Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Katedral St. Gallen, Katedral Ikonik Bergaya Barok di Swiss

potret eksterior Katedral St. Gallen, Swiss, gereja bergaya arsitektur Barok (commons.wikimedia.org/A.Savin)
potret eksterior Katedral St. Gallen, Swiss, gereja bergaya arsitektur Barok (commons.wikimedia.org/A.Savin)
Intinya sih...
  • Katedral St. Gallen adalah gereja Katolik Roma di Swiss bagian timur, dibangun di situs pertapaan religius Kristen pada abad ke-7 M.
  • Konstruksi katedral dimulai tahun 1755 dengan arsitektur barok monumental terakhir di Eropa, serta mengandung seni dekorasi bergaya barok yang dramatis.
  • Terdapat perpustakaan biara tertua di dunia berisi 2.100 manuskrip kuno dan mumi Mesir Shepenese yang berusia 2.700 tahun.

Katedral St. Gallen adalah sebuah gereja Katolik Roma yang merupakan gereja paroki dan gereja tempat kedudukan uskup wilayah Keuskupan St. Gallen. Kota St.Gallen sendiri adalah sebuah kota bersejarah di wilayah Swiss bagian timur. Dalam perjalanan sejarah masa lalunya, di tempat katedral tersebut berdiri adalah sebuah situs pertapaan religius Kristen yang didirikan oleh seorang bernama Saint (St) Gallen pada abad ke-7 M yang kemudian dibangun mejadi kompleks biara monastik di tahun 720 M.

Menurut Britannica, St. Gallen adalah seorang biarawan Kristen Irlandia yang menyebarkan pengaruh Irlandia sambil memperkenalkan agama Kristen di wilayah Eropa Barat. Pada tahun 612 M, ia mendirikan pertapaan di wilayah yang saat ini menjadi Kota St. Gallen modern. Terdapat catatan biografi mengenai St. Gallen ini yang masih bertahan dari abad ke-8 M.

Sejumlah sumber informasi sejarah menyebutkan bahwa biara tersebut merupakan biara monastik yang terkenal di Eropa sejak abad ke-8 M hingga dibubarkan atau disekularkan pada sekitar tahun 1800-an. Pada tahun 1848, gereja yang dulu menjadi gereja biara di kompleks tersebut dijadikan gereja dengan status katedral atau gereja tempat kedudukan uskup. Salah satu yang paling terkenal dari katedral dan situs kompleks biaranya ini adalah perpustakaan biara tertua di dunia yang menyimpan manuskrip-manuskrip kuno. Katedral St. Gallen bersama dengan kompleks biara dan perpustakaannya telah ditetapkan menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO sejak tahun 1983.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai katedral ikonik bergaya Barok di Swiss ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Dibangun dengan gaya arsitektur barok

Sejumlah sumber informasi sejarah menyebutkan bahwa Katedral St. Gallen merupakan salah satu bangunan bergaya barok (baroque) monumental terakhir di Eropa. Menurut laman Explorial, konstruksi bangunan gereja katedral yang dapat dilihat saat ini dimulai pada tahun 1755 atas perintah pimpinan biara (Abbot) bernama Cölestin Gugger von Staudach. Bangunan katedral yang diselesaikan pada tahun 1767 tersebut didesain dan disupervisi oleh Peter Thumb yang juga mendesain perpustakaan biaranya yang terkenal. Peter Thumb mendesain katedral tersebut dalam gaya arsitektur barok yang populer pada masa itu. Menurut Victoria and Albert Museum , arsitektur barok merupakan gaya arsitektur dan desain yang sangat berhias yang berkembang pesat di Eropa pada abad ke-17 dan paruh pertama abad ke-18.

Gaya arsitektur barok berasal dari Italia, pengaruhnya dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa dan menjadi gaya visual pertama yang memiliki dampak signifikan di seluruh dunia. Berbeda dengan gaya gotik yang juga terkenal dan banyak diaplikasikan pada katedral-katedral megah di Eropa, gaya rancang bangun arsitektur Barok memiliki karakteristik bangunan besar dengan penekanan pada kemegahan serta ditandai dengan karakteristik bidang-bidang lengkung dan oval. Sedangkan arsitektur gotik menekankan pada rancang bangun bangunan yang terlihat tinggi menjulang dengan karakteristik lengkungan yang runcing, bidang kubah bertulang (ribbed vaults), dan penyangga melayang (flying buttresses). Katedral St. Gallen memperlihatkan arsitektur barok yang mengesankan dengan fasad menara kembar yang berdiri tegak setinggi 68 m serta dicat dengan rona warna merah muda sehingga terlihat dari bagian manapun di seluruh kota.

