Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perdana! Israel-Lebanon Gelar Pertemuan Langsung Setelah 32 Tahun

bendera Lebanon. (unsplash.com/Charbel Karam)
bendera Lebanon. (unsplash.com/Charbel Karam)
Intinya sih...
  • Lebanon bantah normalisasi hubungan dengan Israel, fokus pada perdamaian dan penarikan pasukan Israel dari wilayah Lebanon.
  • Israel meningkatkan serangan ke Lebanon, menekankan pelucutan senjata Hizbullah sebagai prioritas utama.
  • Pertemuan lanjutan antara Israel-Lebanon akan dilakukan sebelum pergantian tahun untuk membahas proposal ekonomi dan zona ekonomi khusus di perbatasan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Diplomat Israel dan Lebanon melangsungkan pertemuan tatap muka di Naqoura, Lebanon selatan, pada Rabu (3/12/2025). Pertemuan di markas pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) ini menandai pembicaraan sipil pertama antara kedua negara sejak 1993.

Diskusi dimediasi Amerika Serikat (AS) dan bertujuan untuk meredakan ketegangan di perbatasan selatan Lebanon. Pembicaraan ini diharapkan dapat mencegah pecahnya kembali perang dan membangun kerja sama ekonomi untuk stabilisasi kawasan, dilansir Al Jazeera.

1. Lebanon bantah berniat normalisasi hubungan dengan Israel

Delegasi Israel dipimpin oleh Wakil Direktur Kebijakan Luar Negeri Dewan Keamanan Nasional, Uri Resnick, sementara Lebanon diwakili mantan Duta Besar untuk AS, Simon Karam. Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut pertemuan ini sebagai upaya awal membangun basis hubungan dan kerja sama ekonomi.

Namun, Perdana Menteri Lebanon, Nawaf Salam, membantah narasi normalisasi hubungan diplomatik atau ekonomi dengan Israel. Ia menegaskan bahwa Lebanon tetap berkomitmen pada Inisiatif Perdamaian Arab 2002 yang mensyaratkan pembentukan negara Palestina sebelum adanya normalisasi.

Pemerintah Lebanon menekankan negosiasi ini hanya bertujuan untuk menghentikan permusuhan dan mendorong penarikan pasukan Israel dari wilayah Lebanon.

"Hubungan ekonomi akan menjadi bagian dari normalisasi tersebut, bagi siapa pun yang mengikuti berita akan tahu bahwa kami sama sekali belum sampai pada tahap itu," ujar Nawaf Salam, dilansir DW.

2. Israel meningkatkan serangan ke Lebanon

Pertemuan ini berlangsung di tengah kekhawatiran akan gagalnya gencatan senjata yang telah berjalan selama satu tahun. Israel dalam beberapa pekan terakhir meningkatkan serangan udara ke Lebanon dengan dalih menghambat upaya Hizbullah untuk membangun kembali kekuatan militernya.

Serangan terbaru Israel juga menewaskan komandan militer tertinggi Hizbullah, Haytham Ali Tabatabai, di Beirut. Insiden tersebut merupakan serangan paling signifikan terhadap pimpinan Hizbullah sejak kesepakatan gencatan senjata dimulai.

"Israel menekankan bahwa pelucutan senjata Hizbullah adalah hal yang wajib, terlepas dari kemajuan apa pun dalam kerja sama ekonomi," ungkap pemerintah Israel usai pertemuan, dilansir The Times of Israel.

Israel telah memperingatkan AS bahwa jika Hizbullah terus mempersenjatai diri, mereka terpaksa melanjutkan perang. Di sisi lain, Hizbullah menolak untuk dilucuti sampai Israel menghentikan serangan dan menarik mundur pasukannya dari seluruh wilayah Lebanon.

3. Israel-Lebanon akan kembali berunding sebelum pergantian tahun

Pemerintahan Trump telah berupaya mendorong pembicaraan ini sejak Maret lalu, tapi kedua belah pihak sempat tidak antusias. Utusan khusus AS, Morgan Ortagus, dipercaya untuk meyakinkan kedua negara agar bersedia mengirimkan diplomat.

Ortagus berhasil mendesak Netanyahu agar mengirimkan perwakilan diplomatik guna memanfaatkan momentum politik di Beirut. Sementara itu, Duta Besar AS untuk Lebanon, Michel Issa, juga turut membujuk pemerintah Lebanon untuk berpartisipasi.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan pertemuan lanjutan sebelum pergantian tahun guna membahas proposal ekonomi. AS sendiri berencana membentuk zona ekonomi khusus di sepanjang perbatasan yang bebas dari senjata berat dan pengaruh Hizbullah.

"Semua pihak sepakat bahwa tujuan utamanya tetap melucuti senjata Hizbullah. Ketiga militer akan terus mengupayakan hal tersebut melalui mekanisme gencatan senjata," kata seorang pejabat AS, dilansir Axios.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Wamenkomdigi ke Aceh, Upayakan Pemulihan Komunikasi di Tengah Bencana

05 Des 2025, 10:06 WIBNews