Lombok Writers Festival 2022, Sebuah Perayaan Penulis Muda NTB
Gili Trawangan Lombok, IDN Times – “Mengikuti LWF 2022 adalah salah satu momen terbaik dalam hidup saya. Tidak akan terlupakan. Saya akan banyak menulis tentang sejarah tempat menarik di daerah saya,” kata Wiwik dengan mata berbinar-binar. Di siang yang hangat karena matahari bersinar terik, kami ngobrol di sela-sela acara Lombok Writers Festival 2022, di hari kedua acara yang berlangsung pada 9-10 Maret 2022.
Ruangan Pearl Beach Lounge, di mezanine lobi Resor Pearl Of Trawangan itu serba terbuka, lepas. Desain bangunan terbuat dari bambu, menyatu dengan alam. Semua bisa menatap pantai dengan pasir putih, laut warna biru kehijauan. Cantik. Wiwik, mahasiswi semester empat di Universitas Muhamadiyah Mataram itu bahkan menginap di kawasan Gili Trawangan, pulau tujuan wisata utama di kawasan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). “Supaya gak lelah nyeberang bolak-balik, Bu. Tadi pagi saya bersepeda dengan teman kelilingi pulau. Ketemu Ibu jalan pagi ya kan,” ujar Wiwik.
Mata saya menatap sekeliling ruangan. Ada 130-an peserta membuat ruangan itu nyaris penuh. Sebanyak 120 peserta kami seberangkan setiap pagi dari Pelabuhan Pemenang, biasa disebut Pelabuhan Bangsal, gerbang masuk ke Gili Trawangan. Satu dari tiga pulau yang jadi magnet di kawasan itu, selain Gili Air dan Gili Meno. Kami menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Sebelum menyeberang, semua peserta (dan panitia) menjalani tes usap, swab antigen. Banyak yang baru mengalami pertama kali.
Trinity Traveler, penulis buku catatan perjalanan yang laris manis, Naked Traveler, sedang mengisi acara. “Menulislah seperti kamu sedang bercerita kepada teman. Bedanya ini dalam bentuk tulisan, menggunakan gaya bahasa Indonesia yang baik dan benar,” kata Trinity. Kami sudah merekam materi paparan dia sepekan sebelumnya di Studio IDN Media di Jakarta. Tautan YouTube-nya kami bagikan ke semua peserta, tidak hanya yang “terpilih” untuk hadir secara luring di lokasi. NTB mencakup 10 kabupaten kota. Kami ingin materi literasi bisa diakses anak-anak muda di manapun, termasuk di wilayah NTB.
Materi lain seperti bagaimana membuka akun penulis di platform IDN Times Community Writers juga sudah kami siapkan dalam bentuk video YouTube, begitu juga beberapa pembicara lain termasuk sesi menulis kuliner bersama Kevindra Soemantri dan Search Engine Optimation (SEO) bersama Septi Riyani, manajer SEO IDN Times.
Pembicara lain dari sejumlah instansi dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Informasi dan Komunikasi Usman Kansong (dilanjutkan Direktur Pengelolaan Media, Ditjen IKP Nursodik Gunarjo), Vice President Communication PLN Gregorius Adi Trianto, General Manager Network Service Assurance Bali Nusra Telkomsel Adi Wibowo, menyajikan materi secara langsung lewat platform Zoom yang kami siarkan via YouTube IDN Times untuk mereka yang tidak ada di lokasi. Editor IDN Times NTB, Linggauni menyampaikan materinya, menulis berita lokal, langsung di lokasi. Seperti Trinity dan Kevin.
Peserta kami buatkan grup komunikasi WhatsApp, semua materi yang direkam terdahulu kami bagikan tautannya untuk dipelajari. Mereka juga dibagi menjadi empat kelompok. Masing-masing didampingi dua sampai tiga mentor yang terdiri dari para editor community writers. Saya dimasukkan sebagai mentor di kelompok satu, meskipun baru bisa melakukannya di hari kedua. Hari pertama, sejak pembukaan sampai sore, saya menerima tamu kehormatan, Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang membawa sejumlah kepala dinas dan staf untuk ikut mendengarkan materi pembicara. Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan pidato singkat untuk pembukaan lewat rekaman video juga.
