ilustrasi Bumi (IDN Times/Mardya Shakti)
UN Climate Change Conference of the Parties ke-26 (COP26) akan digelar pada 1-12 November 2021 di Glasgow, Skotlandia, Inggris Raya. Konferensi tahunan itu merupakan perhelatan akbar yang menemukan berbagai pemangku kepentingan untuk menangani krisis lingkungan, sebagai salah satu strategi mengatasi pemanasan global.
Lebih dari 190 pemimpin dunia akan hadir untuk meramaiakan acara tersebut. Secara umum, tujuan COP26 adalah merealisasikan Paris Agreement yang disepakati pada 2015 silam, yaitu menahan laju peningkatan temperatur global di bawah 2 derajat celcius.
COP26 juga bertujuan untuk mendesain strategi adaptasi di tengah perubahan iklim, memobilisasi keuangan hingga 100 miliar dollar untuk program perubahan iklim global, dan merancang strategi kolaborasi antara berbagai sektor dalam menghadapi isu ini.
Presiden COP26 Alok Sharma mengatakan bahwa perhelatan tahun ini akan berbeda dari konferensi tahunan sebelumnya. Sebab, representasi masyarakat sipil akan hadir untuk memberikan pandangannya seputar perubahan iklim.
“COP26 akan menjadi yang paling inklusif, karena kami mengundang masyarakat sipil dan kelompok agama untuk berbagi pandangan soal perubahan iklim,” kata Sharma saat menghadiri diskusi bersama aktivis lingkungan milenial Indonesia, Selasa (1/6/2021)