[COMMENT OF THE WEEK] Netizen Berbagi Cerita Soal Jadi Minoritas

Seperti minggu sebelumnya, tim editorial memilih komentar-komentar terbaik dari para pembaca setia IDN Times terkait beragam topik menarik sepekan terakhir. Adapun kriteria yang kami gunakan untuk menentukan komentar terbaik dalam Comment of the Week adalah sebagai berikut:
1) Sopan
2) Relevan dengan isi artikel
3) Membuka kesempatan untuk diskusi
4) Berisi informasi yang obyektif dan berdasarkan data
5) Berisi saran dan kritik yang obyektif untuk kemajuan IDN Times
6) Menghibur
Comment of the Week juga merupakan bentuk apresiasi IDN Times kepada para pembaca yang membagikan pikiran dan ide-idenya di kolom komentar IDN Times. Lalu, apa saja komentar-komentar tersebut? Ini dia:
1) Hype/Fun Fact

Komentar:
Saya pernah mengalami muksa saat kelas 1 SMA (saat itu saya belum tahu apa nama yang saya alami ini, baru tahu setelah membaca artikel ini). Kira-kira jam 11 saat pelajaran Fisika saya tertidur di bangku paling belakang (di pojok).
Saya terbangun saat mendengar adzan dzuhur. Saya berdiri dan berjalan bermaksud ingin ke toilet. Saya menarik tangan teman saya agar dia menemani ke toilet tapi ternyata saya sama sekali tidak bisa menyentuhnya. Waktu itu perasaan saya takut sekali, bahkan saya mengira saya sudah meninggal, saya lihat badan saya tertidur pulas.
Saking takutnya saya lari ke sana ke mari untuk memastikan saya ini kenapa: cuma mimpi atau benar-benar saya sudah mati. Berkali-kali saya coba menyentuh tangan teman-teman saya tapi mereka malah asyik bermain handphone.
Sampai akhirnya saya berinisiatif menduduki tubuh saya kembali. Semua bacaan doa yang saya hafal saya lafalkan sambil berusaha menendang-nendang kaki meja tapi selalu tidak kena (tembus). Saya ingat saat saya membaca tiga Qul alhasil kaki saya akhirnya menyentuh kaki meja.
Saya terbangun dengan perasaan capek ngos-ngosan. Ini saya ceritakan ke beberapa teman. Ada yang tidak percaya, ada pula yang mengatakan ketindihan. Wallahualam semoga itu tidak pernah terulang kembali. - Mutmainna Syam
Alasan:
Pemberi komentar bersedia meluangkan waktu untuk berbagi pengalamannya dengan pembaca yang lain dalam tulisan yang cukup panjang.
2) Hype/Fun Fact

Komentar:
Ini baru informasi yang bermanfaat. Kepada writer artikel ini, Wahyu D. Wicaksono~ thank you so much for sharing. Yep, those websites are totally awesome. I've bookmarked 'em. - Elsi Morris
Alasan:
Walaupun nama writer yang disertakan salah, setidaknya ini tindakan baik yang dilakukan pembaca yaitu memberikan feedback kepada penulis agar penulis tahu bahwa dirinya perlu lebih memperbanyak tulisan serupa. Selain itu, feedback yang diberikan disampaikan dalam bahasa yang baik.
3) Life/Inspirasi Ramadan

Komentar:
Bapak saya Muslim, ibu saya Katolik. Kami selalu merayakan natal dan lebaran. Ketika bapak berpuasa, ibu akan selalu sibuk di dapur karena beliau tidak ingin bapak merasa ada yang kurang dalam menu berbuka maupun sahur.
Kami anak-anak diberi kebebasan dalam memilih agama. Kata mereka: semua agama itu baik adanya dan bukan agama yang menyelamatkan kalian di akhirat nanti, tapi iman kalian yang menyelamatkan. - Maya Laonde
Alasan:
Selaras dengan isi artikel dan menambahkan pengalamannya yang pernah tinggal di dalam lingkungan yang beragam. Sangat menjunjung tinggi keberagaman.
4) Life/Inspirasi Ramadan

Komentar:
Saya kerja dengan mayoritas non Muslim. Dalam satu divisi saya hanya empat orang Muslim, tapi saya merasa baik-baik saja. Meskipun kadang-kadang mereka mendengarkan lagu-lagu rohani dan saya hanya bisa diam dengan memakai headphone.
Dalam pergaulan, saya juga satu-satunya Muslim di antara teman-teman saya dan kita tetap saling menghargai. Intinya adalah jangan mencampuri urusan agama orang lain. Mencampuri dan mengingatkan itu berbeda. - Ririn Jayanti
Alasan:
Sama seperti komentar Maya, Ririn juga ikut berbagi pengalaman berada di lingkungan di mana ia adalah minoritas. Terbukti semuanya normal saja dan ia tetap bisa menghormati perbedaan.
5) Hype/Throwback

Komentar:
Betul banget! Jaman saya SD. Gokil. Pegang batu sampai dikantongin itu batu agar tidak jadi buang air besar. CD dibersihkan pakai spons agar bersih. Apalagi setiap ke tempat rental CD, dibersihkan dulu. Anak jaman sekarang gak bakal mengalami. - Ilyas Permana
Alasan:
Mendengar pengalaman nyata dari pembaca, apalagi yang lucu seperti ini, selalu menghibur. Baik untuk penulis maupun pembaca yang lainnya.