Cocoklogi dan Kekalahan Timnas Indonesia di Piala AFF 2016

Sudah lama memang terdengar dan menjadi pembicaraan beberapa orang tentang cocoklogi yang merambat di Indonesia. Saya awalnya sangat kurang sepakat dengan ilmu ini. Ilmu yang mencocok-cocokkan antara pernyataan dengan fakta atau fakta satu dengan fakta lainnya. Dan kebanyakan pembuktiannya terjadi karena ketidak sengajaan ataupun kebetulan.
Setelah saya coba browsing dan melihat beberapa artikel mengenai cocoklogi ini, memang didasari oleh teori-teori konspirasi. Contohnya, segala yang berbentuk segitiga atau bentuk mata adalah lambang freemason atau illuminati. Jadi, apakah semua orang yang beratribut segitiga atau mata satu terindikasi anggota freemason atau illuminati? Tentu tidak kisanak. Ini menjadi bukti ketidak kritisan kita dalam mengungkapkan kebenaran. Karena memang tidak ilmiah dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Belum lagi sekarang anak-anak muda yang pragmatis sudah banyak yang mulai mempraktekkan ilmu absurd ini mulai mencocok-cocokkan sesuatu dan menarik kesimpulan dari kecocokan yang ada. Contoh, istilah jomblo sama dengan sendiri, sendiri sama dengan mandiri, mandiri itu nama bank, bank itu banyak duitnya. Kesimpulannya jomblo itu banyak duit. Sungguh pernyataan yang membuat saya tersinggung, eh sorry. Belum lagi sekarang banyak ulama yang doyannya cocoklogi. Mereka senang mecocok-cocokkan ayat-ayat suci dengan temuan fakta ilmiah terbaru.
Memang saya bukan ahli fiqh ataupun penafsir Al-Quran. Saya percaya bahwa Al-Quran adalah pedoman hidup dan pandangan hidup. Tapi dengan gampangnya kita mencocokkan semua hal, membuat daya berpikir kritis dan ilmiah kita perlahan memudar.