8 Ribu Orang Tewas di Gaza, Iran Beri Kode Bakal Serang Israel

Jakarta, IDN Times - Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bahwa serangan Israel ke Jalur Gaza sudah kelewat batas.
“Kejahatan rezim zionis ini sudah melampaui batas, yang akan memaksa semua orang untuk mengambil tindakan. Amerika Serikat (AS) minta kami tidak melakukan apapun, tapi mereka tetap memberikan dukungan kepada Israel,” kata Raisi, dikutip dari CNN, Senin (30/10/2023).
“AS mengirimkan pesan ke kelompok pejuang Palestina untuk menahan diri, tapi mereka mendukung Israel ,” tutur dia.
Selama ini Iran diyakini memberikan dukungan ke sejumlah kelompok pejuang Timur Tengah (yang dilabeli teroris oleh Barat) untuk bersama-sama melawan Israel. Kelompok pejuang ini sebut saja Hamas Palestina, Hizbullah Lebanon serta Houthi Yaman.
1. Iran peringatkan AS soal dukungannya ke Israel
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, dalam Sidang Majelis Umum PBB pada Kamis (26/10/2023) mengeluarkan peringatan keras kepada AS. Iran menekankan bahwa jika sampai Washington tidak mengakhiri pembalasan Israel terhadap Hamas, maka AS juga tidak akan luput dari serangan.
“Saya katakan terus terang kepada negarawan Amerika yang kini menangani genosida di Palestina, bahwa kami tidak menyambut baik perluasan perang di wilayah tersebut. Namun jika genosida di Gaza terus berlanjut, mereka tidak akan luput dari serangan ini,” katanya.
2. Jumlah korban tewas terus bertambah

Kementerian Kesehatan Palestina merilis jumlah terbaru dari korban tewas dan terluka di Jalur Gaza akibat serangan Israel. Per 29 Oktober 2023, jumlah korban tewas kini mencapai 7.955 orang dan korban terluka mencapai lebih dari 22 ribu orang.
Dilansir dari Wafa Agency, 73 persen dari korban tewas adalah anak-anak, perempuan dan lansia.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) kini dilaporkan juga hampir kehabisan cadangan bahan bakar dan secara signifikan bakal mengurangi operasinya di Gaza.
3. Majelis Umum PBB keluarkan resolusi soal kondisi Gaza
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB) akhirnya mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan untuk Gaza antara Israel dan pejuang Hamas Palestina.
Resolusi tersebut juga mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil Palestina dan Israel, termasuk semua serangan teror ke warga sipil. Resolusi PBB juga meminta agar bantuan kemanusiaan bisa masuk tanpa hambatan dan perlindungan warga sipil diutamakan.
Dalam resolusi ini, ada 120 negara yang mendukung, 14 menolak dan 45 abstain. Resolusi SMU PBB ini memang tidak mengikat namun mempunyai bobot moral karena kesatuan dari keanggotaannya.