Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Fakta Menarik Nipah, Bisa Menjadi Bahan Bakar Alternatif

ilustrasi tanaman nipah seperti daun palem di Green Canyon Pangandaran (dok. pribadi/Ariel Guslandi)
ilustrasi tanaman nipah seperti daun palem di Green Canyon Pangandaran (dok. pribadi/Ariel Guslandi)

Hutan mangrove adalah salah satu makhluk hidup jenis flora yang menjadi habitat maupun sumber penyangga kehidupan bagi seluruh makhluk hidup dalam rangka menjaga keberlanjutan ekosistem lingkungan hidup. Dilansir Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia menjadi salah satu kawasan hutan mangrove penyumbang terbesar di dunia sebesar 24% atau 3,36 juta hektar. Oleh karena itu, hutan mangrove di Indonesia memiliki peran penting bagi sumber penyangga kehidupan seluruh komponen makhluk hidup maupun stabilitas iklim di seluruh dunia.

Dengan kekayaan ekosistem mangrove yang begitu melimpah di Indonesia, maka terdapat 202 jenis mangrove yang hidup di Indonesia. Salah satu tanaman mangrove yang memiliki manfaat luar biasa bagi makhluk hidup dan lingkungan adalah nipah. Penasaran apa saja fakta menarik tanaman nipah bagi seluruh komponen makhluk hidup, ayo simak di bawah ini!

1. Menjaga ekosistem lingkungan hidup berkelanjutan

ilustrasi ekosistem mangrove berkelanjutan (dok. pribadi/Ariel Guslandi)
ilustrasi ekosistem mangrove berkelanjutan (dok. pribadi/Ariel Guslandi)

Tanaman nipah merupakan tanaman sejenis palem. Namun, tanaman nipah tumbuh subur di daerah lumpur dan air dangkal payau, seperti rawa-rawa atau muara. Proses pertumbuhan tanaman nipah bisa melalui generatif (perkecambahan benih yang ada di dalam buah) dan vegetatif (stek ujung pangkal daun).

Tanaman nipah memiliki manfaat yang segudang bagi keberlanjutan ekosistem mangrove terutama akar dan daunnya. Akar nipah sangat bermanfaat untuk menanggulangi dari abrasi, penyaring limbah air dari logam berat, penyerap karbon dioksida, dan habitat bagi biota laut (udang, kepiting, ikan, dan moluska). Daun nipah sangat bermanfaat untuk proses fotosintesis, menghasilkan oksigen, dan ketika daunnya gugur bisa menjadi pupuk/nutrisi bagi tanaman mangrove lainnya.

2. Sumber pangan bagi biota laut, hewan darat, hewan udara, dan manusia

ilustrasi kera makan buah dari hutan mangrove (pexels.com/Cheng)
ilustrasi kera makan buah dari hutan mangrove (pexels.com/Cheng)

Bagian tanaman nipah yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pangan bagi seluruh komponen makhluk hidup adalah buah nipah. Hewan yang biasanya suka makan buah nipah adalah monyet, kelelawar, burung pipit, burung jalak, ikan bandeng, ikan kakap, dan kepiting bakau. Alasan hewan tersebut suka buah nipah karena rasanya manis yang menghasilkan sumber energi bagi hewan tersebut.

Sedangkan, manusia memanfaatkan buah nipah sebagai sumber pangan juga. Kemudian, buah nipah tersebut bisa diolah menjadi berbagai macam olahan, seperti sirup, kolang-kaling untuk es campur, jus, selai, dan minuman tradisional. Olahan buah nipah tersebut dengan cara teknik blanching dan dicampur dengan 400 ppm natrium benzoat agar dapat tahan lama hingga 40 hari.

3.Sumber bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan

ilustrasi bahan bakar alternatif (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi bahan bakar alternatif (pexels.com/Engin Akyurt)

Selain buah nipah bisa dijadikan sebagai sumber pangan bagi makhluk hidup, ternyata buah nipah bisa juga dijadikan sumber bahan bakar alternatif. Sumber bahan bakar tersebut diambil dari daging buah nipah. Alasan daging buah nipah bisa dijadikan bahan bakar alternatif karena kaya akan kandungan karbohidrat atau zat gula.

Proses pengolahan menjadi bahan bakar alternatif dimulai dari dipisah antara kulit dan daging buah nipah, dicuci hingga bersih, diblender dengan sedikit air hingga halus, dipanaskan dengan campuran enzim alfa amilase di suhu 90 derajat Celcius selama 30 menit sampai menjadi bubur untuk mengubah karbohidrat menjadi gula kompleks, difermentasi dengan campuran ragi tape, pupuk urea, pupuk NPK sekitar 1 minggu, disuling untuk memisahkan air dan alkohol dari hasil fermentasi, hingga jadilah bioetanol. Bioetanol ini menjadi bahan bakar pengganti bahan bakar minyak dari fosil, yaitu bensin dan pertamax. Oleh karena itu, bietanol dari nipah mampu menurunkan emisi karbon dioksida.

Buat kamu yang tinggal di daerah muara atau rawa-rawa, sangat direkomendasikan melakukan budidaya tanaman nipah. Jika menanam nipah secara konsisten, maka pelestarian ekosistem lingkungan hidup bisa berjalan secara berkelanjutan. Selain itu, budidaya nipah bisa juga menjadi sumber pendapatan masyarakat setempat melalui pendirian ekowisata dan pemberdayaan UMKM.

Kalau mau tetap lestari ekosistem lingkungan hidupnya, jangan lupa manfaatkan sebaik-baiknya tanpa merusak ekosistem mangrove. Ayo, edukasikan kepada masyarakat Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terhadap pelestarian ekosistem mangrove!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ariel Guslandi
EditorAriel Guslandi
Follow Us