4 Tips Menghindari Serangan Anjing Liar di Jalan

Anjing liar mungkin sering terlihat berkeliaran di jalanan tanpa adanya pemilik dan beberapa diantaranya justru bisa berpotensi memiliki sikap yang agresif, khususnya dalam situasi yang terancam. Menghadapi anjing liar yang tiba-tiba mendekat atau menunjukkan tanda-tanda menyerang bisa menjadi hal yang menegangkan atau berpotensi menimbulkan bahaya.
Serangan anjing bukan hanya dapat menimbulkan luka fisik, namun juga bisa saja menularkan penyakit berbahaya seperti rabies. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui cara berikut ini dalam menghadapi serangan anjing liar agar tetap aman ketika berada di lingkungan yang berisiko.
1. Jangan panik dan tetap tenang
Pada saat bertemu anjing liar mungkin hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan berusaha tenang dan tidak sampai menunjukkan rasa takut. Anjing bisa saja membaca bahasa tubuh yang ditunjukkan oleh manusia dan jika kamu terlihat panik atau berusaha lari, maka mereka bisa mengejarnya karena dianggap sebagai ancaman atau ajakan untuk mengejar.
Sebisa mungkin sebaiknya kamu dapat berdiri diam atau bergerak dengan perlahan tanpa melakukan gerakan yang tiba-tiba. Selain itu, hindari pula menatap mata anjing secara langsung, sebab hal tersebut kerap dianggap sebagai bentuk tantangan, sehingga dapat memicu agresivitas yang mungkin ditunjukkan oleh anjing liar tersebut.
2. Jangan berteriak atau membuat gerakan mendadak
Berteriak atau melakukan gerakan mendadak seperti mengayunkan tangan atau kaki ternyata bisa memicu insting bertahan atau menyerang yang dimiliki anjing liar. Mereka mungkin saja merasa terancam dan berusaha merespons dengan cara menggonggong atau bahkan menyerang orang yang dirasa berbahaya.
Sebaliknya kamu dapat berusaha berbicara dengan suara yang pelan dan bergerak perlahan menjauh dari area anjing tersebut berada, sehingga dapat meredakan agresivitas yang dimilikinya. Jika anjing tampak waspada, namun belum agresif, maka kamu dapat mencoba berdiri sejenak hingga nantinya mereka kehilangan minat dan pergi.
3. Gunakan benda untuk melindungi diri
Jika anjing sudah mulai menunjukkan adanya tanda-tanda agresif, seperti sering menggonggong dengan suara keras, merendahkan tubuhnya, atau menampakan gigi, maka sebaiknya kamu dapat menggunakan benda di sekitar untuk memproteksi diri. Benda seperti jaket, tas, payung, atau botol air yang sebetulnya dapat digunakan sebagai penghalang antara kamu dan anjing liar tersebut.
Coba letakkan benda-benda yang ada di depan tubuh untuk bisa menghalangi kemungkinan serangan anjing tersebut secara mendadak. Jika anjing ternyata tetap berusaha mendekat, maka lemparkan benda ke arah lain agar nantinya fokus mereka teralihkan, lalu mundur secara perlahan tanpa berusaha membelakangi mereka.
4. Cari tempat yang aman atau minta bantuan
Jika kamu merasa tidak bisa mengendalikan situasi yang ada dan menganggap bahwa kondisinya semakin berbahaya, maka segera cari tempat yang lebih tinggi atau berlindung di balik pagar pohon hingga kendaraan. Hindari kebiasaan berlari, namun usahakan untuk tetap menjauh dengan cara yang aman.
Jika serangan anjing terjadi di lingkungan yang ramai, maka jangan ragu untuk meminta bantuan kepada orang-orang yang ada di sekitar. Apabila ada petugas keamanan atau pihak berwenang, maka laporkan keberadaan anjing liar tersebut karena berpotensi membahayakan keselamatan, sehingga nantinya dapat ditangani dengan aman tanpa masalah.
Menghindari serangan anjing liar untuk membutuhkan ketenangan dan juga pemahaman terhadap perilaku yang ditunjukkannya. Terpenting jangan panik dan pahami bagaimana cara menghindari serangan yang tepat agar bisa meminimalisir risiko berbahaya yang mungkin terjadi. Sebaiknya hindari kebiasaan memprovokasi anjing liar untuk mencegah serangannya!