Kalian pasti sudah tidak asing, kan, dengan istilah koboi di zaman Wild West. Mungkin kalian tahu karena pernah menonton drama atau filmnya. Wild West atau disebut juga Old West (Barat Lama) memang memiliki daya tariknya tersendiri.
Kebebasan dan aksi kekerasannya sangat kental. Tentu, ada hal negatifnya, tetapi banyak pula peristiwa-peristiwa menghebohkan lainnya yang terjadi selama era Wild West, apa saja, ya?
Pernah lihat aksi Woody Harrelson dan Liam Hemsworth dalam film The Duel tahun 2016? Jika belum, karakter yang diperankan Liam Hemsworth sedang menyelidiki beberapa kasus pembunuhan, dan Woody Harrelson menjadi pemimpin kultus di sebuah kota.
Dalam film ini, ada duel tituler yang melibatkan dua laki-laki yang saling berhadapan, tangan kiri mereka diikat, mereka masing-masing diberi pisau berbilah pendek, dan kemudian saling menebas sampai lawan kehabisan darah dan tewas.
Cukup brutal, bukan? Gaya duel itu ternyata terinspirasi dari sejarah, lho. Ini disebut Helena duel, di mana kota Texas menjadi tempat dimulainya duel tersebut. Dikutip Texas Monthly, kota itu disebut HELL-ena karena selama tahun 1860-an, kota itu menarik para laki-laki tangguh untuk saling berduel.
Pada tahun 1870, keluarga Bender menetap di Kansas di sepanjang Great Osage Trail. John Bender dan istrinya, Elvira, mendirikan penginapan dan toko kecil di jalanan tersebut. Mereka memiliki anak bernama Kate dan John Jr. Namun terungkap, bahwa mereka adalah pembunuh berantai, setelah hilangnya George Loncher dan bayi perempuannya pada tahun 1872.
Dr. William York pergi untuk menyelidiki hilangnya mereka, tetapi dia ikut menghilang. Akhirnya, saudara-saudaranya mencari tahu dengan mengikuti jejaknya ke Labette County. Saat itu, keluarga Bender sedang ke luar kota, mereka pun menyelidiki dan menemukan gudang bawah tanah yang berlumuran darah. Para sukarelawan melakukan penggalian dan menemukan 10 mayat, keluarga Bender akhirnya dikaitkan dengan 21 pembunuhan.
Pada hari-hari terakhir bulan Juli 1889, James Averell dan Ella Watson ditemukan tergantung di Wyoming, tidak jauh dari Sungai Sweetwater. Casper Star Tribune melansir kabar bahwa banyak cerita-cerita sensasional yang dikaitkan dengan kasus pembunuhan tersebut, salah satunya para peternak yang main hakim sendiri kepada orang yang mencuri ternak mereka.
Pada tahun 1880-an, ada banyak keuntungan dari usaha peternakan. Watson dan Averell mengklaim memiliki tanah, tepat di tengah-tengah tanah penggembala Albert Bothwell. Bothwell ingin membeli tanah itu, tetapi Watson dan Averell menolak. Setelah berbulan-bulan bernegosiasi, tetapi tidak berhasil, Bothwell dan kroni-kroninya menculik pasangan itu dan membawanya ke sungai, lalu menggantung mereka berdua.
Dikutip laman The Oregonian, penulis R. Gregory Nokes melakukan penelitian untuk bukunya, dia menemukan salah satu kejahatan paling mengerikan di Old West. Ada pembantaian brutal terhadap 30-an penambang emas Cina yang terjadi di sepanjang Snake River pada 25 Mei 1887.
Kemungkinan, para penambang dibunuh untuk mendapatkan emas senilai sekitar 5.000 dolar AS atau setara Rp71 juta yang sepenuhnya menjadi milik salah satu pembunuh, J.T. Canfield yang berusia 21 tahun.
Kelompok itu sebagian besar adalah pekerja peternakan dan pencuri kuda, dan seorang anak sekolah berusia 15 tahun. Nokes dan rekan-rekan penelitinya tahu bahwa ini bukan hanya tentang uang, karena mayat-mayat itu dimutilasi secara kejam dengan kapak sebelum dihanyutkan ke sungai.
Penggantungan Tom Horn, dikutip Eyewitness to History, menjadi peristiwa yang sering dihitung sebagai salah satu momen kematian terburuk Old West. Horn bekerja sebagai penegak hukum bagi para baron ternak besar yang menggembalakan ternak mereka di tanah milik pemerintah.
Di tahun 1901, dia secara tidak sengaja membunuh anak laki-laki berusia 14 tahun dari target sebenarnya. Dia mengaku dan dijatuhi hukuman gantung dengan menggunakan metode tiang gantung bertenaga air yang mengandalkan berat terhukum untuk mengosongkan ember dan memicu mekanisme. Pintu jebakan terbuka tetapi dia belum benar-benar meninggal. Horn tercekik akibat simpul dilehernya, dan butuh 17 menit sampai akhirnya ia tewas.
Hal serupa terjadi pada "Black Jack" Tom Ketchum, dan dia adalah orang terakhir yang digantung karena perampokan kereta api. Saat menerima hukuman gantung, talinya yang terlalu panjang gagal mengeksekusinya, dia pun akhirnya dipenggal.
Pada tanggal 10 Mei 1869, Pacific Railroad selesai dibangun. Namun, pembangunannya mengakhiri puluhan juta bison. Kereta api ini mengiklankan wisata berburu, di mana pelanggan bisa naik ke atas gerbong kereta untuk menembak bison yang berlari di sepanjang rel.
