Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Bangkok, Kota dengan Nama Terpanjang yang Menyimpan Kisah Unik

Pemandangan gedung-gedung tinggi di pusat kota Bangkok, Thailand
Pemandangan gedung-gedung tinggi di pusat kota Bangkok, Thailand (unsplash.com/Braden Jarvis)
Intinya sih...
  • Bangkok memiliki sejarah Dinasti Chakri yang dimulai pada tahun 1782, dengan banyak perubahan dan pembangunan kota di bawah pemerintahan para raja.
  • Bangkok memegang gelar Guinness World Records sebagai kota dengan nama terpanjang di dunia, yaitu Krung Thep Maha Nakhon yang berarti "Kota Para Malaikat".
  • Kuil-kuil di Bangkok merupakan pusat identitas budaya Thailand, mencerminkan sejarah, kepercayaan agama, dan pencapaian artistiknya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar nama Bangkok? Kebanyakan orang mengenalnya sebagai ibu kota Thailand.

Tapi, lupakan sejenak nama Bangkok yang kamu kenal! Karena di balik nama singkat yang akrab di lidah itu tersembunyi sebuah kota metropolis raksasa dan denyut nadi utama Thailand. Bukan sekadar ibu kota, Bangkok adalah “melting pot” kosmopolitan sejati, tempat bertemunya budaya, kekuatan ekonomi, dan jantung politik yang berdetak kencang. Keberagaman yang mencolok ini terlihat jelas dari pusat bisnis internasional yang menjulang tinggi, komunitas imigran yang kaya, kuliner global yang memuaskan, hingga perpaduan sempurna antara tradisi kuil emas dan modernitas futuristik.

Namun, itu baru permukaannya! Siap untuk menggali lebih dalam dan menemukan rahasia-rahasia "Negeri Gajah Putih"? Yuk, simak artikel berikut ini!

1. Jejak sejarah Dinasti Chakri

Patung Raja Rama I di Jembatan Memorial, Bangkok, Thailand
Patung Raja Rama I di Jembatan Memorial, Bangkok, Thailand (commons.wikimedia.org/Heinrich Damm)

Dilansir Britannica, kisah Bangkok sebagai ibu kota Siam (sekarang Thailand) dimulai pada tahun 1782. Saat itu, Jenderal Chao Phraya Chakri naik takhta sebagai Raja Rama I dan mendirikan Dinasti Chakri yang masih memimpin Thailand hingga sekarang. Ia memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahan dari sisi barat ke sisi timur Sungai Chao Phraya. Alasannya sangat cerdas, ia memanfaatkan tikungan sungai sebagai pelindung alami dari serangan musuh, sementara area rawa di sisi timur dijadikan penghalang tambahan. Raja Rama I ingin membangun kota baru ini semegah Ayutthaya (ibu kota lama), hingga akhirnya kompleks Istana Agung dan kuil Wat Pho yang megah berhasil diselesaikan sebagai simbol kekuatan kota tersebut.

Seiring berjalannya waktu, para raja penerusnya terus mempercantik kota. Di masa Raja Rama II dan Rama III, banyak kuil atau wat dibangun. Menariknya, kuil-kuil ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga berfungsi sebagai sekolah dan perpustakaan bagi masyarakat. Memasuki masa kepemimpinan Raja Rama IV, Bangkok mulai bertransformasi lebih modern. Ia tidak hanya merenovasi istana, tetapi juga mulai membangun jalan-jalan baru untuk mempermudah mobilitas penduduk yang semakin padat.

Perubahan paling drastis terjadi di bawah pemerintahan Raja Chulalongkorn (Rama V). Demi kemajuan, tembok-tembok kota kuno dirobohkan untuk membangun jalan raya dan jembatan. Di era inilah layanan modern mulai muncul, seperti kantor pos, telegraf, hingga trem listrik. Semangat pembangunan ini dilanjutkan oleh Raja Rama VI yang fokus pada fasilitas publik, seperti mendirikan Universitas Chulalongkorn dan Taman Lumphini sebagai tempat rekreasi warga. Pada tahun 1937, wilayah ini kemudian secara resmi dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu Krung Thep dan Thon Buri.

