Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Seberapa Sering Anjing Harus Digrooming? Simak Penjelasannya

ilustrasi grooming anjing (pexels.com/Benjamin Lehman)
ilustrasi grooming anjing (pexels.com/Benjamin Lehman)
Intinya sih...
  • Perawatan grooming penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan anjing.
  • Faktor-faktor seperti jenis bulu, aktivitas, dan kondisi kesehatan memengaruhi frekuensi grooming.
  • Grooming membantu mencegah penumpukan kotoran, parasit, dan masalah kulit pada anjing.

Perawatan anjing bukan hanya terkait pada pemberian makanan atau mengajaknya jalan-jalan, namun juga mencangkup perawatan kebersihan yang mendalam, seperti grooming. Grooming atau perawatan tubuh secara rutin memang memiliki peran penting untuk menjaga kebersihan bulu kulit dan kebersihan umum yang dimiliki anjing agar dapat terhindar dari potensi penyakit.

Frekuensi grooming pada anjing tidak bisa disamakan karena setiap ras memiliki faktor yang berbeda-beda, entah itu aktivitas harian, jenis bulu, atau kondisi kesehatan yang dimilikinya. Oleh sebab itu, pahamilah seberapa sering anjing perlu di grooming agar dapat membantu pemilik dalam merawat hewan peliharaannya dengan baik.

1. Berdasarkan jenis dan panjang bulu

ilustrasi anjing (pexels.com/Rakhima Khodjakbarova)
ilustrasi anjing (pexels.com/Rakhima Khodjakbarova)

Anjing berbulu panjang seperti Golden Retriever atau Shih Tzu memerlukan proses grooming yang lebih sering, yaitu idealnya setiap 4 sampai dengan 6 minggu sekali agar bulunya tidak sampai kusut dan tetap sehat. Sebaliknya untuk anjing berbulu pendek hanya perlu digrooming setiap 8 hingga 12 minggu, sebab minim potensi kusut atau pun kerontokan secara berlebihan.

Bukan hanya menjaga kebersihan, namun grooming secara rutin dapat membantu anjing untuk menghindari penumpukan kotoran dan parasit yang tersembunyi dibalik lapisan bulu tebalnya. Oleh sebab itu, penting bagi pemilik untuk menyesuaikan frekuensi grooming dengan karakteristik bulu yang dimiliki oleh masing-masing anjing.

2. Tingkat aktivitas dan lingkungan tempat tinggal

ilustrasi anjing (unsplash.com/Alexandra Lau)
ilustrasi anjing (unsplash.com/Alexandra Lau)

Anjing yang aktif bermain di luar rumah atau yang memang kerap berada di kondisi lingkungan berdebu hingga kotor tentu harus digrooming lebih sering, yaitu sekitar 2 hingga 3 minggu sekali. Kondisi lingkungan yang kotor akan semakin memperparah potensi bulu anjing berubah menjadi kotor, kusam, hingga menjadi tempat berkembangnya jamur atau kutu.

Anjing rumahan yang mungkin jarang terkena debu atau lumpur bisa jadi jarang digrooming, seperti misalnya 6 hingga 8 minggu sekali. Namun, pemilik tetap harus memantau kondisi tubuh anjing secara berkala agar proses turunnya tersebut tidak sampai terlambat dilakukan pada saat dibutuhkan.

3. Kondisi kesehatan kulit dan bulu

ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Alice Castro)
ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Alice Castro)

Anjing yang memiliki kondisi kulit sensitif, mudah iritasi, dan sedang mengalami masalah dermatologis ternyata memerlukan grooming yang lebih teratur dan hati-hati. Pada kasus seperti ini ternyata grooming bisa dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan menggunakan produk khusus yang telah disesuaikan dengan anjuran dokter hewan.

Frekuensi grooming yang tepat untuk bisa mengontrol kondisi kulit, serta menghindari potensi komplikasi, seperti kerontokan parah atau infeksi. Oleh sebab itu, pemilik semestinya dapat berkonsultasi dengan profesional apabila anjing menunjukkan adanya gejala pada kulit atau pun mengalami alergi tertentu.

4. Sesuaikan dengan tujuan grooming

ilustrasi anjing (pexels.com/Dom Bucci)
ilustrasi anjing (pexels.com/Dom Bucci)

Jika memang tujuan utama melakukan grooming adalah untuk menjaga kebersihan dasar, seperti membersihkan telinga, memotong kuku, atau menyikat bulu, maka frekuensinya dapat dilakukan setiap 4 minggu sekali. Namun, jika memang ingin memastikan penampilan atau pun ingin mengikuti kontes, maka grooming harus dilakukan lebih sering, tergantung pada kebutuhan estetika yang dimiliki oleh masing-masing anjing.

Dalam konteks perawatan profesional untuk penampilan ternyata grooming bisa dilakukan setiap 2 minggu untuk mempertahankan bentuk potongan bulu dan juga kebersihan dari keseluruhan tubuh. Hal ini sangat bergantung pada preferensi dari pemilik, serta gaya hidup dari anjing itu sendiri, sehingga bisa saja berbeda-beda.

Menentukan frekuensi grooming yang ideal tentu bisa menjadi langkah penting yang perlu diperhatikan. Kamu harus menyesuaikannya dengan jenis bulu, lingkungan, aktivitas, hingga kondisi kesehatan agar bisa memastikan kondisi anjing tetap baik sepanjang waktu. Grooming rutin bukan hanya sekadar estetika, namun menjadi tanggung jawab dan perhatian terhadap hewan peliharaan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us