2. Kaya akan karya seni religius Kristen

potret interior Katedral St. Gallen, Swiss yang megah dengan gaya Baroknya (commons.wikimedia.org/A.Savin)
potret interior Katedral St. Gallen, Swiss yang megah dengan gaya Baroknya (commons.wikimedia.org/A.Savin)

Katedral St. Gallen ini juga menjadi salah satu tengara seni religius Kristen bergaya barok di Swiss. Menurut laman Art Land Magazine, ornamen-ornamen dekorasi bergaya barok menekankan pada kontras yang kuat antara terang dan gelap sehingga menimbulkan efek dramatisasi yang kuat, detail yang jelas serta mudah ditafsirkan. Di dalam interior katedral St. Gallen ini dapat ditemukan langit-langit berlukis fresco yang menakjubkan yang menggambarkan pemandangan keindahan surgawi. Lukisan-lukisan fresco tersebut sebagian besar dilukis oleh seniman fresco dari abad ke-18 bernama Josef Wannenmacher. Altar utama katedral ini juga dihiasi oleh ukiran-ukiran yang rumit.

Salah satu fitur ornamen dekorasi di katedral ini adalah seni yang dikenal dengan nama stucco art. Stucco art adalah seni plesteran dekoratif yang melibatkan pembuatan desain atau pola dekorasi rumit pada permukaan seperti dinding atau langit-langit dengan menggunakan plesteran campuran semen, pasir, dan air. Dekorasi stucco memiliki kelebihan mampu bertahan dalam kondisi cuaca yang ekstrem dan dapat diwarnai sesuai dengan warna gedungnya. Sejumlah informasi menuliskan bahwa sejumlah dekorasi stucco di Katedral St. Gallen ini dilapisi pula oleh emas. Terdapat lebih dari 800 figur ornamen malaikat di dalam gereja ini dan banyak patung pahatan hampir di semua permukaan interior gereja dengan warna-warni menarik khas seni bergaya barok.

3. Memiliki sejumlah lonceng terkenal di menara gerejanya

di tempat Katedral St. Gallen, Swiss berdiri awalnya adalah sebuah kompleks bangunan biara rahib Katolik Benediktin bersejarah dari abad ke-7 M (commons.wikimedia.org/JoachimKohlerBremen)
di tempat Katedral St. Gallen, Swiss berdiri awalnya adalah sebuah kompleks bangunan biara rahib Katolik Benediktin bersejarah dari abad ke-7 M (commons.wikimedia.org/JoachimKohlerBremen)

Lonceng menjadi salah satu fitur utama gereja karena fungsi utamanya sebagai penanda waktu doa, memanggil umat ke gereja untuk melakukan ibadah serta dibunyikan pada acara-acara khusus seperti pernikahan, ataupun upacara pemakaman. Untuk katedral dan gereja yang telah berdiri selama berabad-abad, lonceng-lonceng yang tergantung di menaranya juga memiliki sejarah tersendiri. Dilansir laman This is My Saint Gallen terdapat total 9 buah lonceng gereja di Katedral St. Gallen ini, 2 buah lonceng di menara utara dan 7 buah lonceng tergantung di menara selatan.

Lonceng terberat adalah lonceng bernama Sacred Heart Bell (Bourdon Bell) dengan bobot lebih dari 8.000 kg yang dibuat pada tahun 1767 oleh Peter Ludwig KaiserLonceng terberat kedua adalah Trinity Bell 1 dengan bobot sekitar 3.450 kg yang dibuat pada tahun 1768 oleh Peter Ludwig KaiserKedua lonceng terberat tersebut berada di menara utara gereja. Lonceng-lonceng lainnya yang memiliki berat lebih kecil dengan kisaran berat dari 2.000-an kg hingga 300-an kg tergantung di menara selatan gereja. Sebagai informasi, di seluruh wilayah Kota St. Gallen terdapat total 118 buah lonceng yang tersebar di berbagai gereja. Pada 2016 silam dalam sebuah project bernama "Zusammenklang" seluruh lonceng gereja tersebut dibunyikan bersamaan menjadi sebuah harmoni konser lonceng dengan durasi selama 38 menit yang memberikan pengalaman unik di kota ini.

4. Memiliki perpustakaan biara tertua di dunia yang menyimpan manuskrip kuno

potret perpustakaan di kompleks Katedral St. Gallen, salah satu perpustakaan biara tertua di dunia yang menyimpan manuskrip-manuskrip kuno (commons.wikimedia.org/Roy Egloff)
potret perpustakaan di kompleks Katedral St. Gallen, salah satu perpustakaan biara tertua di dunia yang menyimpan manuskrip-manuskrip kuno (commons.wikimedia.org/Roy Egloff)

Salah satu fitur paling terkenal yang berada di area dekat Katedral St. Gallen adalah perpustakaan biaranya yang dikenal sebagai salah satu perpustakaan biara tertua di dunia yang menyimpan manuskrip-manuskrip kuno bersejarah bahkan ada yang berasal dari abad ke-8 M. Sejumlah informasi menuliskan bahwa secara visual bangunan perpustakaan itu sendiri merupakan suguhan visual rancang bangun arsitektur bergaya Rococo yang menampilkan langit-langit dengan lukisan fresco indahnya serta ukiran kayu berhias yang vibe-nya seolah membawa pengunjung kembali ke masa lalu.

Gaya rococo atau yang dikenal dengan barok akhir (late baroque) merupakan seni dekorasi rumit yang sangat ornamental dan dramatis dengan karakteristik warna putih dan pastel. Dengan warna tersebut para seniman rococo memberikan kesan ruangan yang lapang dan vibe yang lembut. Laman My Switzerland melansir, perpustakaan biara dengan bangunan aula bergaya barok ini merupakan salah satu bangunan aula non-gerejawi terindah di Swiss. Bangunan perpustakaan tersebut kini berisi sekitar 170.000 buku dengan 50.000 buku di antaranya disimpan di aula btersebut. Mumi Mesir Shepenese yang telah berusia 2.700 tahun juga disimpan di aula tersebut. Inti koleksi perpustakaan biara tersebut terdiri atas sekitar 2.100 manuskrip kuno yang beberapa di antaranya dipajang pada setiap pameran perpustakaan.

5. Katedral St. Gallen memiliki 2 buah ruang bawah tanah

potret kaca patri dari abad ke-16 di bagian koridor jalan menuju perpustakaan biara yang menggambarkan St. Gallen (commons.wikimedia.org/Stiftsarchiv St.Gallen)
potret kaca patri dari abad ke-16 di bagian koridor jalan menuju perpustakaan biara yang menggambarkan St. Gallen (commons.wikimedia.org/Stiftsarchiv St.Gallen)

Dilansir laman World History, sama halnya dengan katedral dan gereja kuno bersejarah di Eropa, Katedral St. Gallen ini memiliki dua buah ruang bawah tanah (crypt). Di bawah bagian apse dan altar utama katedral terdapat ruang bawah tanah kecil dari abad ke-9 M yang merupakan bagian tertua dari kompleks katedral dan biara ini. Di tempat tersebut terdapat makam St. Gallen, sang biarawan pendiri biara. Ruang bawah tanah tempat makam St. Gallen tersebut dikenal sebagai eastern crypt. Di sisi barat terdapat ruang bawah tanah yang dikenal dengan nama western crypt yang berisi sejumlah makam seperti makam St. Otmar sang penerus St. Gallen yang memperbesar biara, makam para pimpinan biara (Abbot) dan sejak tahun 1966, makam Uskup Keuskupan St. Gallen.

Sejumlah informasi menuliskan bahwa pada masanya Kota St. Gallen juga merupakan salah satu pusat industri tekstil. Terkenal dengan tradisi tekstilnya yang berkualitas tinggi seturut perjalanan sejarah kota tersebut dari era linen, kapas, hingga revolusi industri dan setelahnya. Teknologi mesin bordir mekanis pertama kali ditemukan dan digunakan di tempat ini. Hingga saat ini Kota St. Gallen masih terkenal sebagai salah satu penghasil produk tekstil sulaman dan renda berkualitas tinggi di Eropa. Produk tekstilnya banyak digunakan oleh para public figure.

Menurut laman My Switzerland, Kota St. Gallen menyatukan kekayaan sejarah dan budayanya dalam bangunan katedral, perpustakaan biara serta wilayah kota tuanya yang dibingkai dengan keindahan panorama Danau Constance dan wilayah Pegunungan Alpen. Bagaimana, apakah tertarik untuk mengunjungi katedral dan kompleks biara bersejarah di Swiss ini ketika nanti ada kesempatan untuk berwisata ke Swiss?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dodi Wijoseno
EditorDodi Wijoseno
Follow Us