Ratusan ribu mayat bison dibiarkan membusuk di tempat mereka tertembak. Orlando "Brick" Bond dianggap sebagai pemburu hebat karena telah membunuh ribuan bison. Selain itu, militer AS juga mendorong pembantaian bison ini, berharap suku asli Amerika kehilangan pasokan makanannya.
Akibatnya, hanya ada beberapa ratus bison yang tersisa pada tahun 1900-an. PBS mengatakan bahwa bison saat ini telah dihibridisasi sepenuhnya sehingga kurang dari 2 persen adalah ras murni yang pernah berkeliaran di dataran.
William Crush adalah seorang pekerja kereta api yang memiliki ide gila untuk menarik sebanyak mungkin pengunjung pada tahun 1894. Hal ini dilakukan untuk membuat Perusahaan Kereta Api Missouri-Kansas-Texas, atau yang disebut Katy, terkenal. Crush mendirikan kota sementara bernama Crush untuk menampilkan karnaval dan atraksi utama, yakni tontonan tabrakan dari dua kereta api seberat 35 ton.
Menurut akun surat kabar yang dikumpulkan oleh Smithsonian, Crush menjadi kota terbesar kedua di negara bagian itu dengan sekitar 40.000 orang yang datang membanjiri.
Kereta masing-masing melaju sekitar 50 mph sebelum akhirnya menabrak, dan menurut laporan, ledakan yang terjadi melemparkan puing-puing kereta api. Setidaknya dua orang tewas dan banyak yang terluka. Crush akhirnya dipecat, lalu anehnya dipekerjakan kembali karena ketenarannya berkat ide gilanya.
Sierra Sun mengatakan bahwa saloon adalah bar di era Wild West, biasanya ia menawarkan berbagai macam minuman beralkohol, dari bir hingga anggur. Namun, beberapa minuman ini ternyata mematikan. Salah satunya "Jus Tarantula", yang dibuat dari strychnine, dan ya, itu beracun.
Sejarawan C.W. Bayer mengatakan bahwa namanya didasarkan dari kejadian nyata, ketika wiski dan strychnine dicampur, itu membuat seseorang yang meminumnya akan merasa seperti ada tarantula yang merayapinya. Bahan minuman keras lainnya seperti terpentin, minyak tembakau, gliserin hingga asam sulfat diubah menjadi minuman keras, dan saat itu tidak ada peraturan terkait pelarangan minuman tersebut.
Sebagaimana yang ditulis Asosiasi Sejarah Negara Bagian Texas, ketegangan pasca-Perang Saudara meningkat menjadi perseteruan penuh karena kematian Buck Taylor dan Dick Chisholm pada tahun 1868.
Pada tahun 1869, polisi melakukan kerusuhan di Texas di bawah kepemimpinan William Sutton, dengan kedok melacak pencuri ternak. Kekerasan di wilayah DeWitt County meluas. Orang-orang yang tidak bersalah tewas, dan pada tahun 1874, Texas Rangers menengahi perseteruan selama beberapa bulan, tetapi tidak berhasil.
Akhirnya, pada bulan Desember 1875, kematian beberapa tokoh kunci mengakhiri sebagian besar perseteruan. Legends of America menambahkan bahwa sekitar 22 orang tewas di pihak Taylor dan 13 kematian di pihak Sutton.
Pada tahun 1848, AS dan Meksiko menandatangani Perjanjian Guadalupe Hidalgo, mengakhiri perang dan memberi AS wilayah seluas 500 ribu mil persegi. Hal ini membuat banyak keluarga Meksiko kehilangan tanah mereka.
Kantor Sejarawan Negara Bagian New Mexico mengatakan bahwa Felipe Nerio Espinosa dan keluarganya kehilangan tanah mereka hingga harus pergi ke Colorado. Dia dan saudaranya, Jose Vivian, menyimpan dendam kepada New Mexico dan Colorado. Setiap satu dari enam kerabatnya yang tewas dalam perang, dia akan membalasnya dengan membunuh 100 orang Amerika.
Korban pertama mereka kemungkinan besar Jim Harkins. Pembunuhan mereka sangat acak, dan mayatnya selalu dimutilasi. Jose Vivian terbunuh tidak lama kemudian, tetapi Felipe melanjutkan pembunuhan berdarah itu sampai seorang tentara memata-matai dan memenggalnya. Meskipun tidak ada yang yakin berapa banyak yang telah dia bunuh, tetapi perkiraan berkisar antara 32 sampai 60 orang.
Era Wild West tumpang tindih dengan Perang Saudara, dan karenanya, muncul ketegangan rasial. Negara bagian Oregon didirikan pada tahun 1844, Peter Burnett memulai RUU yang akan mencegah perbudakan, seperti yang dikatakan Universitas Negeri Oregon.
Penulis dan sejarawan R. Gregory Nokes mengungkapkan isi undang-undang tersebut, tiga bagian pertama mengatakan bahwa perbudakan adalah ilegal, keluarga yang membawa budak diberi waktu tiga tahun untuk "mengusir mereka ke luar negeri", dan jika mereka tidak dipindahkan, mereka akan dibebaskan, tapi, di Bagian 6, setiap budak yang dibebaskan dan tidak pergi harus dicambuk sebanyak dua puluh atau lebih dari tiga puluh sembilan cambukan.
Memang tidak jelas apakah bagian dari hukum ini pernah digunakan atau tidak, tetapi secara luas dikenal sebagai "hukum cambuk Peter Burnett."
Rupanya Wild West tidak hanya dipenuhi dengan banyak kekerasan, tetapi juga peristiwa-peristiwa mengerikan lainnya yang tak kalah kejam. Yang mana yang paling menarik perhatianmu?