Kutuk Keras Serangan di Kashmir, RI: Tidak Bisa Dibenarkan!

- Indonesia mengutuk keras serangan teroris di Kashmir yang menewaskan 26 orang.
- Serangan terjadi di padang rumput Baisaran, sekitar 5 km dari kota resor Pahalgam, dengan sebagian besar korban adalah turis India.
Jakarta, IDN Times - Indonesia mengecam keras serangan di wilayah Kashmir yang dikelola India. Serangan tersebut menewaskan 26 orang.
“Indonesia mengutuk keras serangan teroris keji terhadap warga sipil di Pahalgam,” kata Kementerian Luar Negeri RI di akun X, Rabu (23/4/2025).
Indonesia menilai serangan keji tersebut tidak dapat dibenarkan. Terlebih sebagian besar korban adalah turis.
“Kejahatan keji tersebut tidak dapat dibenarkan, apa pun motifnya, kapan pun, di mana pun, dan oleh siapa pun pelakunya,” seru Kemlu.
1. Sebagian besar korban turis India
Peristiwa itu terjadi di padang rumput Baisaran, sekitar 5 kilometer dari kota resor Pahalgam. Polisi mengatakan, sedikitnya empat pria bersenjata menembaki puluhan wisatawan dari jarak dekat.
Sebagian besar turis yang tewas berasal dari India. Banyak lainnya mengalami luka-luka, dengan beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
“Serangan ini jauh lebih besar dibandingkan serangan apa pun yang kita lihat ditujukan terhadap warga sipil dalam beberapa tahun terakhir,” tulis Ketua Menteri wilayah Jammu dan Kashmir, Omar Abdullah, melalui media sosial.
2. Kelompok TRF mengaku bertanggung jawab
Menurut laporan media India, Front Perlawanan (TRF), cabang dari kelompok militan Lashkar-e-Taiba, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Lashkar-e-Taiba berada sendiri di balik serangkaian serangan di Mumbai pada November 2008, yang menewaskan 166 orang.
Mirwaiz Umar Farooq, pemimpin utama separatis di Kashmir, menyebut penembakan itu sebagai serangan pengecut terhadap wisatawan.
“Kekerasan seperti itu tidak dapat diterima dan bertentangan dengan etos Kashmir, yang menyambut pengunjung dengan cinta dan kehangatan. (Saya) mengutuk keras hal tersebut," tulisnya di X.
3. India akan buru pelaku

Modi mempersingkat kunjungan resminya ke Arab Saudi usai serangan tersebut. Ia mengutuk mengecam tindakan keji itu.
Modi berjanji bahwa para pelaku akan diadili. Ia mengatakan, India akan memburu para pelaku hingga mereka bertanggung jawab.
"Agenda jahat mereka tidak akan pernah berhasil. Tekad kami untuk memerangi terorisme tidak tergoyahkan dan akan semakin kuat,” tulis Modi di X.
Kecaman juga datang dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Ia mengatakan bahwa serangan terhadap warga sipil tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun.