Hirola adalah antelop yang terancam punah yang sering ditemukan di daerah Afrika bagian timur. Bulu mereka berwarna cokelat kemerahan dengan bagian bawah yang sedikit lebih terang, sebagian besar telinga bagian dalam berwarna putih, dan ekor putih.
Selain fakta tadi, ternyata masih banyak keunikan yang dimiliki Hirola. Yuk, kenali fakta-faktanya berikut ini!
Melansir hmn.wiki/id, hewan ini punya tanduk yang sangat tajam yang bergerigi sepanjang 0,75 panjangnya. Seiring berjalannya waktu, bulu mereka yang gelap akan menjadi abu-abu dan jumlah tonjolan di sepanjang tanduk mereka meningkat.
Hirola memiliki kelenjar sub-orbital gelap yang besar yang digunakan untuk menandai wilayah mereka. Mereka memiliki lingkaran putih di sekitar mata mereka dan chevron putih terbalik di antara mata mereka. Mengutip ekor9.com, tanduk, kuku, lubang hidung, bibir dan ujung telinga hewan ini berwarna hitam. Antara hirola jantan dan betina jika dilihat serupa, meskipun jantan sedikit lebih besar dengan tanduk yang lebih tebal dan bulu yang lebih gelap.
Hirola cuma bisa kita ditemukan di perbatasan antara Kenya dan Somalia karena mereka adalah hewan endemik sub-sahara Afrika. Tepatnya, mereka tinggal di sekitar padang rumput dan sabana yang tergenang air.
Mereka mendiami padang rumput terbuka musiman dengan semak-semak ringan, sabana berhutan dengan semak-semak rendah dan pohon-pohon yang tersebar. Paling seringnya, sih, di tanah berpasir.
Hirola adalah makhluk krepuskular dan hanya makan sekitar matahari terbit dan setelah matahari terbenam. Hirola adalah hewan sosial dan sering hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari 15-40 ekor. Kelompok-kelompok ini terdiri dari betina, keturunannya dan dipimpin hirola jantan yang dominan.
Walau jarang, mereka juga bisa membentuk kawanan yang terdiri dari beberapa ratus ekor. Uniknya, wilayah mereka ditandai dengan pupnya, sekresi dari kelenjar sub-orbital dan dengan menginjak tanah di mana hirola jantan mengikis tanah menggunakan kuku mereka dan memotong tumbuh-tumbuhan dengan tanduknya.
Hirola adalah makhluk krepuskular dan sering makan sekitar matahari terbit dan setelah matahari terbenam. Mereka adalah hewan herbivora. Makanan kesukaannya adalah rumput hijau yang pendek. Jika musim kemarau tiba, mereka lebih sering memakan rumput jenis Chloris dan Digitaria.
Uniknya, antelop jenis ini bisa bertahan lama tanpa air minum. Seorang pengamat bernama Andanje pernah mengamati sebanyak 674 kali dan hirola hanya minum 10 kali selama pengamatan itu.
Menurut daftar merah IUCN, populasi hirola kurang dari 250 ekor dewasa. Ada juga populasi introduksi spesies ini di Taman Nasional Timur Tsavo (Kenya) yang berisi sekitar 76 individu. Saat ini, hirola disebut sebagai Critically Endangered (CR) pada daftar merah IUCN karena jumlahnya semakin berkurang.
Penyakit rinderpest, perburuan liar, kekeringan, pemangsaan, persaingan makanan dan air adalah faktor utama yang menyebabkan jumlah antelop ini semakin berkurang. Karena kurangnya perlindungan, mereka juga masih sangat rentan terhadap perburuan liar.
Nah, itulah tadi kelima fakta tentang hirola. Kita doakan semoga populasinya meningkat tahun ini, ya!