Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Didik Suhartono/ANTARA FOTO

Halo nama saya adalah Erwanto
Hallo my name is Erwanto

Kalimat dari dua bahasa berbeda yang memiliki sebuah arti sama, sebagai perkenalan diri. Sejak 1928, Bahasa Indonesia secara resmi dan ditekankan untuk digunakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Dikutip dari Okezone.com, Anies Baswedan menyebut kalau bahasa Indonesia menjadi sesuatu yang luar biasa karena merupakan media interaksi antar pemuda.

Pernyataan Anies di atas ini sangatlah tepat melihat sekarang Bahasa Indonesia menjadi cara kita untuk berinteraksi dengan siapa saja dan dapat dipahami karena sederhana. Masyarakat, kita harusnya bangga akan hal tersebut. Apabila tidak ada Sumpah Pemuda yang jatuh tepat 88 tahun lalu, bisa saja kita tidak memiliki karakteristik bahasa sebagai satu bangsa.

Bahasa Indonesia menjadikan diri kita apa adanya.

Percaya atau tidak, ketika kita menggunakan bahasa Indonesia terbentuk paham bahwa bangsa kita adalah kuat karena bahasa. Semua orang dari Sabang sampai Merauke, berbeda-beda suku dan budaya, paham akan bahasa Indonesia. Tidak heran disebut bahasa pemersatu.

Ketika kita sedang di luar negeri, ada saja kelompok 'orang Indonesia yang merantau' di mana kita merasa lebih nyaman jika dapat berbahasa Indonesia. Kamu yang sedang atau pernah tinggal di luar negeri pasti merasakan hal tersebut. Meski kamu sudah mahir berbahasa Inggris atau lainnya saat di luar negeri.

Bahasa Indonesia membuat kita jadi diri sendiri. Mengapa? Karena kita paham dan dapat memilih kosa kata dengan cepat dari bahasa Indonesia untuk diungkapkan. Seperti saat kalian membaca tulisan ini. Dengan paham kalian memahami kalimat demi kalimat yang dibaca.

Akan tetapi, terkadang Bahasa Indonesia justru dijadikan tameng untuk menutup diri.

Jangan gunakan kebanggaan sebagai cara menutup diri dari luar.

Editorial Team

Tonton lebih seru di