Ukraina Klaim Tembak Jatuh 16 Drone Rusia

Jakarta, IDN Times - Angkatan Udara Ukraina, pada Minggu (1/10/2023), mengatakan pihaknya telah menembak jatuh 16 dari sekitar 30 drone Rusia semalam. Serangan itu disebut menargetkan wilayah Cherkasy di Ukraina tengah.
“Pada malam hari, musuh secara besar-besaran menyerang wilayah Cherkasy kami dengan serangan drone. Sayangnya, ada serangan terhadap infrastruktur industri di (kota) Uman,” kata Gubernur Cherkasy, Ihor Taburets, melalui Telegram.
"Akibatnya, terjadi kebakaran di gudang-gudang. Khususnya tempat penyimpanan gabah," ujarnya, seraya menambahkan bahwa satu orang terluka akibat serangan tu.
Dalam sebuah pernyataan, Kantor kepresidenan Ukraina mengatakan bahwa infrastruktur dan gudang sipil di wilayah selatan Mykolaiv dan wilayah timur Dnipropetrovsk juga mengalami kerusakan, dilansir Reuters.
1. Ukraina janji terus tingkatkan serangan ke Rusia
Sebelumnya, Rusia juga mengklaim telah menghancurkan 11 pesawat tanpa awak dari Ukraina pada Jumat (29/9/2023). Dalam serangan tersebut, satu drone tempur menjatuhkan bahan peledak ke gardu listrik, sehingga memutus pasokan listrik lokal di wilayah Kursk.
“Sebelas kendaraan udara tak berawak Ukraina dihancurkan oleh sistem pertahanan udara yang bertugas, salah satunya di wilayah Kaluga dan 10 di wilayah Kursk,” kata Kementerian Pertahanan Rusia melalui Telegram.
Ukraina telah meningkatkan serangannya terhadap wilayah Rusia dalam beberapa pekan terakhir. Wilayah-wilayah tersebut kini menjadi sasaran gelombang serangan drone yang secara sporadis merusak bangunan, termasuk di Moskow.
“Kami dengan jelas melihat bahwa tekanan terhadap Rusia perlu ditingkatkan agar kemampuan teroris tidak berkembang,” katan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Selasa (25/9/2023), dikutip Al Jazeera.
“Sanksi saja tidak cukup. Akan ada lebih banyak lagi. Akan ada lebih banyak tindakan kita sendiri, tindakan Ukraina melawan negara teroris. Selama agresi Rusia terus berlanjut, kerugian Rusia harus nyata," tambahnya.
2. Serangan balasan Ukraina semakin kuat
Dalam kunjungannya ke Kiev, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, pasukan Ukraina secara bertahap mendapatkan kekuatan dalam melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia.
“Setiap meter yang diperoleh kembali oleh pasukan Ukraina adalah satu meter yang hilang dari Rusia,” katanya, dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Zelenskyy, pada Kamis (28/9/2023).
Stoltenberg mengatakan bahwa dia terus mendorong sekutu NATO untuk memberikan lebih banyak dukungan kepada Ukraina dan mempercepat pengiriman sistem pertahanan udara. Invasi terhadap Ukraina pertama kali dimulai pada 24 Februari tahun lalu.
3. Moskow masih andalkan tentara swasta
Menurut pengamatan intelijen Inggris, Rusia terus mengandalkan tentara bayaran dan unit sukarelawan dari tentara swasta dalam perang melawan Ukraina, bahkan setelah pemberontakan Wagner.
Sebuah video yang dirilis oleh Kremlin menunjukkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, bertemu dengan Andrey Troshev, mantan kepala staf kelompok tentara bayaran Wagner. Adapun dirinya ditugaskan oleh presiden untuk membentuk unit tempur sukarelawan baru.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yunus-bek Yevkurov, yang baru-baru ini terlihat mengunjungi negara-negara Afrika, juga hadir dalam pertemuan tersebut.