5 Fakta Kutu, Hewan Menyebalkan Tapi Sekaligus Menakjubkan!

Pertama mari kita luruskan dulu, kutu itu sebenarnya apa sih? Banyak orang menyebut segala jenis hewan mirip serangga yang kecil sebagai kutu, padahal sebenarnya belum tentu. Kutu air misalnya, sebenarnya bukan kutu, tapi semacam zooplankton. Begitu pula kutu beras, yang sebenarnya bukan kutu tapi termasuk kumbang.

Ada pula hewan kecil lain yang bernama tungau dan caplak. Seperti kutu, tungau dan caplak juga hidup sebagai hama dan mengisap darah. Perbedaannya adalah kutu termasuk serangga, sedangkan tungau dan caplak termasuk Arachnida, yaitu keluarga hewan berkaki delapan seperti laba-laba.

Kutu tidak punya sayap, jadi mereka bergerak dengan cara melompat. Dan mereka adalah ahlinya melompat. Seekor kutu bisa melompat hingga sejauh 150 kali panjang badannya. Kalau diibaratkan seperti manusia, itu sama seperti orang setinggi 170 cm yang mampu melompat sejauh 25,5 km sekali lompat!

Lompatan vertikal mereka pun gak kalah menakjubkan lho. Sekali melompat ke atas, kutu bisa mencapai ketinggian sekitar 100 kali panjang badan mereka. Selain itu, kutu juga punya stamina yang hebat. Mereka bisa melompat 30 kali tanpa henti! Wah, benar-benar juara lompat ya.

Kutu mengalami daur hidup metamorfosis sempurna. Artinya, daur hidup mereka mencakup telur, larva, kepompong atau pupa, dan kutu dewasa. Kutu melewati seluruh fase tersebut selama kira-kira 21 hari. Tapi hebatnya, tidak seperti hewan lain yang juga mengalami metamorfosis, daur hidup kutu sangat fleksibel.

Ketika kutu mencapai fase pupa, mereka gak harus langsung keluar dari kepompong. Kalau kondisi sedang gak mendukung, misalnya suhu terlalu dingin, mereka akan tetap dorman di dalam kepompong sampai beberapa minggu bahkan bulan. Nanti ketika kondisi sudah membaik, barulah mereka akan keluar dari kepompongnya dan menjadi kutu dewasa.

Setelah keluar dari kepompong, kutu akan langsung mencari makanan mereka: darah. Mereka akan menggunakan skill melompat mereka yang menakjubkan untuk melompat ke tubuh inangnya dan mulai mengisap darah. Mereka bisa bertahan hingga satu minggu tanpa makan. Lebih dari itu, mereka akan mati.

Nah, sekalinya makan, ternyata kutu sangat rakus! Terutama kutu betina, karena mereka butuh banyak nutrisi untuk bisa menghasilkan telur. Seberapa rakus memangnya? Kutu bisa mengisap darah selama 2,5 jam sebanyak 15 kali berat badan mereka. Ibaratnya adalah seperti orang dengan berat 60 kg yang makan 900 kg makanan sekali makan. Ya ampun!

Di sebuah rumah yang terinfeksi kutu, telur atau pupa kutu biasanya gak hanya terdapat di hewan peliharaan, tapi juga di kasur, sofa, atau karpet. Seperti disebutkan tadi, kutu yang baru keluar dari pupa akan langsung mencari sumber makanan terdekat, dan bisa jadi itu adalah manusia.

Gigitan kutu gak hanya bikin gatal. Kutu juga bisa menyebarkan telur cacing atau bakteri lain. Selain itu, alergi terhadap gigitan kutu juga bisa terjadi, yang ditandai dengan gatal-gatal berkepanjangan. Maka pastikan rumahmu bersih dan bebas dari kutu ya!

Itulah 5 fakta seputar kutu, si hama pengganggu yang ternyata punya sejumlah keunikan. Gimana, jadi ternyata benar kan, kalau hewan-hewan menyebalkan di sekitar kitap pun bisa bikin kagum?