5 Fakta Green Ringtail Possum, Bisa Makan Kotorannya Sendiri

Dalam dunia fauna, Australia dikenal sebagai habitat bagi beragam mamalia berkantung (marsupialia), yang mencakup hampir 70 persen dari total spesies marsupial di dunia. Tidak hanya kanguru dan koala, Australia juga memiliki spesies menarik lainnya, yakni green ringtail possum.
Mamalia dari keluarga Pseudocheiridae ini hanya ditemukan di hutan hujan tropis di wilayah timur laut Queensland, Australia. Marsupialia yang bernama latin Pseudochirops archeri ini memiliki ciri khas yang unik pada bulunya yang berwarna warna hijau kecokelatan, sehingga memudahkan mereka berkamuflase di lingkungan hutan tropis.
Selain memiliki warna bulu yang khas, green ringtail possum juga memiliki fakta unik lainnya yang menarik untuk dipelajari. Yuk simak 5 fakta dari green ringtail possum berikut ini!
1. Green ringtail possum dapat memakan jelatang beracun dan kotorannya sendiri

Green ringtail possum merupakan pemakan daun (folivora). Menariknya, marsupial ini dapat memakan daun dari pohon beracun seperti Dendrocnide moroides dan Dendrocnide cordifolia. Tumbuhan dari keluarga jelatang ini memiliki daun yang dilapisi rambut-rambut tajam dan beracun. Bahkan jika tumbuhan ini disentuh manusia, tanaman jelatang dapat menyebabkan rasa terbakar dan nyeri hebat pada kulit.
Selain mampu mengkonsumsi jelatang beracun, green ringtail possum juga diketahui melakukan koprofagi, yaitu memakan kotorannya sendiri. Hal ini dilakukan untuk menyerap lebih banyak nutrisi yang mungkin belum terserap sepenuhnya pada proses pencernaan pertama.
2. Punya kebiasaan tidur yang unik

Sebagai hewan arboreal, green ringtail possum menghabiskan sebagian besar hidupnya di pohon, terutama saat mereka tidur. Marsupial ini bersifat nokturnal, aktif di malam hari dan beristirahat pada siang hari. Green ringtail possum memiliki kebiasaan tidur yang unik yaitu beristirahat di cabang pohon terbuka. Kebiasaan tidur di area terbuka juga memberi mereka keuntungan dalam memantau lingkungan sekitar dengan lebih baik saat terbangun.
Mereka dapat tidur dengan nyaman di cabang pohon dengan cara menggulung ekornya yang lebat sebagai bantalan, kemudian tubuhnya dilingkarkan menyerupai bola. Kedua kaki belakangnya mencengkeram cabang pohon untuk menjaga posisi tubuhnya tetap stabil.
3. Memiliki kemampuan kamuflase dengan bulunya

Memiliki ukuran tubuh yang cukup besar, green ringtail possum menghadapi risiko yang cukup tinggi, terutama saat tidur di area terbuka di percabangan pohon. Hal ini membuat mereka rentan terhadap predator seperti burung hantu dan ular piton. Namun, spesies ini memiliki kemampuan berkamuflase alami berkat warna bulunya yang tampak sedikit kehijauan, hasil perpaduan warna abu-abu zaitun, perak, kuning, dan hitam. Warna kehijauan ini membantu mereka menyatu dengan lingkungan pepohonan yang rimbun.
Selain itu, kebiasaan green ringtail possum yang duduk atau tidur di cabang pohon dengan tubuh membulat membuat mereka terlihat seperti gumpalan daun atau lumut. Kamuflase alami ini sangat efektif untuk menyulitkan predator dalam menemukan mereka.
4. Anak green ringtail possum menumpang di kantung dan punggung ibunya

Melansir Animal Diversity Web, setelah dilahirkan, anak green ringtail possum merangkak menuju kantung induknya yang terletak di bagian depan tubuh dan tinggal di dalamnya selama beberapa bulan hingga cukup matang untuk keluar dan menumpang di punggung induknya.
Tahapan anak green ringtail possum menumpang di punggung induk merupakan fase terlama jika dibandingkan dengan spesies marsupial lainnya. Anak green ringtail possum terus memegang erat punggung induknya sambil mengamati perilaku sang induk. Ketika sudah lebih dewasa, anak tersebut mulai berjalan sendiri sambil mengikuti induknya saat mencari makan di pepohonan.
5. Rentan terhadap suhu ekstrem

Mengutip Phys, penelitian dari Australia's Wet Tropics pada tahun 2018 yang berjudul Substantial reduction in thermo-suitable microhabitat for a rainforest marsupial under climate change menunjukkan bahwa perubahan iklim, khususnya peningkatan suhu ekstrem, dapat berdampak signifikan pada habitat dan kelangsungan hidup green ringtail possum.
Meskipun spesies ini memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap suhu tinggi, area yang cocok secara termal bagi mereka diperkirakan akan menyusut drastis, dengan kehilangan lebih dari 6.000 kilometer persegi habitat yang saat ini dapat ditoleransi pada tahun 2085. Oleh karena itu, upaya konservasi dan pemulihan habitat sangat penting, salah satunya dengan pemetaan kerentanan spesies terhadap perubahan iklim.