Jadi, Trinity (dan Kevin), saat sesinya hanya mengulang sedikit poin presentasi, langsung tanya jawab (yang seru banget, pertanyaaan bagus-bagus dan banyak), lantas keliling ruangan melakukan mentoring langsung. Peserta antusias menunjukkan draf tulisannya, meminta masukan dari Trinity soal judul, sudut pandang, bahkan ada yang bertanya, “Hidden gem, yang sering jadi sebutan tempat yang indah tapi belum populer itu apa ya bahasa Indonesianya?” Trinity menanggapi, “Apa ya? Mesti tanya ke ahli bahasa, Ivan Lanin nih.” Saya kebetulan tergabung dalam grup komunikasi Klinik Bahasa, Ivan Lanin ada di situ. Saya tanya ke dia, dijawab, “Bisa digunakan permata tersembunyi.” Saya sampaikan ke Trinity dan peserta.
Di halaman akun Instagramnya, Kevin memuat komentar, “Salah satu momen paling menyenangkan tahun ini adalah terlibat di @Indonesia.writers.festival by @idntimes...selama saya mengajar kelas food writing di Jakarta, saya belum pernah dengar pertanyaan-pertanyaaan yang sangat dalam dan detail sebagaimana di Lombok ini....Gak kaget kalau akan banyak penulis kuliner baru dari Lombok kalau begini.” Trinity menulis di IG-nya, “Acara hybrid on site & online ini berjalan sukses. Para peserta sangat antusias dan hasil tulisannya bagus-bagus!"
Jadi, pembaca sekalian, begitu format Lombok Writers Festival, format yang memang saya bayangkan saat memulai aktivitas Indonesia Writers Festival, program unggulan tahunan untuk IDN Times Community Writers, edisi perdana tahun 2018. Peserta medapatkan mentoring yang berkelanjutan, sejak temu muka pertama, sampai seterusnya. Ini konsep belajar setiap saat. Kami ingin mendampingi mereka mulai dari pertama kali bisa menulis sampai menjadi penulis andal. Life Learning Process. Ini yang saya kagumi dari para editor yang sangat bersemangat dan passsionate membimbing penulis yang tergabung di komunitas kami, yang awal Maret 2022 genap berusia lima tahun.
Saat ini ada lebih dari 48 ribu anggota terdaftar dan lebih dari 10 ribu anggota aktif IDN Times Community Writers. Mulai dari usia 16 tahun sampai 40 tahunan ada di komunitas ini. Setiap hari kami menerima ratusan artikel dari penulis, dan menerbitkannya. Semua dikurasi editor dengan ketat, termasuk kaidah etika jurnalistik yang harus dipenuhi, serta pilar konten IDN Times yang mencakup : gender equality, unity in different races and ethnicities, unity in diffferent world, unity in different religions, anti sexual harassment, anti bullying and anti stereotyping.
Saat membuka secara daring, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Lombok Writers Festival diharapkan menjadi sarana mengembangkan potensi anak muda. “Sudah seharusnya menjadi perhatian kita bahwa peran penulis pada zaman transformasi teknologi dan digitalisasi ini sangat dibutuhkan, terutama dalam industri kreatif,” ujar Erick yang baru menjalani isolasi mandiri karena kena COVID-19.
Gubenur NTB Zulkiefliemansyah mengatakan, “Harapannya Lombok Writers Festival bisa menjadi agenda rutin di NTB dan melatih lebih banyak anak muda Indonesia untuk menjadi penulis yang mampu menghidangkan banyak peristiwa yang terjadi di NTB.”
Saya menyampaikan niat dan harapan agar Lombok Writers 2022 menjadi forum literasi publik dari IDN Times bagi milenial dan gen Z. Sebuah ruang belajar bagi anak muda Indonesia, khususnya NTB, untuk mempromosikan potensi NTB melalui tulisan.
