Diduga Keracunan Parasetamol, Puluhan Anak Tewas di Gambia

Sebagian besar menderita gagal ginjal yang berakibat fatal

Jakarta, IDN Times - Dalam tiga bulan terakhir, puluhan anak-anak di Gambia tewas akibat gagal ginjal. Penyebabnya diduga terkait dengan sirup parasetamol yang digunakan untuk mengobati sakit demam.

Upaya penyelidikan sedang dilakukan. Otoritas kesehatan Gambia menyatakan bahwa penyakit yang menyebabkan kematian itu seringkali memiliki lebih dari satu penyebab. Ada juga kemungkinan dikarenakan bakteri E coli.

Baca Juga: Jerman Adili Pembunuh yang Disewa oleh Eks Presiden Gambia

1. Gagal ginjal anak-anak balita diduga karena sirup parasetamol

Diduga Keracunan Parasetamol, Puluhan Anak Tewas di Gambiailustrasi (Unsplash.com/Online Marketing)

Gambia, negara di Afrika Barat yang berbatasan dengan Senegal dan Guinea-Bissau, sedang melihat lonjakan kasus cedera gagal ginjal. Penyakit itu menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.

Melansir VOA Africa, gejala penyakit tersebut adalah ketidakmampuan buang air kecil dan demam dalam beberapa jam yang dapat berakhir dengan gagal ginjal.

"Puluhan anak telah meninggal dalam tiga bulan terakhir. Otopsi menunjukkan kemungkinan (disebabkan) parasetamol," kata Mustapha Bittaye, direktur layanan kesehatan Gambia.

Belum diketahui apakah salah satu merek sirup parasetamol sedang diselidiki. Bittaye juga mengatakan kemungkinan itu bisa disebabkan sirup yang dijual secara lokal.

Baca Juga: Konflik di Gambia, 9 Militer Senegal Hilang dan 2 Tewas

2. Lebih dari 28 anak-anak meninggal

Layanan kesehatan Gambia memberikan penjelasan bahwa sejumlah pasien mulai jatuh sakit dengan masalah ginjal. Mereka diketahui menderita setelah tiga sampai lima hari minum sirup parasetamol yang dijual secara lokal.

Banyak orang tua di negara itu membeli sirup parasetamol untuk mengobati demam pada anak-anak. Saat ini penyelidikan sedang berlangsung.

Melansir Al Jazeera, pada awal Agustus, ada 28 anak-anak yang diketahui meninggal dunia karena gejala penyakit tersebut. Tingkat kematian hampir 90 persen.

Saat ini jumlah kematian disebut jauh lebih tinggi. Penghitungan secara resmi belum dirinci, tapi akan selesai dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Mahkamah Agung Gambia Tolak Batalkan Hasil Pemilu Presiden

3. Apa pun penyebabnya, sebagian besar nyawa pasien tidak dapat ditolong

Dugaan gagal ginjal yang berakibat fatal karena sirup parasetamol itu dicurigai oleh para dokter setelah melihat kasusnya terus mengalami peningkatan. Namun, penyakit itu juga disebut tidak hanya memiliki penyebab tunggal.

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan bahwa bukti menunjukkan bukan parasetamol melainkan sumber infeksi seperti air yang tercemar.

"Ini sangat tidak biasa karena hanya terbatas pada satu kelompok umur. Biasanya Anda melihat kelompok umur yang berbeda terpengaruh. Itulah sebabnya kami mencoba menyelidiki semuanya," kata Sharmila Lareef-Jah, spesialis pencegahan penyakit di WHO di Gambia, dikutip Reuters.

Selain parasetamol, penyakit lain diduga juga menjadi penyebabnya seperti bakteri E. coli. Ini karena hujan lebat yang menyebabkan banjir di Gambia dalam beberapa pekan terakhir dan penggunaan jamban terbuka dan sumur air minum terbuka.

Meski belum diketahui apa penyebab pasti yang membuat anak-anak mengalami gagal ginjal, otoritas kesehatan sejauh ini tidak dapat menyelamatkan sebagian besar pasien.

"Sebagian besar wilayah negara (Gambia) tidak memiliki fasilitas untuk dapat merawat anak-anak yang memiliki stadium penyakit tersebut. Bahkan di pusat-pusat terbaik, tingkat kematian biasanya tinggi," kata Lareef-Jah.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya