5 Fakta Air Koryo, Satu-satunya Maskapai Penerbangan di Korea Utara!

Air Koryo adalah satu-satunya maskapai penerbangan nasional di Korea Utara. Maskapai ini pertama kali didirikan pada tahun 1945 dan sekarang menjadi perusahaan milik negara yang berkantor pusat di Bandara Internasional Pyongyang Sunan yang menghubungkan ibu kota Korut, Pyongyang dengan seluruh dunia melalui China dan Rusia.
Ada beberapa penerbangan terjadwal mingguan antara Beijing dan Pyongyang yang menjadikannya rute penerbangan tersibuk bagi Air Koryo. Rute penerbangan internasional terjadwal lainnya termasuk Shenyang di timur laut China dan Vladivostok di pantai timur Rusia. Ada penerbangan carteran sesekali antara Shanghai dan Makau. Sebelumnya ada penerbangan terjadwal khusus antara Bangkok di Thailand, Kuala Lumpur di Malaysia, Kuwait, dan Singapura.
Yuk, simak fakta tentang Air Koryo berikut ini!
1. Air Koryo didirikan pada tahun 1945

Dilansir Young Pioneer Tours, Air Koryo pertama kali didirikan sebagai perusahaan patungan dengan Uni Soviet setelah berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945 dengan rute penerbangan awal antara Pyongyang, Hamhung, dan Chongjin. Penerbangan internasional pertama dilakukan dari Pyongyang ke Moskow dengan beberapa persinggahan di Rusia. Beijing dan kota Khabarovsk di Rusia timur kemudian disertakan.
Pada tahun 1982, tonggak penting diraih oleh maskapai penerbangan ini dengan menyertakan Ilyushin Il-62 yang memungkinkan penerbangan langsung antara Moskow dan Pyongyang. Pada tahun 2003, penerbangan carteran reguler pertama antara Korea Utara dan Korea Selatan berlangsung, menciptakan momen bersejarah bagi kedua negara yang terpisah. Sebanyak 40 layanan penerbangan pulang pergi ke Seoul, Yangyang, dan Busan di Korea Selatan telah dilakukan. Namun, layanan ini dihentikan tanpa batas waktu, tetapi dilanjutkan kembali pada tahun 2014 untuk Asian Games yang diselenggarakan di Incheon, Korea Selatan.
2. Air Koryo menerbangkan pesawat Antonov dan Tupolev

Dilansir Planespotters.net, Air Koryo memiliki empat armada pesawat. Ini termasuk dua Antonov An-148/An-158 (rata-rata berusia 10,7 tahun) dan dua Tupolev Tu-204 (rata-rata berusia 23,3 tahun). An-148 adalah pesawat yang dibuat oleh Antonov di Ukraina. Penerbangan pertama mereka berlangsung pada tahun 2004 dan diperkenalkan pada tahun 2009. An-158 pertama kali terbang pada tahun 2010 dan merupakan versi badan pesawat yang diregangkan dari An-148. An-148 dapat mengangkut 68-85 penumpang, dan An-158 dapat menampung hingga 100 penumpang.
3. Air Koryo mengubah logonya pada tahun 2024

Dilansir Simple Flying, pada akhir tahun 2023, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengumumkan bahwa negaranya tidak akan lagi mengupayakan penyatuan dengan tetangga selatannya. Secara resmi, pemerintahan kedua Korea mengeklaim sebagai pemerintahan yang sah di seluruh Korea dan keduanya telah lama (setidaknya secara resmi) mengupayakan penyatuan kembali. Korea Utara secara resmi adalah Republik Rakyat Demokratik Korea, sementara Korea Selatan secara resmi adalah Republik Korea.
Air Koryo mulai mengubah logo dereknya pada tahun 2024. Logo derek lama memiliki sayap yang menyerupai Semenanjung Korea sebagai negara kesatuan. Sayap derek bergaya baru kini terdiri dari garis-garis horizontal meruncing yang tidak lagi menyerupai Semenanjung Korea.
4. Air Koryo dilarang sepenuhnya di Uni Eropa antara tahun 2006-2020

Dilansir Simple Flying, semua pesawat Air Koryo dilarang terbang di negara-negara Uni Eropa selama periode 2006-2020, kecuali Tupolev Tu-204 (satu-satunya pesawat yang dianggap memenuhi standar keselamatan UE). Daftar Keselamatan Udara UE mencakup banyak maskapai penerbangan di seluruh dunia yang telah dilarang terbang di UE. Hampir 100 maskapai penerbangan dari puluhan negara dilarang pada tahun 2021; Iran, Libya, Nepal, dan Sudan adalah contohnya. Daftar tersebut meningkat secara signifikan pada tahun 2022 setelah maskapai penerbangan Rusia ditambahkan ke daftar yang dilarang.
5. Air Koryo memiliki dua Il-62M untuk VIP

Dilansir Simple Flying, Air Koryo juga mengoperasikan dua jet Ilyushin Il-62M sebagai transportasi VIP untuk Pemerintah Korea Utara. Salah satu jet ini adalah jet pribadi pemimpinnya, Kim Jong Un, yang dicat dengan corak serba putih. Pemerintah Rusia juga menggunakan jet Ilyushin Il-62M. Tidak ada pesawat Ilyushin Il-62 yang masih beroperasi sebagai jet penumpang.
Air Koryo menerima pesawat Ilyushin Il-62 jarak jauh pertamanya pada tahun 1979 selama Perang Dingin, dan dua pesawat menerima konfigurasi VIP. Korea Utara diyakini memiliki empat Il-62M, tetapi beberapa di antaranya mungkin tidak beroperasi. Il-62 mudah dikenali karena memiliki empat mesin jet yang terpasang di ekor pesawat.