Peserta mendapatkan ragam informasi mulai dari manfaat MotoGP Mandalika untuk warga NTB dan Indonesia (Pertamina), gelaran G20 Presidensi Indonesia (Kemkominfo), Transisi Energi dan Elektrifikasi (PLN) serta Meraih Khalayak Lebih Luas Lewat Menulis Kreatif dan Optimasi SEO (Telkomsel).
Di sela-sela acara, sambil melayani pertanyaan saat mentoring, menyesap kopi, memandang jauh ke laut biru kehijauan, menikmati materi informasi dari pendukung acara yang dipasang apik di pinggir pantai, saya menghela nafas, lega. Ada beban berat yang terangkat dari pundak dan dada, melihat sukses acara. Sampai tiga-empat minggu sebelumnya, jujur saya belum yakin acara ini bisa terlaksana dengan baik. Melihat bujet yang cukup mahal, karena biaya transportasi dan penginapan, serta konsumsi peserta dan panitia, serta masuknya sponsor yang di awal agak seret, bikin saya deg-degan. Pemprov yang sedang sibuk mengurusi MotoGP Mandalika, sulit diharapkan.
Tekad saya bulat, bahwa acara ini harus terlaksana dengan baik. Semangat get things done. Teman-teman lintas divisi di IDN Media yang terlibat, bisa membaca “kecerewetan” saya memonitor detil-detil persiapan. Plan A bagaimana? Plan B? Plan C? Terima kasih karena dengan segala drama-dramanya, helatan untuk anak muda ini berjalan lancar. “Ini semua ujungnya untuk anak muda NTB lho,” komentar saya kepada Gubernur Zul.
Empowering NTB Through Writing. Selama dua hari terkumpul 100 tulisan jadi dari peserta. Luar biasa.
LWF 2022 bisa disebut sebagai spin-off dari Indonesia Writers Festival yang kami gelar sejak 2018 di Ijen, Banyuwangi. Saya ingat kalimat pengantar IWF 2018.
“Indonesia Writers Festival 2018 akan menjadi acara tahunan bagi komunitas penulis dan semua generasi milenial yang memiliki kegemaran menulis. Perbedaan Indonesia Writers Festival dibandingkan festival menulis lainnya adalah hanya menggunakan perangkat genggam dan aplikasi dalam menyajikan materi, menulis materi, membaca muatan dan aktivitas lainnya. Pada Festival tersebut juga akan diluncurkan aplikasi menulis di telepon seluler dan kompetisi menulis menggunakan aplikasi tersebut. Festival tersebut akan menghadirkan sejumlah pembicara antara lain Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Uni Lubis, Najwa Shihab dan novelis Fira Basuki”.
Setelah rangkaian workshop di LWF 2022, ada kompetisi menulis untuk masyarakat umum dengan mengirimkan tulisannya ke kanal IDN Times Community. Melalui kompetisi menulis dengan tema #EksplorAsikNTB, Lombok Writer Festival 2022 by IDN Times ingin mengajak peserta acara untuk mempromosikan NTB melalui berbagai sudut pandang. Contohnya, seperti makanan khas, tempat yang wajib dikunjungi, budaya, serta hal-hal menarik seputar NTB.
Apakah LWF akan berlanjut tahun depan? Kita tunggu ya. Yang jelas, kami salut dengan potensi anak muda NTB. Semoga makin banyak yang mendukung program-program literasi seperti ini, tidak hanya di NTB, tapi juga di seluruh Indonesia. Untuk saat ini, sampai bertemu di IWF 2022, Oktober tahun ini. Semoga bisa dilakukan secara hybrid setelah dua tahun dilakukan secara daring.
Yuk ikuti informasinya di IG @Indonesia.Writers.Festival. The Jakarta Post menulis artikel dengan judul bagus, dan saya pinjam untuk artikel ini, “Lombok Writers Festival 2022, A Celebration for NTB’s Young Writers”.
