Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Swiss Setujui Ekstradisi Pebisnis Rusia ke AS

Bendera Swiss di Montreux. (instagram.com/caro19s)
Bendera Swiss di Montreux. (instagram.com/caro19s)

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Swiss telah memberikan lampu hijau untuk proses ekstradisi seorang pebisnia Rusia bernama Vladislav Klyushin pada Senin (13/12/2021). Pasalnya, Klyushin selama ini menjadi buronan Amerika Serikat lantaran diduga melakukan aksi peretasan. 

Penangkapan warga Rusia di luar negeri sudah beberapa kali terjadi dan mayoritas ditangkap lantaran masuk dalam daftar buronan AS. Pada November lalu, Belanda juga menangkap pebisnis Rusia yang diduga bekerja sama dengan geng peretas Ryuk, atas permintaan AS. 

1. Pengadilan Kriminal Swiss menolak pernyataan dari Klyushin

Persetujuan dari ekstradisi ini ditandai dengan penolakan Pengadilan Federal Kriminal Swiss kepada pernyataan dari Vladislav Klyushin pada November lalu. Ia sebelumnya mengungkapkan apabila ia menjadi korban kampanye politik yang dilakukan Amerika Serikat. 

Bahkan, pihak Pengadilan juga menambahkan bila tidak ada alasan lagi mengenai independensi sistem yudisial di AS dan otoritas AS juga sudah menunjukkan bukti yang cukup untuk mengadili Klyushin. 

Dilansir dari RFE/RL, pengacara Klyushin, Oliver Ciric mempertanyakan pihak pengadilan yang diduga tidak mengulas kasus ini secara penuh. "Kami telah mengajukan gugatan pada 6 Desember bahwa Pengadilan Federal Kriminal Swiss tidak melihat secara penuh ulasan terkait argumen politik di dalam kasus ini."

2. Klyushin diduga dapatkan uang jutaan dolar dari hasil peretasan

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Klyushin merupakan pemilik dari perusahaan Rusia, M13 yang menyediakan layanan monitor dan keamanan siber. Namun, ia dituding mendapatkan uang puluhan juta dolar membantu peretas untuk mengakses informasi rahasia dari sejumlah perusahaan asal Amerika Serikat. 

Sementara itu, Klyushin diketahui menolak semua tudingan yang diberikan Pengadilan Massachusetts. Bahkan, pengacaranya juga mengatakan jika penangkapan ini dilakukan lantaran Klyushin memiliki kontak dengan Pemerintah Rusia dan memiliki akses mengenai informasi rahasia negara. 

Kementerian Hukum Swiss pada Juni lalu sudah menolak permintaan Rusia untuk mengekstradisi Klyushin. Padahal permintaan ekstradisi dari Rusia sudah lebih dulu diajukan dibanding permintaan dari AS. 

Kendati demikian, pihak Swiss mengungkapkan bila penolakan permintaan Rusia ini dilandasi perbedaan tuntutan hukum yang diberikan dari Moskow dan kode kriminal di Swiss, dikutip dari laman Swiss Info

3. Klyushin ditangkap ketika hendak berlibur di Zermatt, Swiss

Reuters melaporkan, Vladislav Klyushin sudah ditangkap oleh Kepolisian Swiss pada 21 Maret lalu lantaran mendapatkan perintah penangkapan dari Amerika Serikat. Padahal, saat itu, ia bersama keluarganya pergi ke Swiss untuk berwisata ski di Zermatt. 

Bahkan, pebisnis asal Rusia itu langsung ditangkap setibanya di bandara dengan menggunakan pesawat jet pribadi bersama keluarganya. Lalu, Klyushin dilaporkan sudah ditahan di penjara dengan keamanan maksimum di barat daya Swiss.

Pengacaranya juga mengatakan bila Klyushin tidak bahagia lantaran dikelilingi oleh penjaga dengan senjata lengkap dan memercayai bahwa proses ekstradisi yang diminta AS dilandasi oleh motif politik, dikutip dari Swiss Info

Pada April lalu, Amerika Serikat juga sudah memberikan sanksi kepada Rusia atas intervensi dalam pemilihan presiden AS tahun 2020, berbagai kasus peretasan dan dukungan kepada separatis pro Rusia di Ukraina. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us