Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pakistan Klaim Pangkalan Udara Diserang Rudal India

Ilustrasi Bendera Pakistan (freepik.com/user5742774)
Ilustrasi Bendera Pakistan (freepik.com/user5742774)
Intinya sih...
  • Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat setelah serangan rudal India ke tiga pangkalan udara Pakistan.
  • Pakistan berhasil mencegat sebagian besar rudal yang diluncurkan oleh India, namun beberapa jatuh di wilayah Afghanistan.
  • Pakistan meluncurkan operasi militer sebagai pembalasan langsung atas serangan India, memicu kekhawatiran internasional akan potensi perang terbuka.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Tiga pangkalan udara di Pakistan diklaim menjadi sasaran serangan rudal India pada Sabtu (10/5/2025), meningkatkan ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir tersebut. Militer Pakistan menyebut serangan itu sebagai bentuk agresi terbuka yang belum pernah terjadi dalam beberapa dekade terakhir.

Pangkalan udara Nur Khan di Rawalpindi, Rafiqui di Shorkot, dan Murid di Chakwal disebut sebagai target utama. Ketiganya memiliki nilai strategis, terutama Nur Khan yang dekat dengan ibu kota Islamabad. Pakistan menyatakan sistem pertahanan udaranya berhasil mencegat sebagian besar rudal.

Serangan ini dipicu oleh insiden di Pahalgam, Kashmir, pada April 2025, yang menewaskan 26 warga sipil. India menuduh Pakistan berada di balik serangan tersebut, namun Islamabad membantah keras. Ketegangan kini disebut mencapai level tertinggi dalam 30 tahun terakhir.

1. Serangan rudal India ke pangkalan Pakistan

Militer Pakistan melaporkan bahwa India meluncurkan enam rudal balistik dari pangkalan Adampur, menargetkan tiga fasilitas militer penting. Serangan terjadi Sabtu (10/5/2025) dini hari dan diarahkan ke pangkalan udara Nur Khan, Rafiqui, dan Murid.

“Kami berhasil mencegat sebagian besar rudal dengan sistem pertahanan kami. Namun, beberapa rudal jatuh di wilayah Afghanistan,” ujar Mayor Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry dalam konferensi pers di Rawalpindi. Ia mengatakan tidak ada kerusakan berarti, namun menyebut serangan ini sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan.

Hingga kini, India belum mengeluarkan pernyataan resmi. Serangan ini terjadi hanya tiga hari setelah operasi militer India bertajuk "Sindoor" yang menyasar sembilan lokasi di Pakistan, yang diklaim sebagai basis kelompok teroris.

2. Operasi balasan: Bunyan Ul Marsoos

Sebagai respons, Pakistan meluncurkan operasi militer “Bunyan Ul Marsoos” pada hari yang sama, menargetkan wilayah Amritsar dan Jammu di India dengan rudal dan drone. Operasi ini disebut sebagai pembalasan langsung atas serangan ke pangkalan militer Pakistan.

“India telah menyerang instalasi vital kami. Operasi ini adalah peringatan bahwa kami tidak akan tinggal diam,” kata Menteri Informasi Pakistan, Attaullah Tarar, dalam pernyataannya, dikutip Washington Post. Tarar menyebut serangan itu sebagai bentuk penegakan kedaulatan.

Melansir The Guardian, militer Pakistan juga mengklaim telah menembak jatuh 48 drone India yang masuk wilayah udara mereka pada Jum'at malam (9/5/2025). Sementara itu, India menuduh Pakistan meluncurkan hingga 400 drone ke wilayah Punjab dan Kashmir, memperburuk ketegangan kedua negara.

3. Kekhawatiran global dan dampak regional

Peningkatan konflik antara India dan Pakistan memicu kekhawatiran internasional akan potensi perang terbuka, bahkan konflik nuklir. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan kedua pihak untuk menahan diri dan memilih jalur diplomatik.

“Kami sangat prihatin terhadap eskalasi ini dan menyerukan gencatan senjata segera,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pernyataan resmi. Tim PBB telah tiba di Muzaffarabad, Kashmir Pakistan, untuk memantau dampak serangan sebelumnya.

Di lapangan, situasi memburuk. Ledakan terdengar di Srinagar dan Amritsar, sementara India mematikan listrik di kota-kota perbatasan sebagai langkah pencegahan. Penerbangan komersial terganggu, dan dua warga sipil Pakistan dilaporkan tewas akibat serangan drone India, dilansir CNN.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us