5 Fakta Hotel Antariksa Pertama 'Voyager Station', Bak di Film Fiksi!

Berbagai inovasi teknologi dalam dunia ilmu pengetahuan sudah sangat berkembang pesat. Contohnya dalam bidang astronomi, selalu ada ide-ide futuristik baru demi mewujudkan ambisi kolonisasi manusia di luar angkasa. Berbagai konsep megastruktur telah dicetuskan, namun belum ada yang terealisasikan sampai sekarang.
Baru-baru ini, jagat astronomi dihebohkan dengan berita pembangunan hotel antariksa pertama, yaitu Voyager Station atau Stasiun Voyager. Hotel antariksa tersebut merupakan proyek dari Gateway Foundation bersama timnya, Orbital Assembly Corporation (OAC).
Saat ini Voyager Station sedang dalam tahap perancangan dan diperkirakan mulai beroperasi pada tahun 2027 mendatang. Penasaran bagaimana rancangan konsepnya? Yuk, simak fakta-faktanya berikut ini.
1. Terinspirasi dari film fiksi ilmiah "2001: A Space Odyssey"
Mengutip CNN, seorang arsitektur desain senior di OAC, Tim Alatorre menyatakan jika Voyager Station terinspirasi dari film fiksi ilmiah yang berjudul "2001: A Space Odyssey". Film tersebut merupakan film yang bertemakan evolusi manusia, teknologi, kecerdasan buatan, dan kehidupan luar angkasa yang digarap oleh Stanley Kubrick pada tahun 1968.
Teknologi yang canggih serta kenyamanan kapal luar angkasa dalam film tersebut menjadi inspirasi desain Voyager Station. Tim Alatorre juga mengatakan jika mungkin sebenarnya tujuan Stanley Kubrick menggarap film tersebut yakni untuk menyoroti kesenjangan antara teknologi dan manusia di luar angkasa.
2. Rancangan konsep awal terinspirasi dari ilmuwan Wernher von Braun

Proyek Voyager Station sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2018. Pada awalnya, proyek stasiun antariksa komersil tersebut dinamai 'von Braun Space Station', seorang ilmuwan roket legendaris Jerman-Amerika.
Wernher von Braun adalah sosok yang terkemuka karena pernah terlibat dalam proyek pengembangan teknologi roket di Jerman selama masa Perang Dunia II. Tidak hanya itu, keberhasilan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat di Bulan tak luput dari peran von Braun dalam pengembangan pesawat Apollo 11.
John Blincow, pendiri Gateway Foundation sekaligus pimpinan OAC mengatakan jika memang pada awalnya proyek stasiun antariksa komersial garapannya terinspirasi dari karya-karya Wernher von Braun. Akan tetapi, mengambil nama von Braun sebagai nama awal proyek Voyager Station dikira kurang tepat karena proyek tersebut sama sekali tak ada kaitannya dengan von Braun.
Oleh karena itu, John Blincow dan timnya sepakat untuk menamai stasiun antariksa komersil mereka dengan nama 'Voyager Station' yang lebih umum.
3. Menyediakan fasilitas megah untuk 400 orang
Pihak Gateway Foundation menyatakan jika Voyager Station akan menjadi bangunan luar angkasa terbesar yang dibuat oleh manusia dengan daya tampung maksimal 400 orang. Fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan pun tak kalah megah dari hotel-hotel bintang lima di Bumi.
Melansir Space, Voyager Station akan menyediakan ruang untuk restoran, bioskop, perpustakaan, gimnasium, aula, bar, spa, dan ruang khusus untuk menikmati pemandangan luar angkasa. Ada pula ruangan dengan gravitasi bulan yang memungkinkan para wisatawan merasakan sensasi melompat dan berlari seperti di Bulan.
Rencananya ada sekitar 24 modul tempat tinggal yang akan dirancang pada Voyager Station dengan panjang 20 meter dan lebar 12 meter. Modul tempat tinggal tersebut tak hanya didesain khusus untuk wisatawan, melainkan juga untuk para ilmuwan, astronot, dan beberapa agensi penelitian ruang angkasa dunia.
4. Memiliki tiga cincin sebagai fitur penunjang

Gateway Foundation dalam laman resminya menjelaskan tentang fitur penunjang Voyager Station, yakni fitur cincin. Ada tiga rangka cincin utama, yaitu rangka cincin dalam, rangka cincin luar, dan rangka cincin tempat tinggal.
Rangka cincin dalam dirancang khusus untuk parkir pesawat ruang angkasa yang akan mengangkut dan menurunkan penumpang atau kargo. Rangka cincin ini merupakan rangka cincin tanpa tekanan yang dilengkapi lengan limbung dan stabilisator sebagai pengunci pesawat ketika menepi.
Awalnya hanya akan ada satu parkiran, namun pihak Gateway Foundation telah merencanakan pembuatan parkiran lain sehingga dua pesawat luar angkasa sekaligus dapat menepi di Voyager Station secara bersamaan.
Kemudian ada rangka cincin luar yang terhubung dengan rangka cincin dalam sebagai pintu masuk stasiun. Rangka cincin ini berbentuk tiang cincin segitiga yang mana difungsikan sebagai penopang utama stasiun.
Selanjutnya di bawah rangka cincin luar ada rangka cincin tempat tinggal. Rangka cincin ini memiliki tekanan dan merupakan yang paling besar dari dua rangka cincin sebelumnya. Hal tersebut karena rangka cincin tempat tinggal akan menjadi area kamar hotel serta ruang lainnya di Voyager Station.
5. Tersedia berbagai varian gravitasi

Melansir Net Capital, Voyager Station akan berlokasi di orbit rendah Bumi atau Low Earth Orbit (LEO). Pada orbit tersebut, Voyager Station akan menyimulasikan berbagai macam gravitasi yang disesuaikan dengan kebutuhan manusia di dalam stasiun.
Contohnya gravitasi bulan untuk para ilmuwan, astronot, dan beberapa agensi penelitian ruang angkasa dunia. Tersedia pula simulasi gravitasi Mars yang akan tercipta ketika stasiun berotasi dengan kecepatan 3 rpm (rotasi per-menit).
Varian gravitasi ini dirancang khusus untuk mengakomodasi berbagai eksperimen bagi para ilmuwan dan pengalaman luar angkasa bagi para wisatawan. Sistem gravitasi buatan dapat berotasi selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan mengikuti time line eksperimen yang dibutuhkan.
Itulah beberapa fakta menarik di balik konsep hotel antariksa Voyager Station. Saat ini proyek hotel antariksa tersebut sedang dalam tahap perancangan dan diperkirakan rampung pada tahun 2027. Penasaran akan seperti apa jadinya? Kita ikuti terus berkembangannya saja, ya!