Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Azerbaijan Bakal Buka Kedubes di Israel, Syiah Pertama di Tel Aviv

Bendera Azerbaijan (Unsplash.com/Hikmat Gafarzada)

Jakarta, IDN Times – Azerbaijan akan membuka kantor kedutaan besarnya untuk pertama kali di Tel Aviv, Israel, usai disetujui oleh parlemen pada Jumat (18/11/2022). Langkah itu disambut baik oleh Perdana Menteri Israel, Yair Lapid.

“Keputusan untuk membuka kedutaan mencerminkan kedalaman hubungan antar (kedua) negara,” kata Lapid melalui Twitter, dilansir Anadolu Agency.

1. Menjadi negara Syiah pertama

Rencana pembukaan itu menjadikan Azerbaijan sebagai negara mayoritas Syiah pertama yang membuka kedutaan di Israel. Lapid melihat Azerbaijan sebagai mitra penting Israel. Negara itu juga merupakan rumah bagi salah satu komunitas Yahudi terbesar di dunia muslim.

“Langkah ini adalah buah dari upaya pemerintah Israel untuk membangun jembatan diplomatik yang kuat dengan dunia muslim,” kata Lapid.

2. Baru didirikan sejak 30 tahun hubungan keduanya

Ilustrasi bendera Israel (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Hubungan antara Azerbaijan dan Israel telah berlangsung selama 30 tahun. Sejak 1993, Israel telah mendirikan kedutaannya di Ibu Kota Azerbaijan, Baku. Sementara Azerbaijan belum membuka kedutaannya di Israel sejak saat itu.

Alasannya, karena Azerbaijan tidak ingin mengasingkan negara mayoritas Muslim lainnya atau memprovokasi Iran. Karena itu, selama ini urusan keimigrasian diserahkan ke kantor perwakilan negara terdekat.

Ditandatanganinya Perjanjian Abraham pada 2020 lalu oleh Israel dan negara Arab menguatkan keinginan Azerbaijan untuk mendirikan kedutaannya di Tel Aviv.

3. Juga membuka kantor perwakilan di Ramallah

Ilustrasi (Unsplash.com/Ahmed Abu Hameeda)

Dilaporkan The Jerussalem Post, pembangunan kantor kedutaan Azerbaijan sementara dilaksanakan, dan telah memiliki kantor perwakilan pariwisata dan perdagangan.

Selain di Tel Aviv, Azerbaijan juga berencana untuk membuka kantor perwakilan di Kota Ramallah, Palestina. Parlemen juga menghendaki pembukaan kedutaan di dua negara lainnya, yakni Albania dan Kenya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us