Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bantuan UNRWA untuk pengungsi Palestina. (twitter.com/UNRWA)

Jakarta, IDN Times – Badan Bantuan PBB untuk Palestina atau UNRWA mengatakan ribuan warga mulai menyerbu gudang makanan akibat putus asa terhadap pengepungan total dan pengeboman selama tiga minggu. Mereka mengambil gandum, tepung, dan barang kebutuhan lainnya.

“Ini adalah tanda yang mengkhawatirkan bahwa tatanan sipil mulai rusak setelah tiga minggu perang dan pengepungan yang ketat,” kata Thomas White dari UNRWA di Gaza, dilansir Al Jazeera, Minggu (29/10/2023).

Israel memberlakukan pengepungan total dengan memblokade akses makanan, air, listrik di daerah kantong Palestina yang berpenduduk 2,3 juta orang setelah serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober lalu. Namun beberapa waktu terakhir, Israel telah mengizinkan pasokan kebutuhan dasar dan obat-obatan secara terbatas.

1. Bantuan semakin melemah

Bantuan pangan yang disalurkan UNRWA kepada para pengungsi Palestina. (Twitter/UNRWA)

Juliette Touma, juru bicara UNRWA, mengatakan massa menyerbu total empat fasilitas pada hari Sabtu. Salah satu gudang yang dijarah terletak di Deir al-Balah, tempat UNRWA menyimpan pasokan dari konvoi kemanusiaan yang menyeberang ke Gaza dari Mesir.

UNRWA menyediakan kebutuhan pokok di Gaza. Namun kemampuan mereka untuk membantu warga Gaza terus melemah akibat terbatasnya pasokan dan tewasnya 50 staf mereka dalam serangan udara Israel.

“Persediaan di pasar hampir habis sementara bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza dengan truk dari Mesir tidak mencukupi,” kata UNRWA.

“Kebutuhan masyarakat sangat besar, meskipun hanya untuk kelangsungan hidup dasar, sementara bantuan yang kami terima sangat sedikit dan tidak konsisten,” tambahnya.

Lebih dari 613 ribu dari 1,4 juta pengungsi internal di Gaza berlindung di 150 fasilitas UNRWA di seluruh wilayah yang diblokade.

2. Israel izinkan bantuan masuk ke wilayah selatan Gaza

Editorial Team

Tonton lebih seru di