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Bangkok mengalami ledakan pembangunan yang sangat pesat. Meski kemajuan ini membawa tantangan besar seperti kemacetan dan masalah infrastruktur, tetapi Bangkok berhasil membuktikan ketangguhannya. Walaupun situasi ekonomi dunia sering berubah-ubah, kota ini tetap berdiri tegak sebagai pusat keuangan, perdagangan, dan destinasi wisata paling utama di kawasan Asia.

2. Kota dengan nama terpanjang di dunia

Pemandangan gedung-gedung tinggi di pusat kota Bangkok, Thailand
Pemandangan gedung-gedung tinggi di pusat kota Bangkok, Thailand (unsplash.com/Andreas Brücker)

Tahukah kamu bahwa Bangkok sebenarnya memegang gelar Guinness World Records sebagai kota dengan nama terpanjang di dunia? Ya, Am Badar & Am Badar melaporkan bahwa pada Februari 2022, Office of the Royal Society Thailand (ORST) mempertegas penggunaan nama Krung Thep Maha Nakhon yang berarti "Kota Para Malaikat". Nama resminya terdiri dari 168 huruf yang berasal dari bahasa Pali dan Sansekerta, yaitu: Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Ayuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit. Jika diterjemahkan, nama megah ini menggambarkan Bangkok sebagai kota surgawi yang agung, dipenuhi permata abadi, dan diberkati oleh dewa-dewa seperti Indra dan Wisnukarma.

Meskipun terdengar seperti ada perubahan nama besar-besaran, tetapi pemerintah Thailand mengklarifikasi bahwa ini sebenarnya hanyalah penyesuaian administratif pada cara penulisannya. Jika sebelumnya ditulis sebagai "Krung Thep Maha Nakhon; Bangkok", kini penulisan resminya menjadi "Krung Thep Maha Nakhon (Bangkok)". Perubahan kecil ini tidak menghilangkan identitas lama, karena penduduk lokal Thailand sehari-hari cukup menyebutnya dengan Krung Thep. Sementara itu, nama Bangkok akan tetap digunakan secara internasional karena lebih mudah diucapkan dan sudah dikenal luas oleh orang-orang di seluruh dunia.

3. Kuil adalah jantung budaya dan mahakarya seni Thailand

Wat Arun adalah candi Buddha yang terletak di distrik Bangkok Yai di Bangkok, Thailand, tepatnya di tepi barat Sungai Chao Phraya
Wat Arun adalah candi Buddha yang terletak di distrik Bangkok Yai di Bangkok, Thailand, tepatnya di tepi barat Sungai Chao Phraya (unsplash.com/Anantachai Saothong)

Kuil-kuil di Bangkok, atau wats, merupakan pusat identitas budaya Thailand, yang mencerminkan sejarah, kepercayaan agama, dan pencapaian artistiknya. Dilansir Britannica, jauh sebelum era modernitas masuk pada akhir abad ke-19, seluruh kehidupan masyarakat Thailand selalu berpusat di sekitar istana kerajaan dan kuil. Hubungan ini tetap terjaga erat hingga kini karena peran besar kerajaan dalam melestarikan berbagai ritual Buddha sebagai bagian dari warisan nasional.

Wat juga merupakan panggung bagi pencapaian seni rupa dan arsitektur Thailand yang luar biasa. Bangunan kuil biasanya memiliki ciri khas berupa atap yang curam, puncak menara yang melengkung, serta tangga yang dijaga oleh patung Naga yang tampak gagah. Keindahannya pun terlihat dari detail ornamen yang sangat rumit, mulai dari dinding yang dihiasi mosaik kaca warna-warni, lapisan emas murni, hingga tatahan mutiara yang berkilau. Di dalamnya, tersimpan berbagai patung Buddha yang terbuat dari perunggu, kayu, dan plester, serta lukisan dinding yang menceritakan perjalanan hidup Buddha dengan gaya tradisional yang terinspirasi dari kebudayaan India dan Sri Lanka.

Beberapa kuil yang paling populer di antaranya adalah Wat Phra Kaew (Kuil Buddha Zamrud) yang dianggap paling suci karena menyimpan patung Buddha dari batu jasper hijau di dalam kompleks Istana Besar. Ada juga Wat Arun (Kuil Fajar) yang berdiri anggun di tepi Sungai Chao Phraya, serta Wat Pho yang desain bangunannya unik karena mendapat sentuhan gaya Khmer seperti candi-candi di Angkor.

