Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Anjing Liar Afrika, Saling Bekerja Sama dalam Berburu

anjing liar afrika (commons.wikimedia.org/AfricanConservation)

Anjing liar afrika, yang dikenal dengan nama ilmiah Lycaon pictus, adalah spesies mamalia karnivora yang berasal dari benua Afrika. Anjing ini dikenal dengan kemampuan berburunya yang sangat terampil dan sosial, sering kali berburu dalam kelompok yang terorganisir. Dengan struktur sosial yang kuat, mereka menunjukkan kerja sama yang luar biasa saat berburu. Kelompoknya disebut sebagai “pack,” dan terdiri dari 2 hingga 27 individu.

Anjing liar afrika tinggal di dataran terbuka dan hutan yang jarang di Afrika sub-Sahara. Mereka dulunya dapat ditemukan di hampir 40 negara. Namun, mereka telah menghilang dari beberapa area asalnya, termasuk sebagian besar Afrika Barat, dan populasi mereka telah berkurang drastis. Saat ini, sebagian besar wilayah yang masih menjadi habitat mereka terletak di Tanzania, Botswana, Zambia, Afrika Selatan, dan beberapa negara di benua Afrika lainnya. Lebih lanjut, berikut beberapa fakta menariknya.

1. Tubuhnya dirancang untuk berlari cepat dan lincah saat berburu

anjing liar afrika (commons.wikimedia.org/AfricanConservation)

Anjing liar afrika memiliki variasi warna bulu yang sangat kaya, termasuk hitam, cokelat, kuning, dan putih. Telinga besar mereka memiliki berbagai fungsi—tidak hanya meningkatkan kemampuan mendengar—tetapi juga membantu mengatur suhu tubuh saat cuaca panas di Afrika. Tubuh mereka yang ramping dan kaki yang panjang dirancang untuk kecepatan, memungkinkan mereka berlari hingga 70 km/jam saat memburu di sabana yang luas.

Keunikan lain dari anjing liar afrika terletak pada struktur jari kakinya. Berbeda dengan kebanyakan anjing yang memiliki lima jari, anjing liar afrika sering kali berjalan dengan hanya empat jari kaki. Adaptasi ini memberikan mereka kelincahan saat berburu di lingkungan alaminya. Dengan kombinasi fitur-fitur ini, anjing liar afrika menjadi predator yang sangat efisien dan terampil di habitatnya.

2. Saling bekerja sama dalam berburu dan menggunakan berbagai cara untuk berkomunikasi

anjing liar afrika (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Anjing liar afrika memiliki struktur sosial yang kompleks. Setiap kelompok biasanya terdiri dari 2 hingga 27 individu, yang dipimpin oleh pasangan dominan yang bertanggung jawab atas reproduksi. Komunikasi menjadi aspek penting dalam interaksi mereka, di mana mereka menggunakan vokalisasi, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah untuk menyampaikan emosi dan pesan.

Selain itu, perilaku kooperatif menjadi ciri khas dari anjing liar afrika. Mereka bekerja sama saat berburu, dengan mengoordinasikan gerakan secara efisien. Setelah berhasil menangkap mangsa, mereka berbagi hasil buruan dengan semua anggota kelompok, terutama yang lebih muda dan lemah. Perawatan sosial juga sering dilakukan untuk memperkuat hubungan antar-anggota dan membantu menjaga kebersihan.

3. Teknik berburunya mengandalkan daya tahan daripada kekuatan fisik

anjing liar afrika (commons.wikimedia.org/Brian Gratwicke)

Anjing liar afrika dikenal sebagai pemburu yang sangat terampil dengan kemampuan bekerja samanya. Berbeda dengan banyak predator soliter, anjing liar afrika mengandalkan koordinasi tim untuk mendapatkan makanan. Struktur sosial yang mereka miliki secara signifikan meningkatkan peluang keberhasilan saat berburu. Mangsa utama mereka terdiri dari hewan ungulata berukuran sedang, seperti impala dan rusa liar. Mereka cenderung memilih anggota kawanan yang paling lemah untuk meminimalkan pengeluaran energi.

Anjing liar afrika juga mengandalkan daya tahan daripada kekuatan fisik. Mereka mengejar mangsanya dengan kecepatan tinggi dari jarak jauh, membuat mangsa kelelahan sebelum akhirnya menangkapnya. Pendekatan ini untuk menunjukkan kemampuan fisik mereka dan mencerminkan naluri dan perilaku kerja sama yang kuat dalam kelompok. Selama pengejaran, mereka berkomunikasi melalui vokalisasi dan bahasa tubuh.

4. Kesalahpahaman orang-orang terhadap anjing liar afrika

anjing liar afrika (commons.wikimedia.org/Lip Kee)

Banyak orang kerap salah paham dengan menganggap anjing liar afrika sebagai hewan agresif dan berbahaya. Sebenarnya, mereka adalah makhluk sosial yang penuh kasih. Karena dalam kelompoknya, mereka menunjukkan kerja sama dan membangun hubungan yang kuat. Ada juga anggapan keliru bahwa anjing liar ini adalah pemburu yang malas. Faktanya, mereka memiliki teknik berburu yang mengandalkan daya tahan untuk mengejar mangsa dari jarak jauh, bukan hanya kekuatan fisik.

Beberapa orang beranggapan bahwa anjing liar afrika bersifat soliter seperti anjing liar lainnya, tetapi ini tidak benar. Mereka hidup dalam kelompok di mana setiap individu memiliki peran penting untuk menjaga dan memastikan kelangsungan hidup kelompok.

Selain itu, kecerdasan mereka sering diabaikan. Anjing liar afrika memiliki cara komunikasi yang kompleks, menggunakan vokalisasi, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah untuk berkoordinasi saat berburu. Banyak yang menganggap mereka sebagai anjing biasa, padahal anjing liar afrika adalah spesies yang unik dengan karakteristik dan perilaku yang membedakan mereka dari ras domestik.

5. Sayangnya, anjing liar afrika dinyatakan terancam punah dalam Daftar Merah IUCN

anjing liar afrika (commons.wikimedia.org/Gregory "Slobirdr" Smith)

Sebagaimana diulas laman Fauna & Flora, saat ini kurang dari 7.000 anjing liar afrika masih hidup di alam liar, dengan hanya sekitar 1.500 yang sudah mencapai usia dewasa. Diperkirakan terdapat sekitar 700 kelompok anjing liar yang tersebar di seluruh benua Afrika. Dalam Daftar Merah IUCN, anjing liar afrika secara resmi diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah.

Anjing liar afrika menghadapi tantangan besar akibat fragmentasi habitat yang disebabkan oleh pertumbuhan pesat permukiman manusia dan pembangunan infrastruktur yang mengganggu wilayah jelajah mereka. Meskipun mereka telah beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan alaminya, kebutuhan ruang mereka lebih besar dibandingkan dengan banyak spesies karnivora lainnya.

Di sisi lain, peningkatan interaksi dengan manusia juga membawa berbagai ancaman yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup anjing liar ini.

Anjing liar afrika, dengan kemampuan berburu yang terampil dan struktur sosial yang kompleks, merupakan simbol kerja sama dan kecerdasan dalam dunia hewan. Meskipun sering disalahpahami, mereka menunjukkan bahwa kekuatan sejati terletak pada kolaborasi dan komunikasi yang efektif dalam kelompok.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us