3 Dampak Obesitas pada Kucing, Jangan Biarkan Anabul Terlalu Gemuk

Banyak orang setuju bahwa kucing adalah hewan yang sangat menggemaskan. Makhluk ini akan tampak semakin lucu tatkala memiliki badan yang gemuk karena penampilannya jadi lebih bulat. Oleh sebab itu, tidak heran apabila pada akhirnya sebagian cat owner berusaha memberikan pakan ekstra agar kucing kesayangannya menjadi gemuk. Tidak sedikit yang jadi berlebihan sampai akhirnya kucing malah mengalami obesitas.
Sayangnya, masih banyak pemilik kucing yang tidak menyadari betapa obesitas ini merupakan keadaan yang tidak bisa disepelekan. Memang, kucing jadi tampak semakin menggemaskan, tetapi dibalik penampilan itu, kualitas kesehatan hewan tersebut dapat mengalami penurunan yang signifikan, bahkan dapat memicu terjadinya kematian bila tidak segera ditangani dengan tepat. Nah, sebenarnya apa saja sih dampak negatif dari obesitas pada kucing kesayangan? Cari tahu informasinya dalam artikel ini, ya!
1.Obesitas meningkatkan risiko gangguan tulang dan sendi

Kasus kegemukan tidak hanya menjadi ancaman serius bagi manusia, tetapi juga hewan seperti kucing. VCA Animal Hospitals menjelaskan bahwa beban tubuh yang terlalu berat membuat tulang dan sendi, terutama area kaki dan tulang belakang yang bertugas sebagai penopang, dapat mengalami masalah. Jika keadaan ini berlangsung dalam kurun waktu yang lama, maka bisa menimbulkan kerusakan parah yang disebut dengan osteoarthritis.
Kucing yang sudah telanjur mengalami gangguan tulang dan sendi tidak akan bisa beraktivitas normal. Hewan tersebut akan lebih pasif, bahkan tidak lagi bisa mendatangi tempat-tempat tinggi yang biasa digunakan untuk bersantai. Bukankah keadaan seperti ini bisa membuat cat owner merasa begitu sedih?
2.Obesitas membuat kucing alami kondisi sulit kencing

Salah satu hal yang mungkin membuat kucing gemuk terlihat lucu adalah karena mereka jadi malas, sehingga tampak semakin menggemaskan. Padahal, keadaan ini bisa menimbulkan gangguan kesehatan serius, seperti permasalahan perkencingan. Tufts University menjelaskan bahwa obesitas dapat menjadi faktor risiko munculnya Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD).
Kucing yang kesulitan kencing akan menampakkan gejala seperti “berjongkok” lama di litter box, tetapi hanya mengeluarkan sedikit urin atau bahkan tidak sama sekali. Selain itu, keadaan kondisi tubuh kucing juga bisa menurun karena menahan sakit. Perlu dipahami bahwa ini merupakan situasi gawat darurat yang harus segera ditangani.
3.Obesitas memicu terjadinya beragam penyakit berbahaya

Ketika kucing mengalami obesitas, ini berarti bahwa tubuhnya menyimpan terlalu banyak cadangan lemak. Seperti yang telah banyak diketahui, lemak yang berlebihan dapat menjadi sumber penyakit bagi tubuh. Cornell Feline Health Center menjelaskan bahwa obesitas bisa memicu munculnya penyakit berat seperti diabetes mellitus, gangguan jantung, hingga kerusakan tulang dan sendi,
Keadaan tersebut tentu sama sekali tidak dapat dianggap remeh. Kucing yang telanjur menderita sakit berat harus menjalani terapi dengan beragam obat-obatan yang tentu memakan banyak biaya. Oleh sebab itu, lebih baik mencegah timbulnya obesitas dari pada mengobati kondisi yang rumit, bukan begitu?
Kucing yang gemuk, bahkan sampai menderita obesitas, memang sekilas tampak lucu dan menggemaskan karena tubuhnya bulat. Namun demikian, ada ancaman serius dari berat badan yang jauh melebihi angka ideal tersebut. Kucing dapat mengalami gangguan tulang dan sendi, sulit kencing, hingga menderita beragam penyakit berbahaya. Oleh sebab itu, jadilah cat owner yang bijaksana dan bertanggung jawab dengan menerapkan pola hidup sehat pada kucing kesayangan. Bukankah kucing yang sehat merupakan salah satu sumber kebahagiaan dalam kehidupan pemiliknya?