Warga Nagorno-Karabakh Demo Tolak Pemblokiran Azerbaijan

Demonstrasi yang dihadiri ribuan warga etnis Armenia kali ini digelar di lapangan Renaisans, Stepanakert di tengah hari Natal. Para demonstran membawa bendera Armenia.

Aksi akbar ini diorganisir oleh jajaran pemerintahan Nagorno-Karabakh. Menteri Dalam Negeri Republik Artshak, Ruben Vardanyan, mengatakan bahwa warga hanya memiliki tiga opsi dalam masalah ini. 

"Pertama, kami sudah dimasukkan dan cepat atau lambat kita akan berintegrasi dengan Azerbaijan. Kedua, kita harus keluar dari sini. Ketiga, kita harus memperjuangkan teritori kita," ungkap Vardanyan, dilansir RFE/RL.

"Keputusan saya sesuai pada 2 September, terkait relokasi dari Armenia ke Nagorno-Karabakh. Di sini, saya berjuang, dan saya tidak akan pergi atau tidak akan mengikuti kondisi dari Azerbaijan," tambahnya. 

Protes di Nagorno-Karabakh menuntut Azerbaijan membuka kembali blokir koridor Lachin yang jadi satu-satunya akses ke Armenia.

Pemimpin Nagorno-Karabakh menambahkan, blokade ini akan berdampak pada krisis bahan pokok, seperti makanan, dan obat-obatan. 

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macrom mendesak Azerbaijan untuk membuka kembali koridor itu pada 23 Desember lalu. Ia menganjurkan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, untuk memperbolehkan kebebasan bergerak di koridor Lachin. 

Koridor Lachin merupakan jalur yang menghubungkan Nagorno-Karabakh ke Armenia atau sebaliknya. Namun, jalan itu telah diblokir oleh kelompok aktivis lingkungan Azerbaijan terkait demo untuk menuntut pengadaan inspeksi tambang besi di area tersebut. 

Mereka meminta agar pemerintah Azerbaijan memperhatikan pertambangan ilegal di Nagorno-Karabakh. Pasalnya, jalur itu dianggap sebagai akses utama pengiriman hasil tambang mineral ilegal ke Armenia. 

Armenia selama ini menganggap warga Azerbaijan sengaja memblokir jalan atas perintah dari Baku. Namun, Azerbaijan membantah tudingan tersebut dan menyebut bahwa itu dilakukan atas intensi dari aktivis yang menolak penambangan ilegal.

Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov, ketika berkunjung ke Moskow pada Jumat lalu, menyebut bahwa tudingan blokade tidak sesuai dengan realita. Ia menyebut bahwa ambulans, kendaraan palang merah, dan pasukan penjaga perdamaian Rusia dapat bergerak bebas di koridor Lachin. 

"Kami terus memantau situasi yang semakin panas. Kami melihat bagaimana adanya narasi yang didorong dan dipropagandakan oleh Armania untuk menciptakan situasi yang panas dan memicu krisis," papar Bayramov, dilansir Reuters.