Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Anjing Bisa Memahami Perasaanmu? Simak Penjelasan Ilmiahnya!

ilustrasi anjing liar (pexels.com/Kalpesh Patel)
Intinya sih...
  • Anjing memiliki kemampuan untuk mengenali dan merespons perubahan emosi manusia melalui indra penciuman, pengamatan visual, dan pendengaran.
  • Mereka mampu membedakan ekspresi wajah, nada suara, serta bau khas yang dilepaskan oleh tubuh manusia saat mengalami perubahan emosional.
  • Kemampuan anjing untuk memahami emosi manusia dipengaruhi oleh interaksi dan pengalaman yang konsisten setiap harinya.

Anjing sudah lama dikenal sebagai hewan peliharaan yang setia dan juga perlu kasih sayang, bahkan banyak pemilik yang mungkin merasa bahwa anjing seolah mampu memahami emosi yang sedang dirasakannya saat ini. Ternyata anggapan tersebut bukan hanya hal yang tidak mendasar, sebab ada juga beberapa penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa anjing memiliki kemampuan dalam merespons, mengenali, bahkan menyesuaikan diri dengan suasana hati manusia yang ada di sekitarnya.

Setidaknya dengan indra penciuman yang tajam dan kemampuan membaca ekspresi wajah, serta bahasa tubuh manusia, maka anjing dapat mengidentifikasi perubahan emosional secara halus. Oleh sebab itu, simaklah beberapa penjelasan ilmiah berikut ini yang menunjukkan bahwa anjing peliharaanmu ternyata memang dapat memahami perasaan dari orang-orang di sekitarnya.

1. Mengenali ekspresi wajah dan suara

ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Samson Katt)

Ada penelitian yang menunjukkan bahwa anjing ternyata bisa membedakan antara ekspresi wajah manusia yang sedang marah, bahagia, atau pun sedih, sehingga merespons dengan cara yang berbeda-beda. Kemampuan tersebut ternyata akan memungkinkan anjing untuk bisa membaca adanya sinyal sosial dari pemiliknya, kemudian menyesuaikan perilaku mereka dengan emosi yang dirasakannya.

Anjing ternyata mampu mengenali nada suara yang kerap digunakan oleh pemiliknya pada saat berbicara, sehingga mereka pun dapat memahami apabila pemiliknya sedang senang, marah, atau cemas. Kombinasi antara pengamatan visual dan pendengaran justru menjadikan anjing sebagai hewan yang sangat peka terhadap setiap perubahan emosi yang dimiliki oleh pemiliknya.

2. Mengandalkan indra penciuman untuk mendeteksi emosi

ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Alice Castro)

Anjing memiliki indra penciuman yang lebih tajam jika dibandingkan dengan manusia, sehingga mereka pun bisa mencium adanya perubahan hormon yang secara otomatis dilepaskan oleh tubuh ketika mengalami ketakutan, stres, atau kebahagiaan. Contohnya hormon kortisol akan cenderung meningkat pada saat seseorang merasa cemas, sehingga dapat terdeteksi oleh hidung anjing, meski tidak tercium oleh manusia.

Melalui indra penciuman yang tajam, maka anjing bukan hanya mengenali emosi, namun juga dapat memberikan respon yang menenangkan, seperti dengan berusaha menempel pada pemiliknya atau mendekat. Anjing pun dapat membedakan berbagai bau khas yang dilepaskan oleh tubuh ketika seseorang sedang mengalami sakit atau sehat.

3. Menunjukkan perilaku empati

ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Dominika Roseclay)

Anjing sering kali menunjukkan adanya tanda-tanda empati, seperti menjilat tangan, menempel, atau pun duduk di dekat seseorang yang sedang merasa sedih. Respon tersebut bukan hanya sekedar kebetulan, melainkan merupakan bentuk dari reaksi alami yang muncul karena merasakan adanya perubahan emosional yang dialami oleh manusia.

Ada studi yang membuktikan bahwa anjing ternyata cenderung mendekati manusia yang sedang menangis, jika dibandingkan dengan mereka yang bersikap netral, sehingga menunjukkan perilaku empati dalam memberikan kenyamanan. Perilaku tersebut mirip dengan cara manusia pada saat memberikan dukungan emosional terhadap satu sama lain.

4. Belajar dari interaksi sehari-hari

ilustrasi anjing (pexels.com/Jacub Gomez)

Kemampuan anjing untuk memahami emosi manusia ternyata dapat dipengaruhi oleh interaksi dan juga pengalaman yang cukup konsisten setiap harinya. Semakin sering anjing berinteraksi dengan pemiliknya, maka biasanya akan semakin baik pula cara mereka dalam memahami pola emosi tersebut dan juga kebiasaan yang ditunjukkan oleh manusia.

Proses pembelajaran ternyata dapat membuat anjing mampu untuk mengenali kapan pemiliknya memerlukan ruang, kapan waktu sedang merasa sedih, atau pun kapan waktu yang tepat untuk bisa bermain bersama. Ikatan emosional ini akan terjalin secara konsisten dan membentuk adanya pemahaman antara anjing dan pemiliknya.

Anjing bukanlah hewan peliharaan biasa, melainkan makhluk yang memiliki sensitivitas tinggi dalam memahami perasaan manusia. Hal ini dikarenakan anjing mampu mencium hormon, mengenali ekspresi wajah, hingga mempelajari kebiasaan yang kerap dilakukan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Anjing bisa menjadi sahabat sejati, bahkan anggota keluarga yang penuh perhatian!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us