Varian Baru COVID-19, Filipina Larang Turis Asing Masuk Negaranya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Filipina berencana untuk memperketat perbatasannya setelah kasus pertama varian baru virus corona, yang lebih mudah menular, terdeteksi di negara tersebut. Semua pelancong dari Uni Emirat Arab akan dilarang memasuki Filipina karena kasus pertama berasal dari seorang pria yang kembali dari Dubai awal bulan ini.
Menteri Kesehatan Francisco Duque mengatakan, Presiden Roderigo Duterte akan menyetujui langkah tersebut serta mewajibkan pendatang dari berbagai negara untuk isolasi mandiri terlebih dahulu selama dua pekan.
Hingga 15 Januari, Filipina telah melarang pelancong dari setidaknya 30 negara dan wilayah, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, Inggris, dan Singapura, demi mencegah penyebaran varian baru COVID-19.
1. Pengetatan perbatasan tidak diiringi lockdown
Pemerintah memastikan, penanganan varian baru virus corona hanya memerlukan pengetatan perbatasan, tanpa harus karantina wilayah atau lockdown.
"Pembatasan karantina akan tergantung pada tingkat serangan dan kapasitas rumah sakit," kata juru bicara presiden Harry Roque, dilansir dari The Strait Times, Jumat (15/1/2021).
Duque menyambung, rumah sakit di Filipina masih memiliki setengah kapasitas tempat tidur yang tersedia untuk pasien COVID-19. "Daya serap kami sudah cukup," ujarnya.
Baca Juga: AS Teliti Reaksi Alergi usai Suntikan Vaksin Pfizer dan Moderna
2. Kemenkes Filipina minta kepala daerah lebih tegas dalam penegakan protokol kesehatan
Editor’s picks
Kementerian Kesehatan juga menginstruksikan agar kepala daerah lebih tegas dalam penegakan hukum bagi warga yang melanggar protokol kesehatan di ruang publik.
"Kami memperhatikan bahwa semakin banyak orang yang tidak menggunakan masker di tempat yang seharusnya. Sebaliknya, untuk menutupi wajah, mereka malah menggunakan face shield," tambah Anna Lisa Lim selaku ahli penyakit menular dan tropis, spesialis di Rumah Sakit Umum Filipina.
Sebagai informasi, dikutip dari Worldometers, akumulasi kasus COVID-19 di Filipina telah mencapai 494 ribu kasus dengan 9.700 di antaranya berujung pada kematian.
3. Pengetatan perbatasan diberlakukan sejak vaksin Pfizer dan Sinovac mendapat izin darurat
Sebelumnya, kontrol perbatasan yang lebih ketat telah dilakukan ketika pemerintah mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui penggunaan vaksin darurat yang diproduksi oleh Pfizer dan Sinovac.
Pfizer telah berjanji untuk memasok Filipina dengan 25-40 juta dosis vaksin, yang 95 persen efektif melawan SARS-CoV-2. Namun perusahaan farmasi tersebut belum memberikan komitmen pasti kapan akan mengirimkan dosis tersebut ke Filipina.
Sebaliknya, Filipina mengharapkan bulan depan mereka sudah menerima sekitar 50 ribu dari 25 juta dosis vaksin Sinovac yang dijanjikan, yang menurut uji coba di Brasil efikasinya berada sedikit di atas 50 persen.
Baca Juga: Brasil Umumkan Keseluruhan Efikasi Vaksin Sinovac Hanya 50,4 Persen