Pengalaman Pemilu 2024 di Muscat, Oman, Gercep Tanpa Antre
Berawal sekitar setahun yang lalu, penulis diundang ke acara temu dan sapa sesama orang Indonesia di Muscat, Oman. Dari acara yang jadi ajang perkenalan tersebut, penulis sadar bahwa ternyata banyak sekali warga Indonesia di Muscat. Lalu, penulis disapa oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) yang ingin mendata agar penulis terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk pemilu 2024. Wah, kebetulan sekali, ya!
Pemungutan suara Pemilu 2024 akhirnya diselenggarakan secara serentak di tiga kota di Oman, yaitu Sohar, Salalah, dan Muscat. Di Muscat sendiri, pencoblosan dilakukan di Qurum Natural Park pada 9 Januari 2024 pukul 07.00—19.00 waktu Oman. Simak pengalaman Pemilu 2024 di Muscat, Oman, yuk!
1. Mencoblos di Tempat Pemilihan Suara Luar Negeri (TPSLN)
Datang pada pagi hari, sebelum masuk ke ruangan, penulis bertemu dengan petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang meminta berkas. Berkas yang dimaksud adalah surat pemberitahuan atau formulir. Namun, karena kesibukan, penulis tidak sempat mengambil formulir tersebut. Saat itu, sudah diinfokan untuk mengambil formulir seminggu sebelum hari pencoblosan.
Lantas, penulis menyerahkan e-KTP Indonesia dan paspor. Pengecekan berlangsung dengan cepat. Oleh petugas KPPS, penulis diberi kertas yang berisikan data diri. Begitu masuk, penulis dipersilahkan untuk duduk.
Karena tidak ada antrean, penulis hanya menaruh tas dan lanjut dengan diberi dua lembar kertas suara. Lembar pertama untuk pemilihan capres dan cawapres serta lembar kedua untuk pemilihan partai politik. Proses pencoblosan berlangsung cepat dan tanpa ada kendala apa pun. Proses terakhir adalah pencelupan tinta di jari kelingking.
Menurut informasi dari Mohamad Irzan Djohan, Duta Besar LBBP RI untuk Kesultanan Oman dan Republik Yaman, ada 1.812 orang yang hadir dalam Pemilu 2024 kali ini. Jumlah tersebut adalah pemilih dari seluruh Oman. Jadi, itu tidak hanya dari Muscat.
2. Bertemu dengan sesama orang Indonesia
Proses pemungutan suara sebenarnya sangat singkat. Penulis hanya butuh waktu tidak lebih dari 5 menit. Setelahnya, para pemilih diberi suvenir berupa pin yang bertuliskan "Saya Sudah Memilih" lengkap dengan gambar maskotnya yang lucu. Pencoblosan berakhir dengan tertib, tenang, dan damai.
Kurang rasanya jika tidak mengabadikan momen Pemilu 2024 ini dengan para pemilih lain yang sedang berada di sekitar lokasi. Karena bertemu banyak orang Indonesia, penulis merasa di kampung halaman sendiri. Sesekali, kami melontarkan candaan tadi mencoblos siapa. Walau berbeda pilihan, harus tetap santai, ya.
3. Menyempatkan berfoto di spot yang disediakan panitia
Di sekitar Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga ditata begitu rapi. Dengan begitu, para pemilih bisa merasakan suasana pemilu meski jauh dari tanah air. Di beberapa sudut, terdapat spot cantik yang memang diperuntukkan sebagai ajang swafoto.
Adapun, keseruan lainnya adalah adanya game putar papan roda yang disiapkan panitia. Banyak hadiah hadiah menarik yang bisa didapat, tentu saja jika beruntung. Hadiahnya berupa tumbler, kaus, alat chopper, dan masih banyak lagi. Kebetulan penulis tidak beruntung. Sayang sekali!
Begitulah cerita singkat pengalaman penulis saat melakukan pencoblosan di luar negeri. Karena dilakukan lebih awal sebelum pemilu di Indonesia, semoga ini bisa menjadi wawasan tambahan bagi pembaca sekalian.
