Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Islam di Mesir, Ngabuburit dengan Melihat Tembakan Meriam 

Masjid Al-Ahzar (commons.wikimedia.org/Jorge Láscar)
Masjid Al-Ahzar (commons.wikimedia.org/Jorge Láscar)

Mesir adalah negara berbentuk republik, ibu kotanya Kairo, luasnya 1 juta km2 dan bahasa resminya Arab. Ya, pemilihan bahasa Arab terkait dengan sejarah penaklukan Mesir dari bangsa Arab. Di dalam penaklukkan tersebut Arab juga menyebarkan ajaran Islam ke Mesir.

Demografi menunjukkan bahwa Mesir dihuni sekitar 90 % Muslim dan 10 % lainnya adalah umat Kristen Koptik. Mesir pada era kuno dikenal dengan perabadan majunya seperti Piramida Giza, aksara hireoglip dan hal orisinal lainnya. Dewasa ini, Mesir identik dengan kebudayaan Islam yang menonjol.

Ulasan artikel akan membahas fakta Islam dari Mesir. Mari kuak lebih dalam sekarang ya.

1.Sejarah masuknya Islam ke Mesir

ilustrasi peta kekuasaan pemerintahan Islam di Mesir (commons.wikimedia.org/Rowanwindwhistler)
ilustrasi peta kekuasaan pemerintahan Islam di Mesir (commons.wikimedia.org/Rowanwindwhistler)

Sejarah awal Islam di Mesir dimulai saat penaklukkan Bizantium oleh Khalifa Omar di bawah komando Ame Ibn Al-Aas pada 640 M. Mesir saat itu berada di bawah kekuasaan Romawi Bizantium. Setelah itu, Mesir terus berada dalam naungan entitas poltik Islam seperti Ummayah, Abbasiyyah, Fatimiyah dll.

Kedatangan Islam di Mesir menjadi penyelamat umat Kristen Koptik. Di era Bizantium, pemeluk Kristen Koptik mengalami penganiayaan karena ketidaksepakatan teologis antara Gereja Koptik dan Bizantium. Pemeluk Kristen Koptik tidak dianiaya oleh pemerintah Muslim, melainkan tetap mendapat akses hidup bebas termasuk beragama. Sebagai gantinya, mereka harus membayar pajak kepada Pemerintahan Islam.

2.Aliran Islam di Mesir

ilustrasi Muslim di Mesir (commons.wikimedia.org/Vyacheslav Argenberg)
ilustrasi Muslim di Mesir (commons.wikimedia.org/Vyacheslav Argenberg)

Dalam Islam terdapat dua sekte besar: Sunni dan Syiah. Di Mesir saat ini, sekitar 90 % adalah pemulik Islam Sunni. Sebab, banyak sekali masjid-masjid beraliran Sunni di Mesir, salah satu yang terkenal adalah Masjid Al Azhar. Adapun masjid Sunni lainnya seperti Amru Bin Ash, Al Amari dan Muhammad Ali.

Sebaliknya, pengikut Syiah mewakili 10 % dari populasi Muslim di Mesir. Masjid Al-Hussein di Kairo adalah masjid bersekte Syiah. Masuknya Syiah ke Mesir tak terlepas dari eksisnya Dinasti Fatimiyah pada 969 M yang memerintah Mesir selama 200 tahun.       

3.Masjid ikonik Mesir

Masjid Sayeda Nafisa (commons.wikimedia.org/لا روسا)
Masjid Sayeda Nafisa (commons.wikimedia.org/لا روسا)

Masjid-masjid yang dimaksud adalah bersejarah dan bermakna. Sejak dulu, Masjid Al-Azhar sudah menjadi pusat pembelajaran untuk studi teologi, hukum dan filsafat Islam. Amr Ibn Al-As dibangun pada 642 M memiliki makna sejarah besar karena penaklukkan Mesir atas nama Amr ibn Al-As. Pembangunan masjid ini menandai Islam sebagai agama dominan di Mesir.

Masjid Al-Husein yang terletak di Kairo adalah salah satu dihormati di Mesir karena didedikasikan untuk Husan Ibn Ali, cucu Nabi Muhammad SAW. Masjid Sayyida Nafisa bertempat di Kairo Lama dinamakan berdasarkan Sayyida Nafisa, keturunan Nabi Muhammad yang dihormati. Dari segi pariwisata, masjid ini mampu menarik banyak umat Muslim dari seluruh dunia.

4.Tradisi unik Ramadan di Mesir

Potret lentera di Mesir saat Ramadan (commons.wikimedia.org/B. Simpson Kairounta)
Potret lentera di Mesir saat Ramadan (commons.wikimedia.org/B. Simpson Kairounta)

Setiap wilayah mayoritas Muslim punya cara sendiri dalam mewarnai bulan Ramadan. Dilansir Memphistours, Ramadan di Mesir diramaikan dengan hadirnya mesharati. Mesharati atau penabuh drum akan muncul setiap dini hari berkeliling untuk membangunkan orang-orang untuk makan sahur. Tradisi bangunin sahur dengan drum disinyalir berasal dari era Ottoman.

Pada akhir Ramadan, para mesharati akan pergi ke rumah yang pernah mereka bangunkan untuk meminta imbalan sebagai jasa. Ngabuburit orang Mesir adalah menonton aksi tembakan meriam dari atas benteng tayang di televisi lokal. Tradisi tembakan meriam dimulai saat Khedive Mohammed Ali memesan sejumlah meriam untuk tentara Mesir. Ia menembakkan satu meriam saat bulan Ramadan.  

5.Terdapat Universitas Al-Ahzar

Potret Universitas Al-Ahzar (commons.wikimedia.org/Kamalelsayedmohamed)
Potret Universitas Al-Ahzar (commons.wikimedia.org/Kamalelsayedmohamed)

Sudah berdiri sejak 970 M, Universitas Al-Ahzar sampai saat ini masih memantapkan posisinya sebagai lembaga ilmiah bergengsi di dunia. Selain kajian Islam, banyak program studi ditawarkan seperti kedokteran, farmasi, teknik, pertanian atau teknik pertanian, pendidikan, pendidikan jasmani, perdagangan, komunikasi massa, humaniora dan ilmu sosial, terang Confinity.

Al-Ahzar menyediakan ekskul beragam seperti klub rugby, klub catur, sepak bola, taekwondo, klub drama, orkes dan seni. Perpustakaan Al-Ahzar berisi banyak koleksi manuskrip dan literatur akademik. Perpustakaan ini diperbarui mengikuti zaman yang dapat memberikan akses pelajaran kepada para sarjana dan mahasiswa ke seluruh dunia.

Universitas sekaliber Al-Ahzar juga menghasilkan alumni yang berkualitas. Contohnya Mufti Agung Muhammad Abduh, cendekiawan Islam Mesir yang memimpin modernisasi Islam. Hasan al-Banna mendirikan Ikhwanul Muslimin dan mengusung gerakan politik Islam modern. Ketiga, Presiden ke 4 Indonesia, Aburrahman Wahid yang mempromosikan demokrasi dan pluralisme di Indonesia.

Kumpulan fakta Islam di Mesir tak hanya menguak sejarah politik dan bangunan ikoniknya saja. Ternyata Mesir juga menyimpan segudang tradisi Ramadan unik yang gak kita temukan di Indonesia, lho.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
FAISAL Faitoshi Ahmad
EditorFAISAL Faitoshi Ahmad
Follow Us