Ridwan Kamil: Jangan Beli Barang Impor Terlalu Banyak
Jakarta, IDN Times - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil (RK) mengungkapkan bahwa membeli produksi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu jurus mengatasi perubahan iklim.
Sebaliknya, RK menganjurkan agar tidak terlalu banyak membeli barang impor dan lebih baik menggunakan produk UMKM.
“Membeli produk lokal kalau bisa dijadikan gaya hidup. Jangan beli-beli impor terlalu banyak, karena sekalinya impor, karbonnya kan besar sekali. Impor pakai pesawat, kapal, dan sebagainya. Jadi membeli produk UMKM itu bagian dari climate action,” kata RK dalam Indonesia Net Zero Summit, di Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2024.
“Karena kalau ada punya baju tanpa merek ya, buatan lokal. Yang di mal-mal mahal, mendingan beli yang merek lokal,” lanjut dia.
1. Aksi paling sederhana melawan krisis iklim bisa dari beli produk lokal
Menurut RK, aksi melawan krisis iklim yang paling sederhana dan mudah adalah membeli produk lokal.
“Jadi kampanye beli UMKM ini aksi paling sederhana yang anak muda bisa lakukan,” ucap dia.
2. Gaungkan net zero lifestyle
Selain itu, RK juga mulai menggaungkan soal net zero lifestyle. Ia menjelaskan, seharusnya warga kini sudah mulai memikirkan meminimalisir mobilisasi, seperti kerja, tinggal dan nongkrong di satu wilayah.
“Nah, dalam kebijakan kota, kita berharap suatu hari adik-adik itu memilih gaya hidup yang net zero lifestyle, istilah saya," ucap dia.
"Apa contohnya? Kalau orang tinggalnya di Kelapa Gading, kerjalah di Kelapa Gading, nongkrongnya juga di Kelapa Gading. Kalau tinggalnya di PIK, kerja aja di PIK dan nongkrongnya di PIK. Jangan tinggal di sini, kerja di sana," sambung mantan Gubernur Jawa Barat ini.
3. Konsep CBD ketinggalan zaman
Sementara, RK menyebut bahwa konsep CBD saat ini sudah ketinggalan zaman atau old school.
"Kita kerja di situ, nongkrong di situ, buang duit di situ, happy di situ. Kepepet baru kita pergi lintas kecamatan. Kepepet baru kita pergi lintas kota. Itulah masa depan menurut saya yang harus jadi kebijakan. Nah, inilah kebijakan yang ingin saya promosikan," ujarnya.
