Pria Australia Ditangkap atas Tuduhan Jual Informasi Negara

Jakarta, IDN Times - Alexander Csergo, seorang pria Australia berusia 55 tahun, muncul di Pengadilan Bail Parramatta, pada Sabtu (15/4/2023). Csergo ditangkap sehari sebelumnya di Sydney, tidak lama setelah kembali ke negara itu.
Csergo dituduh telah bertemu mata-mata asing dan menjual informasi sensitif milik negara kepada mereka. Dia diduga memberikan informasi itu dari Februari 2021 hingga April 2023 di Shanghai dan New South Wales.
1. Dihubungi oleh agen intelijen asing
Dilansir BBC, Polisi Federal Australia (AFP) mengatakan Csergo saat berada di luar negeri telah dihubungi melalui media sosial oleh seseorang yang mengaku berasal dari lembaga wadah pemikir. Dia diminta untuk bertemu dengan dua perwakilan lembaga.
Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa Csergo diyakini telah bertemu dengan dua perwakilan lembaga tersebut di Shanghai, China. Kedua perwakilan itu memakai nama "Ken" dan "Evelyn".
Dalam pertemuan itu Csergo diyakini telah ditawari uang untuk mendapatkan informasi tentang pertahanan Australia, pengaturan ekonomi, dan keamanan nasional, ditambah hal-hal yang berkaitan dengan negara lain.
Pihak bewenang belum menentukan kedua orang itu bekerja untuk intelijen negara mana.
2. Polisi yakin intelijen asing itu telah mendekati banyak warga Australia

Dilansir Daily Mail, AFP mengatakan bahwa mereka meyakini Ken dan Evelyn telah mendekati banyak orang Australia, meminta mereka yang didekati untuk melapor.
"Kami tahu membuat panggilan itu bisa menakutkan, tetapi saya yakinkan kamu bahwa kami tidak pernah menerima begitu saja dukungan yang kami terima dari publik," kata kepolisian.
Asisten komisaris AFP menambahkan bahwa dia ingin menggarisbawahi bahwa pihak berwenang menargetkan kriminalitas, bukan negara atau etnis.
"Spionase dan campur tangan asing menimbulkan ancaman serius bagi kedaulatan, keamanan, dan integritas Australia dari institusi nasional kita."
3. Terancam hukuman 15 tahun penjara

Pengacara Csergo, Conor McCraith, mengatakan kepada pengadilan bahwa kliennya akan mengajukan permohonan pembebasan di Pengadilan Lokal Pusat Downing pada 17 April. Csergo dijadwalkan kembali hadir di pengadilan pada 17 April.
Tuduhan ini membuat Csergo menghadapi ancaman hukuman maksimum hingga 15 tahun kurungan penjara. Dia merupakan orang Australia kedua yang didakwa di bawah undang-undang anti-mata-mata yang diberlakukan lima tahun lalu.
Csergo menggambarkan dirinya sebagai spesialis komunikasi terintegrasi, infrastruktur teknologi, strategi bisnis & transformasi operasional. Dia juga mengklaim dirinya ahli di bidang data skala besar, analitik prediktif, dan kecerdasan buatan. Karena keahliannya Csergo mengklaim telah meraih banyak penghargaan.