4 Peran Krusial Predator Puncak pada Ekosistem dan Manusia

Pemangsa di alam liar terdengar menakutkan dan ganas, tapi terkadang mereka juga saling memangsa, lho. Tingkatannya cukup jelas, di atas pemangsa maka ada pemangsa puncak atau dikenal sebagai apex predator. Melansir Discover Wildlife, kata 'apex' merujuk pada puncak tertinggi dari sesuatu. Jika disandingkan dengan predator, maka mereka berada pada puncak rantai makanan dan tidak memiliki pemangsa alami. Predator puncak tidak harus khawatir akan kalah dalam persaingan untuk mendapatkan sumber makanan melimpah atau tempat tinggal yang nyaman.
Hewan apa saja yang dianggap sebagai predator puncak? Itu tergantung pada variasi penghuni habitatnya, selama mereka menduduki puncak rantai makanan dan tidak memiliki pemangsa alami. Itu bisa saja beruang grizzly, polar bear, harimau, singa dan komodo. Ukuran tubuhnya tidak harus besar, bahkan kucing liar berukuran kecil dengan tingkat perburuan sukses bisa jadi predator puncak di habitatnya. Selain memangsa, apa saja peran lainnya yang penting bagi ekosistem?
1. Sebagai penyeimbang populasi penting di habitatnya

Predator puncak mengendalikan populasi mangsa dan karenanya membatasi predator yang lebih kecil. Hilangnya predator puncak bisa berdampak buruk pada ekosistem, lho. Discover Wildlife memberikan salah satu contoh ketiadaan predator puncak pada satu ekosistem. Serigala abu-abu yang diburu hingga punah di Taman Nasional Yellowstone membuat populasi rusa sebagai mangsa utama menjadi melonjak. Karenanya, konsumsi pada pohon berkayu seperti aspen dan willow juga meningkat.
Itu berdampak pada populasi berang-berang yang menurun karena mereka bergantung pada willow untuk bertahan hidup di musim dingin. Kondisi kembali normal setelah serigala diperkenalkan di habitat tersebut. Singkatnya, predator puncak hadir untuk menyeimbangkan suatu ekosistem. Sayangnya, populasi mereka juga menurun akibat gangguan manusia seperti perburuan atau perusakan habitat aslinya.
2. Mengurangi penyebaran penyakit

Berdasarkan informasi dari British Ecological Society, penyebaran penyakit bisa mengurangi populasi hewan jika tidak terkendali. Karenanya, peran ekologis pemangsa sangat penting dalam mengatur penyebaran penyakit dalam populasi mangsa dan memilih genotipe yang mengkode imunitas patogen yang buruk. Ada beberapa kasus di mana pemangsa menghilangkan individu yang sakit dari populasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Wild dan koleganya menyimpulkan bahwa pemburuan dari serigala lebih efektif dan ekonomis untuk menangani epidemi seperti penyakit kronis pada populasi rusa, daripada pemusnahan selektif yang dilakukan oleh manusia. Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Krumm dan koleganya, manusia kurang efektif dalam menyeleksi rusa yang terserang penyakit kronis dibandingkan singa gunung.
3. Mempengaruhi siklus nutrisi

Sumber yang sama menjelaskan bahwa pemangsa juga mempengaruhi siklus unsur-unsur dengan memburu mangsa, memindahkan bangkai dan mendistribusikan kembali nutrisi melalui tinja atau dalam tubuhnya sendiri yang dikonsumsi oleh parasit, predator lain atau pemakan bangkai. Ketakutan pada pemangsa bisa mempercepat laju metabolisme pada herbivora, itu bisa mempengaruhi pola makannya dari protein menjadi karbohidrat untuk mengelola energinya.
Populasi pemangsa yang sehat diperkirakan meningkatkan aliran karbon ke atmosfer pada rantai makanan bernomor genap, tapi meningkatkan penyimpanan karbon pada rantai makanan bernomor ganjil. Misalnya, beruang dan serigala menyebarkan nutrisi dan karbon dari bangkai hewan ke seluruh wilayah jelajahnya.
4. Mempengaruhi kesejahteraan manusia

Pembahasan mengenai pemangsa mempengaruhi keselamatan, kesejahteraan dan perekonomian manusia tidak terlepas dari konflik langsung antar keduanya. Predator puncak memang ancaman langsung terhadap manusia dan tanggungan seperti ternaknya, tapi itu bisa diimbangi dengan berbagai manfaat yang diberikan dari pengendalian rantai makanan. Populasi mangsa tanpa adanya predator puncak bisa berdampak negatif pada kesejahteraan manusia.
Misalnya di Amerika Serikat, tabrakan kendaraan dan hewan berkuku menyebabkan kerusakan properti bernilai jutaan dolar, kecelakaan dan bahkan kematian. Sementara Skonhoft, analisi ekonomi menunjukkan bahwa keseimbangan populasi serigala di Skandinavia berkontribusi dalam mengurangi tabrakan kendaraan dengan rusa besar. Karenanya, keberadaan predator yang kuat kemungkinan besar mempangaruhi ekosistem, kesehatan dan keselamatan manusia.
Sekarang kamu tahu bahwa predator puncak ternyata memiliki peran yang sangat penting, bisa mempengaruhi kelangsungan ekosistem dan bahkan kesejahteraan manusia secara menyeluruh. Jadi, manusia juga harusnya memperhatikan keseimbangan populasi pemangsa puncak dan mengurangi perburuan liar dan perusakan habitat yang bisa mengurangi populasi predator puncak.