4. Surga kuliner dan belanja

Yaowarat (Chinatown) adalah distrik bersejarah yang ramai, terkenal sebagai surga kuliner jalanan khas Tionghoa-Thailand dan pusat perbelanjaan
Yaowarat (Chinatown) adalah distrik bersejarah yang ramai, terkenal sebagai surga kuliner jalanan khas Tionghoa-Thailand dan pusat perbelanjaan (unsplash.com/billow926)

Selain pesona sejarah dan kuilnya, alasan utama jutaan turis jatuh cinta pada Bangkok adalah sensasi kuliner jalanan, alias street food dan pengalaman belanjanya yang luar biasa. Banyak hidangan legendaris tersedia, mulai dari Pad Thai yang gurih, sup Tom Yum Goong yang pedas segar, hingga makanan penutup favorit, Mango Sticky Rice. Hebatnya lagi, kamu bisa menikmati kualitas rasa sekelas restoran bintang lima dengan harga kaki lima yang sangat terjangkau. Bahkan, beberapa kedai pinggir jalan di Bangkok telah berhasil meraih bintang Michelin, yang membuktikan bahwa kuliner jalanan mereka memang kelas dunia. Jika ingin merasakan suasana kuliner malam yang paling hidup, kawasan Yaowarat (Chinatown) adalah tempatnya, di mana aroma masakan lezat memenuhi setiap sudut jalan.

Tak hanya urusan perut, Bangkok juga merupakan surga belanja yang menawarkan perpaduan antara kemewahan modern dan pasar tradisional yang unik. Di satu sisi, kamu akan dimanjakan dengan deretan mall megah kelas dunia seperti di kawasan Siam dan Sukhumvit. Namun di sisi lain, Bangkok juga memiliki Chatuchak Weekend Market, salah satu pasar akhir pekan terbesar di dunia yang menjual pakaian, aksesori, hingga tanaman hias. Bagi pecinta suasana malam, pasar malam kekinian seperti Jodd Fairs menjadi tempat nongkrong paling hits karena menggabungkan belanja pakaian modis, barang unik, dan berbagai pilihan makanan viral dalam satu tempat.

5. Ada transportasi ikonik dan kehidupan malam yang semarak

Tuk-tuk adalah kendaraan bermotor roda tiga yang berfungsi sebagai transportasi perkotaan atau taksi di Thailand
Tuk-tuk adalah kendaraan bermotor roda tiga yang berfungsi sebagai transportasi perkotaan atau taksi di Thailand (unsplash.com/yuya_uzu)

Menjelajahi Bangkok belum lengkap rasanya tanpa mencoba transportasi ikoniknya, yaitu Tuk-tuk. Kendaraan roda tiga berwarna-warni ini siap membawamu membelah kemacetan kota dengan kecepatan yang memacu adrenalin. Selain itu, rasakan juga sisi historis Bangkok sebagai "Venesia dari Timur" melalui pasar terapungnya yang unik, seperti Damnoen Saduak. Di sana, kamu akan melihat pemandangan menakjubkan berupa deretan perahu kayu yang penuh dengan buah-buahan segar, kerajinan tangan, hingga pedagang yang memasak makanan langsung di atas air.

Begitu matahari terbenam, Bangkok berubah menjadi kota yang penuh energi dengan kehidupan malamnya yang semarak. Bagi para petualang backpacker, Khao San Road adalah destinasi wajib yang menawarkan bar-bar ramai dan musik live di sepanjang jalan. Namun, bagi kamu yang mencari suasana lebih elegan, Bangkok memiliki deretan Rooftop Bar kelas dunia yang menawarkan pemandangan cakrawala kota yang berkilau dari ketinggian.

Bangkok adalah perpaduan sempurna antara kemegahan masa lalu yang sakral dan kecepatan dunia modern yang ambisius. Kota ini bukan hanya menjadi mesin ekonomi utama Thailand, tapi juga jantung budaya yang terus berdenyut kuat mengikuti perkembangan zaman. Setiap sudut jalannya menyimpan kisah unik yang menawarkan petualangan tak terlupakan bagi siapa saja yang berani menjelajahinya. Karakter inilah yang membuat Bangkok selalu terasa dinamis, tak pernah membosankan, dan selalu memberikan alasan bagi kita untuk kembali lagi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

6 Fakta Amsterdam, Kota Kanal di Belanda Situs Warisan Dunia UNESCO

18 Des 2025, 19:49 WIBScience