5 Fakta African Civet, Spesies Musang Sakral di Afrika

African civet (Civettictis civetta) adalah hewan yang cukup menarik, namun sering kali terabaikan dalam pembicaraan mengenai satwa liar. Spesies musang ini memiliki penampilan dan perilaku yang unik, sekaligus aktif di malam hari. Mereka dapat ditemukan di berbagai habitat di seluruh wilayah sub-Sahara Afrika, dan keberadaan mereka memiliki peran penting dalam ekosistem serta budaya masyarakat setempat.
Keberadaan african civet tidak hanya menambah keanekaragaman hayati, tetapi juga memberikan kontribusi penting terhadap keseimbangan ekosistem. Mereka dikenal sebagai predator yang cerdik, membantu mengendalikan populasi serangga dan hewan kecil lainnya. Selengkapnya, mari kita kenali lebih dekat beberapa fakta menarik tentang african civet berikut ini.
1. Karakteristik fisik
African civet cukup mudah dikenali berkat penampilannya yang unik. Sebetulnya, tubuhnya mirip dengan kucing, namun lebih panjang dan kekar. Salah satu ciri paling mencolok adalah bulunya yang gelap, dihiasi dengan bintik-bintik dan garis-garis terang, sehingga memberikan kesan artistik. Pola ini juga memberikan kamuflase yang sangat baik di habitat aslinya. Wajah mereka memiliki ekspresi yang menawan, ditonjolkan oleh mata besar dan tajam serta kumis yang mencolok.
Musang dewasa biasanya memiliki berat antara 20 hingga 40 pon, menjadikannya relatif gemuk untuk ukuran tubuhnya. Dengan kaki yang kuat dan cakar tajam, mereka adalah pendaki yang lincah dan mampu menavigasi berbagai medan dengan mudah. African civet juga memiliki kelenjar aroma yang berkontribusi pada bau musknya yang khas—ciri khas spesies tersebut—yang digunakan untuk berkomunikasi dan menandai wilayah.