5 Fakta Brown Woolly Monkey, Spesies Monyet Berekor Besar!

Populasi brown woolly monkey tersebar di wilayah benua Amerika Selatan yang meliputi empat negara yaitu Brasil, Kolombia, Peru dan Ekuador. Dilansir laman Animalia, spesies monyet ini merupakan hewan endemik dari hutan Amazon yang membentang luas di benua Amerika Selatan. Mereka biasanya hidup di area hutan yang dipenuhi pohon tinggi sebagai tempat bergelantungan.

Brown woolly monkey termasuk hewan omnivora yang mengonsumsi buah-buahan, daun, bunga, serangga, dan hewan pengerat berukuran kecil. Pada musim-musim tertentu, brown woolly monkey lebih suka memakan berbagai jenis buah berry.

Brown woolly monkey merupakan hewan arboreal yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berada di atas pohon. Ketika mencari makanan, mereka akan menempuh perjalanan jarak hingga radius dua kilometer. Spesies monyet ini menggunakan ekornya untuk bergelantung di dahan-dahan pohon.

Di habitat aslinya, brown woolly monkey hidup dengan membentuk kelompok yang jumlah anggotanya mencapai 70 individu. Mereka berkomunikasi dengan berbagai macam cara mulai dari ekspresi wajah, suara hingga gerakan tubuh. Suara dari brown woolly monkey terdengar sangat keras yang berguna untuk memberitahukan yang lainnya jika ada bahaya mendekat.

Salah satu daya tarik dari brown woolly monkey adalah bulunya yang lebat dengan tekstur sangat lembut seperti wol. Dilansir dari laman A-z-animals, mereka mempunyai rata-rata panjang tubuh 50 sentimeter dan berat maksimal 8 kilogram. Selain itu, tubuh monyet ini ditutupi oleh bulu dengan perpaduan warna coklat, abu-abu, dan hitam.

Keunikan lainnya yang terdapat pada brown woolly monkey adalah ukuran ekornya yang besar dan panjang. Untuk membedakan jenis kelamin, tubuh sang jantan lebih besar dibandingkan betina. Mereka memiliki pergerakan yang sangat cepat hingga 35 mph.

Selama musim kawin brown woolly monkey jantan dapat kawin dengan beberapa betina yang membuatnya masuk dalam kelompok hewan poligini. Sedangkan masa kehamilan betina memakan waktu yang cukup lama hingga delapan bulan dan hanya melahirkan seekor bayi.

Bayi yang baru lahir akan terus digendong dan disusui oleh sang induk hingga berusia enam minggu. Mereka akan menjadi mandiri dan mampu mencari makanan pada usia lima bulan. Memasuki usia delapan tahun, brown woolly monkey telah mencapai tingkat kematangan seksual dan dapat berkembang biak.

Hingga saat ini belum ada data resmi yang memperlihatkan jumlah brown woolly monkey di alam liar. Namun, populasi mereka dinyatakan semakin berkurang secara drastis dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, Badan Konservasi Alam Dunia IUCN telah memasukan spesies monyet ini ke dalam daftar hewan yang dilindungi.

Ancaman terbesar brown woolly monkey adalah mereka sering diburu dan diperjualbelikan secara ilegal untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan. Di samping itu, pengrusakan habitat aslinya seperti penggundulan hutan hingga pembangunan membuat brown woolly monkey sulit bertahan.

Nah, itulah beberapa fakta menarik dari brown woolly monkey yang memiliki bentuk ekor yang unik. Semoga ada langkah penangkaran yang dilakukan agar populasi mereka tetap terjaga di alam liar.