Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Dampak Negatif Jika Sering Berteriak pada Anjing, Jauhi!

ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Bethany Ferr)
ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Bethany Ferr)
Intinya sih...
  • Berteriak pada anjing membuatnya mudah stres dan takut terhadap pemilik
  • Perilaku agresif bisa muncul karena anjing merasa terancam dan stres
  • Anjing sulit berkonsentrasi, belajar, dan berisiko mengalami masalah kesehatan mental

Berinteraksi dengan anjing ternyata memerlukan kesabaran dan juga pendekatan yang lembut agar dapat terjadi dengan baik dan harmonis. Namun, beberapa orang ternyata secara tidak sadar sering menggunakan teriakan sebagai cara dalam mendisiplinkan anjing, padahal tindakan seperti ini justru bisa menimbulkan berbagai dampak negatif, baik itu untuk psikologis atau perilaku anjing.

Berteriak pada anjing bukanlah metode komunikasi yang efektif, sebab anjing lebih memahami bahasa tubuh dan juga intonasi suara yang cenderung tenang. Jika teriakan dilakukan secara terus-menerus, maka hal ini bukan hanya akan membuat anjing merasa takut, namun juga mudah stres dan pada akhirnya merasa terancam. Oleh sebab itu, pahami beberapa dampak negatif berikut ini yang mungkin muncul apabila terlalu banyak berteriak pada anjing.

1. Membuat anjing menjadi takut

ilustrasi anjing (unsplash.com/Justin Veenema)
ilustrasi anjing (unsplash.com/Justin Veenema)

Salah satu dampak utama dari sering bateriak pada anjing adalah meningkatnya rasa takut terhadap pemiliknya. Ketakutan ini kerap membuat anjing menjadi gelisah, menghindar, bahkan menunjukkan tanda-tanda mudah stres, seperti gemetar hingga menjilati tubuhnya secara berlebihan.

Anjing yang hidup dalam ketakutan tentunya akan kesulitan dalam membangun ikatan emosional yang harmonis dengan pemiliknya. Hal ini juga akan secara otomatis menghambat proses pelatihan, serta merusak kepercayaan dalam proses interaksi yang dilakukan antara hewan tersebut dengan pemiliknya sendiri.

2. Memicu perilaku agresif

ilustrasi anjing liar (pexels.com/Михаил Крамор)
ilustrasi anjing liar (pexels.com/Михаил Крамор)

Berteriak secara terus-menerus justru bisa memicu adanya perilaku agresif pada anjing karena ia akan mudah merasa terancam dan perlu membela dirinya. Perilaku agresif dapat berupa bergerak aktif, menggonggong dengan keras, hingga pada kasus serius justru bisa berujung pada gigitan yang sangat menyakitkan.

Anjing yang merasa stres dan terancam akibat sering diteriaki biasanya akan mudah menganggap manusia sebagai ancaman, bukan sebagai pemimpin yang memang harus dihormati. Kondisi seperti ini tentunya akan sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar dan membuat anjing pun akan semakin sulit dikendalikan atau pun didekati oleh orang lain.

3. Menurunkan kemampuan belajar

ilustrasi anjing (unsplash.com/Camylla Battani)
ilustrasi anjing (unsplash.com/Camylla Battani)

Anjing yang kerap diteriaki biasanya akan lebih sulit berkonsentrasi pada saat menjalani proses pelatihan atau pun belajar bagaimana caranya melakukan perilaku tertentu. Teriakan bisa menciptakan suasana yang penuh ketegangan, sehingga anjing pun akan mudah bingung dan tidak mampu memahami perintah yang diberikan oleh pemiliknya.

Dalam jangka panjang ketidakmampuan anjing untuk fokus dan belajar bisa jadi akan terhambat, sehingga membuat mereka tidak bisa membentuk perilaku yang baik. Anjing pun akan lebih banyak menunjukkan perilaku yang terlihat bermasalah, sebab mereka tidak tahu apa yang sebetulnya diharapkan dari dirinya sendiri.

4. Merusak kesehatan mental anjing

ilustrasi anjing (unsplash.com/Alexandra Lau)
ilustrasi anjing (unsplash.com/Alexandra Lau)

Kebiasaan berteriak pada anjing setelah terus menerus ternyata bisa memicu masalah kesehatan mental, seperti depresi hingga kecemasan kronis. Anjing yang mengalami tekanan emosional berkepanjangan bisa saja mudah kehilangan minat terhadap aktivitas yang pada umumnya sangat disukai, seperti berinteraksi dengan manusia atau pun bermain.

Kesehatan mental yang terganggu dapat membawa dampak kesehatan fisik pada anjing secara keseluruhan, bahkan stres yang dialaminya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Akibat dari hal ini akan membuat anjing jadi lebih rentan terhadap berbagai masalah penyakit dan juga mudah mengalami penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

Memahami dampak negatif dari sering berteriak pada anjing tentu merupakan langkah penting agar bisa membina hubungan yang sehat dan penuh kasih sayang. Bagaimana pun juga anjing memerlukan bimbingan yang sabar dan penuh perhatian agar dapat menghindari potensi perilaku buruk di kemudian hari. Jangan sampai berteriak dan memarahi anjing berlebihan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alva Daria
EditorAlva Daria
Follow Us