Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Katak Pisang Knysna, si Permata Afrika yang Terancam Punah

Katak pisang Knysna
Katak pisang Knysna (inaturalist.org/Chris King)
Intinya sih...
  • Katak pisang Knysna adalah amfibi endemik Afrika Selatan yang hidup di bioma fynbos langka
  • Dinamai katak pisang karena warna kulitnya mirip seperti pisang, dan aktif sebagai pengendali hama alami di malam hari
  • Populasi katak pisang Knysna terancam punah akibat perubahan lingkungan dan ancaman utama seperti pembangunan perkotaan, pengeringan lahan basah, tumbuhan asing invasif, perubahan iklim, dan polusi kimia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Afrika menyimpan keanekaragaman hayati yang tak terbatas. Di antara satwa-satwa besar, terselip permata kecil yang jarang terlihat, yakni katak pisang Knysna (Afrixalus knysnae). Amfibi endemik Afrika Selatan ini bukan sekadar katak biasa, lho! Mereka adalah spesies penjaga yang mengindikasikan kesehatan ekosistemnya. Sayangnya, di balik keindahan dan peran vitalnya, katak kecil ini kini menghadapi ancaman kepunahan. Penasaran dengan keunikan dan peran penting mereka? Yuk, simak 5 fakta menarik katak pisang Knysna yang wajib kamu tahu!

1. Endemik pesisir Afrika Selatan yang hidup di bioma fynbos langka!

Katak pisang Knysna
Wilayah persebaran katak pisang Knysna (commons.wikimedia.org/Z3lvs)

Katak pisang Knysna adalah amfibi unik yang statusnya endemik alias hanya dapat ditemukan di Afrika Selatan. Dilansir One Earth, hewan ini memiliki wilayah persebaran yang terbatas, membentang dari Knysna hingga Port Elizabeth di pantai Selatan.  Katak ini menghuni hutan pesisir dataran rendah, lahan basah, dan yang paling unik, semak belukar fynbos (suatu bioma langka yang dikenal karena keanekaragaman hayatinya). Keberadaan mereka sangat bergantung pada curah hujan musiman yang lembap dan badan air permanen. Mereka sering ditemukan di tepian rawa atau aliran sungai lambat yang memiliki vegetasi padat sebagai tempat berlindung dan kawin.

2. Dinamai katak pisang karena warna kulitnya mirip seperti pisang

Katak pisang Knysna
Katak pisang Knysna (inaturalist.org/Ryan van Huyssteen)

Katak pisang Knysna termasuk dalam keluarga Hyperoliidae dan dikenal karena ukurannya yang kecil, yakni kurang dari 30 mm. Ciri fisik yang paling mencolok ada pada kulitnya. Dilansir Animalia, kulitnya halus, berwarna kuning kehijauan hingga zaitun, dan sering kali berbintik atau bergaris cokelat. Kombinasi warna inilah yang membuatnya dijuluki ‘katak pisang.’

Selain warna cerah, terdapat perbedaan fisik antara jantan dan betina. Betina memiliki kulit yang lebih halus, sementara jantan memiliki tekstur kulit yang sedikit lebih kasar. Jantan juga dilengkapi kantong gular yang khas (kantong di tenggorokan yang dapat mengembang saat memanggil), yang tidak dimiliki oleh betina. Bagian perut katak ini transparan yang merupakan ciri khas umum dari kelompok katak rumput (reed frogs).

3. Si pengendali hama alami yang aktif di malam hari

Katak pisang Knysna
Katak pisang Knysna (inaturalist.org/Ryan van Huyssteen)

Katak pisang Knysna adalah amfibi yang menghabiskan sebagian besar waktunya di semak-semak rendah atau rumput di dekat air. Spesies ini bersifat nokturnal alias aktif di malam hari dan arboreal (hidup di pohon). Mereka adalah insektivora yang yang memakan invertebrata kecil, seperti nyamuk, agas, dan serangga lainnya. Karena rajin memangsa serangga, katak kecil ini memainkan peran sangat penting sebagai pengendali hama alami di wilayahnya, lho!

4. Menjadi spesies penjaga, indikator kesehatan ekosistem

Katak pisang Knysna
Katak pisang Knysna (inaturalist.org/Ryan van Huyssteen)

Karena amfibi bernapas melalui kulit, mereka sangat sensitif terhadap lingkungan dan racun. Karena alasan ini, katak pisang Knysna dianggap sebagai spesies penjaga. Kehadiran mereka merupakan indikator langsung dari ekosistem lahan basah yang bersih dan sehat. Penurunan atau bahkan ketiadaan spesies katak pisang ini sering kali menjadi tanda peringatan bahwa ada sesuatu yang salah dalam ekosistem mereka, entah itu polusi, kekeringan, atau fragmentasi habitat.

5. Kini statusnya terancam punah akibat perubahan lingkungan

Katak pisang Knysna
Katak pisang Knysna (inaturalist.org/Ryan van Huyssteen)

Kualitas lingkungan  yang menurun membuat populasi katak pisang Knysna mengalami penurunan drastis. Saat ini, katak pisang Knysna terdaftar sebagai spesies terancam punah (endangered) oleh IUCN. Mereka menghadapi berbagai ancaman utama, mulai dari pembangunan perkotaan, pengeringan lahan basah, tumbuhan asing invasif, perubahan iklim, hingga polusi kimia yang sangat berbahaya bagi kulit dan sistem reproduksi amfibi yang sensitif.

Ancaman-ancaman ini berdampak langsung pada rantai reproduksi mereka. Hilangnya lahan basah dan vegetasi di tepi air membuat katak ini kehilangan tempat bertelur dan tempat tumbuh kembang generasi berikutnya. Fase kecebong adalah fase yang sangat sensitif. Ketika kualitas air memburuk atau mengering, mereka akan mati dan generasi selanjutnya gagal berkembang. Akibatnya, proses reproduksi yang terhenti ini membuat populasi katak pisang Knysna terus menurun drastis.

Nah, itulah lima fakta menarik tentang katak pisang Knysna. Amfibi kecil dengan corak cerah seperti warna pisang ini adalah permata sejati di bioma fynbos yang langka. Mereka berfungsi sebagai spesies penjaga yang menjadi sinyal peringatan dini bagi kesehatan ekosistem lahan basah. Sayangnya, di balik keunikan itu, mereka menghadapi ancaman yang membuatnya terancam punah. Perlindungan terhadap katak kecil ini berarti melindungi seluruh ekosistem Afrika Selatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Kalong India, Hewan dengan Peran Penting bagi Ekosistem

18 Nov 2025, 23:24 WIBScience