Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ilmiah Mengenai Cara Ular Piton Berburu, Sangat Agresif!

ilustrasi ular piton (pexels.com/Benni Fish)
Intinya sih...
  • Ular piton menggunakan teknik penyergapan untuk berburu mangsa dengan efisien
  • Piton memiliki sensor panas di sekitar mulut yang memungkinkan mereka mendeteksi suhu tubuh mangsa
  • Ular piton menggunakan teknik constriction atau membelit untuk membunuh dan mencerna mangsa secara efisien

Ular piton merupakan salah satu predator yang cukup efektif dalam urusan berburu di alam liar. Walau ular piton tidak seperti ular pada umumnya yang memiliki bisa, namun hewan tersebut tetap mengandalkan strategi berburu yang cukup efektif dan mematikan dengan menggunakan tubuh yang kuat dan juga Indra yang sangat tajam.

Sebagai pemburu yang sabar, ular kerap kali menggunakan berbagai cara yang cermat, seperti mengendap-endap atau menunggu waktu yang tepat sebelum akhirnya menyerang mangsa, Berikut ini merupakan lima fakta ilmiah mengenai cara ular piton dalam berburu mangsa yang sangat menarik untuk diketahui.

1. Menggunakan teknik penyergapan

ilustrasi ular piton (pexels.com/Oleksandr P)

Ular piton ternyata termasuk ke dalam predator yang kerap menggunakan teknik penyergapan dalam proses berburu. Hal ini karena memang ular piton lebih sering menunggu mangsanya untuk mendekat daripada mengejar buruannya secara aktif, sehingga membuat hewan tersebut tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan tenaga.

Ular piton memiliki tubuh yang dapat berkamuflase dengan kondisi lingkungan yang ada di sekitar, sehingga dapat berdiam diri dalam waktu lama di tempat yang strategis. Pada saat mangsa berada dalam jangkauan, biasanya ular piton akan mulai meluncurkan serangan dengan cepat untuk bisa menangkap mangsa tersebut dengan cermat dan efektif.

2. Menggunakan sensor panas untuk mendeteksi mangsa

ilustrasi ular piton (pexels.com/Erdal Erdal)

Piton pada umumnya memiliki lubang sensor panas di area sekitar mulut yang kerap disebut sebagai labial pits. Sensor tersebut ternyata sangat memungkinkan piton untuk bisa mendeteksi suhu tubuh dari mangsa yang ada di sekitarnya, bahkan dalam kondisi kegelapan total agar memudahkan mereka untuk bisa menemukan mangsa yang ideal.

Kemampuan sensor panas yang dimiliki ular piton sangat berguna pada saat sedang berburu hewan berdarah panas, seperti mamalia atau burung. Melalui cara tersebut, maka ular piton dekat dengan mudah menemukan mangsanya, meski tidak perlu melihat secara langsung dan tetap dengan cara yang efektif.

3. Menyerang dengan gigitan yang cepat dan kuat

ilustrasi ular piton (pexels.com/Prajwal Bajracharya)

Pada saat menyerang biasanya ular piton akan lebih sering menggunakan giginya yang melengkung ke belakang untuk bisa mencengkram mangsa dengan efektif. Gigitan sebut ternyata dapat membantu ular piton untuk mencegah mangsanya melarikan diri setelah tergigit, sehingga nanti bisa lebih mudah dalam menangkapnya.

Walau pun memang gigitan ular piton tidak berbisa, namun gigitannya ternyata cukup kuat untuk bisa menahan dan juga mengendalikan pergerakan mangsa sebelum proses pembelitan dimulai. Setelah menggigit biasanya ular piton akan segera melilit tubuh mangsanya dengan gerakan yang cepat agar tidak sampai diberi kesempatan untuk kabur.

4. Membelit mangsa dengan teknik constriction

ilustrasi ular piton (pexels.com/Jeffry Surianto)

Piton ternyata kerap menggunakan teknik constriction atau membelit pada saat membunuh mangsa yang dianggap potensial atau dalam kondisi yang sudah tidak berdaya. Pada saat mangsa berhasil terperangkap, maka ular piton akan semakin mempererat lilitannya tersebut setiap kali mangsanya menghembuskan napas..

Teknik constriction dapat menyebabkan mangsa yang dililitnya mengalami kesulitan untuk bernapas, sehingga pada akhirnya mengarah pada risiko kematian akibat sesak nafas atau gangguan pada sirkulasi darah. Proses ini memang dapat berlangsung selama beberapa menit tergantung pada ukuran dari mangsa dan ukuran dari ular piton tersebut.

5. Menelan mangsa secara utuh

ilustrasi ular (pexels.com/Diego Madrigal)

Setelah bangsa yang ditangkap berhasil mati, maka piton pun akan menelannya secara utuh tanpa mengunyah. Rahang pada ulat ternyata memiliki struktur yang sangat fleksibel dan memungkinkan mereka untuk dapat membuka mulut dengan sangat lebar, sehingga nantinya dapat menelan mangsa yang ukurannya jauh lebih besar daripada bagian kepalanya.

Sistem pencernaan yang dimiliki ular piton ternyata sangat efisien, sebab terdapat enzim dan juga asam lambung yang cukup kuat untuk bisa melarutkan tulang dan daging. Proses pencernaan bisa saja memakan waktu beberapa hari hingga minggu, tergantung pada ukuran mangsa yang dikonsumsinya.

Ular piton memang merupakan pemburu yang sangat andal di alam liar, sebab mengandalkan kecepatan, kesabaran, dan kekuatan untuk menangkap mangsa. Apalagi hal ini didukung dengan kemampuan fisika yang luar biasa, sehingga mampu membuat ular piton mengalahkan mangsa yang ukurannya besar tanpa perlu racun. Strategi berburu yang efisien membuat ular piton menjadi salah satu predator yang paling sukses di ekosistemnya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Salsabila Manlan
EditorSalsabila Manlan
Follow Us