Sempat Ditahan Pasukan Separatis Ukraina, 5 Warga Inggris Dibebaskan

Jakarta, IDN Times - Lima warga Inggris yang ditahan oleh pasukan separatis Republik Rakyat Donetsk, yang mendeklarasikan memisahkan diri secara sepihak dari Ukraina, telah dibebaskan, Rabu (21/9/2022). Pembebasan diumumkan oleh Perdana Menteri Liz Truss.
Lima warga negara Inggris itu dibebaskan bersama lima warga negara lainnya. Pembebasan mereka merupakan hasil bantuan dari Arab Saudi, yang menengahi pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina.
1. Warga Inggris yang dibebaskan

Melansir BBC, dari lima warga Inggris yang dibebaskan ada tiga orang yang telah diungkapkan identitasnya. Mereka adalah Aiden Aslin, John Harding, dan Shaun Pinner, yang ditangkap saat berperang membantu pasukan Ukraina.
Aslin dari Newark dan Pinner dari Bedfordshire ditangkap pada April, ketika sedang membantu pasukan Ukraina di kota Mariupol. Keduanya telah diadili oleh pengadilan Donetsk dan menghadapi ancaman hukuman mati. Sementara Harding berasal dari Sunderland, dia diketahui sedang menunggu persidangan.
Ketiga warga Inggris itu semuanya tinggal di Ukraina ketika Rusia melancarkan invasi. Sehari sebelum ada laporan pembebasan ada desas-desus di media sosial bahwa hukuman mati yang mereka hadapi telah dilaksanakan.
Identitas dua warga negara Inggris yang dibebaskan masih belum diketahui. Namun, diketahui saat ini ada seorang warga Inggris bernama Dylan Healy, seorang pekerja bantuan kemanusiaan yang juga ditahan oleh pasukan separatis Ukaraina. Dia ditahan pada bulan April bersama Paul Urey, dari Warrington, yang kemudian meninggal dalam tahanan.
2. Pembebasan disambut dengan senang
Melansir Sky News, dalam suatu pesan yang direkam Aslin dan Pinner berterima kasih kepada semua orang yang telah bekerja untuk membebaskan mereka.
"Kami sekarang keluar dari zona bahaya dan dalam perjalanan pulang ke keluarga kami," kata Aslin. "Demi kulit gigi kita," kata Pinner.
"Kami hanya ingin semua orang tahu kabar baiknya. Terima kasih kepada semua orang yang telah mendukung. Ini sangat dihargai," lanjut Aslin.
"Berita yang sangat disambut baik bahwa lima warga negara Inggris yang ditahan oleh proksi yang didukung Rusia di Ukraina timur sedang dikembalikan dengan selamat, mengakhiri bulan-bulan ketidakpastian dan penderitaan bagi mereka dan keluarga mereka," kata Truss, menyabut pembebasan, menambahkan terima kasih kepada Ukraina dan Arab Saudi. Dia juga meminta Rusia menghentikan menggunakan tawanan perang dan sipil untuk tujuan politik.
"Kembalinya Aiden mengakhiri, bulan-bulan ketidakpastian yang menyiksa bagi keluarga Aiden yang penuh kasih di Newark, yang menderita setiap hari dari pengadilan palsu Aiden tetapi tidak pernah kehilangan harapan. Ketika mereka bersatu sebagai keluarga sekali lagi, mereka akhirnya bisa damai," kata Robert Jenrick, seorang anggota parlemen lokal dari wilayah Aslin.
Ibu dan saudara perempuan Pinner menyampaikan mereka sangat bahagia dengan pembebasan tersebut.
3. Arab Saudi berperan dalam pembebasan

Pembebasan itu merupakan hasil bantuan dari Arab Saudi. Dalam sebuah pernyataan Arab Saudi menyampaikan warga negara Maroko, Amerika Serikat (AS), Swedia, dan Kroasia juga telah dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tawanan perang antara Rusia dan Ukraina.
Warga AS yang dibebaskan adalah Alex Drueke dan Andy Huynh, keduanya ditangkap saat berperang melawan Rusia dengan pasukan Ukraina. Mereka telah ditahan selama tiga bulan.
Bantuan dari Arab Saudi ini diyakini sebagai inisiatif pribadi dari Mohammed Bin Salman, penguasa de facto dan putra mahkota kerajaan.
Meski memiliki kedekatan dengan AS, tapi Arab Saudi diketahui memiliki koneksi yang baik dengan Rusia. Hubungan dengan AS sekarang cukup tegang, terutama atas tuduhan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, yang dikaitkan dengan putra mahkota.