Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korut Tembakkan Rudal, Aliansi Korsel-AS-Jepang Siap Beri Balasan 

bendera Korea Utara (pixabay.com/zhushenje)
bendera Korea Utara (pixabay.com/zhushenje)

Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) menembakkan rudal balistik jarak menengah (IRBM) di atas wilayah Jepang pada Selasa (4/10/2022). Hal tersebut mendorong Jepang untuk mengaktifkan sistem peringatan rudal negara itu, dan memerintahkan warganya untuk berlindung.

Menanggapi hal itu, Amerika Serikat (AS) membuka dialog dengan sekutunya di Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Perwakilan ketiga negara sedang membahas tanggapan terkait peluncuran rudal Korut.

1. AS mengecam keras provokasi Korut dan tegaskan komitmennya bersama Jepang-Korsel

Joe Biden saat berpidato di Iowa (twitter.com/POTUS)
Joe Biden saat berpidato di Iowa (twitter.com/POTUS)

AS menegaskan komitmennya terkait perlindungan keamanan bagi Jepang dan Korsel.

"Dalam kedua panggilan tersebut, penasihat keamanan nasional berkonsultasi tentang tanggapan bersama dan respons internasional yang tepat dan kuat. AS juga memperkuat komitmennya untuk pertahanan Jepang dan ROK (Korea Selatan)," kata juru bicara keamanan nasional, Adrienne Watson, dilansir The Hindustan. 

Sementara itu, US Indo-Pacific Command juga mengutuk peluncuran rudal yang dilakukan Korut. 

"AS mengutuk tindakan ini dan meminta DPRK (nama resmi Korut) untuk menahan diri dari tindakan melanggar hukum dan destabilisasi lebih lanjut," kata lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan.

2. Korut telah beberapa kali melanggar norma-norma internasional

bendera Korea Utara dan bendera Korea Selatan (pixabay.com/www_slon_pics)
bendera Korea Utara dan bendera Korea Selatan (pixabay.com/www_slon_pics)

Korut telah menembakkan rudal sebagai eskalasi yang disengaja, untuk mendapatkan perhatian Tokyo dan Washington. Rudal balistik itu menempuh jarak sekitar 4.500 kilometer sebelum jatuh ke Samudra Pasifik. 

Ini adalah peluncuran rudal Korut pertama di Jepang sejak 2017 lalu. Peluncuran kali ini membuat Jepang mengeluarkan peringatan kepada beberapa warga untuk berlindung, termasuk para warga negara asing yang tinggal di Jepang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sendiri telah melarang Korut menguji senjata balistik dan nuklir. Sayangnya, Pyongyang kerap menerbangkan rudal menuju atau melewati negara lain tanpa peringatan atau konsultasi sebelumnya, yang pastinya bertentangan dengan norma-norma internasional.

3. Provokasi Korut dianggap hanya memperkuat aliansi AS-Jepang-Korsel

Bendera Korea Utara dan Jepang (foreignbrief.com)
Bendera Korea Utara dan Jepang (foreignbrief.com)

Perdana menteri Jepang, Fumio Kishida, menyebut tindakan Korea Utara sangat keterlaluan. Kishida juga mengatakan, Jepang akan terus mengumpulkan dan menganalisis informasi terkait tindakan Korea Utara itu, dilansir The Guardian

Menteri Pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada, mengatakan bahwa negaranya akan memeriksa semua opsi, termasuk kemampuan serangan balik.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, memperingatkan tanggapan tegas setelah peluncuran Korut.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang mengawasi masalah lintas batas, menyampaikan bahwa Korut tidak responsif di hotline antar-Korea. Yoon menjanjikan tanggapan tegas dari Seoul dan masyarakat internasional terhadap provokasi sembrono Korut. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us