5 Fakta Laut Bering, Donut Hole sampai Habitat Kepiting Besar

- Laut Bering terletak di antara Alaska dan Rusia, dengan iklim subarktik yang ekstrem dan brutal.
- Donut hole di Laut Bering menjadi pusat industri perikanan dunia, tetapi mengalami kolaps stok ikan pollock.
- Laut Bering memiliki sejarah luar biasa sebagai jalur migrasi manusia purba dan hewan serta menjadi perbatasan geopolitik sensitif.
Laut Bering membentang luas di antara Alaska dan Rusia, menjadikan wilayah ini sebagai salah satu laut paling menantang dan sekaligus memikat. Di balik lanskap yang keras dan ombak yang dingin, tersimpan kehidupan laut yang luar biasa kaya. Di bawah laut jutaan organisme hidup berdampingan dalam rantai makanan yang kompleks.
Sejak berabad-abad lalu, Laut Bering menjadi titk penting dalam perjalanan manusia menjelajahi samudra. Laut ini telah lama menjadi sumber inspirasi, pengetahuan, dan penghidupan bagi banyak orang. Berikut beberapa fakta tentang Laut Bering yang sangat menarik untuk diulik.
1. Sebagian besar wilayah dingin dan bersalju

Laut Bering terletak di bagian paling utara Samudra Pasifik yang memisahkan antara Benua Amerika Utara dan Asia. Laut Bering terhubung dengan Samudra Arktik melalui Selat Bering di sisi utara. Di timur dan tenggara, laut ini berbatasan langsung dengan Alaska, Amerika Serikat. Sedangkan di bagian barat berbatasan langsung dengan Siberia, Rusia.
Letaknya yang berdekatan dengan Kutub Utara membuat Laut Bering didominasi dengan iklim subarktik yang ekstrem. Suhu udara Laut Bering secara keseluruhan sangat rendah. Di bulan November hingga Mei, Laut Bering menjadi salah satu perairan paling dingin di dunia. Iklim dasar dari Laut Bering tetap dingin dan brutal.
2. Donut hole yang jadi pusat industri perikanan dunia

Donut hole merujuk pada zona laut internasional yang berbentuk seperti lubang donat di tengah wilayah perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Rusia dan Amerika Serikat. Disebut donat hole karena secara geografis, wilayah ini dikelilingi oleh perairan milik Amerika Serikat di Alaska, dan Rusia. Meskipun dekat dengan ZEE dua negara, wilayah donut hole tidak dimiliki oleh negara mana pun.
Hal ini membuat eksploitasi besar-besaran muncul, terutama sekitar tahun 1980-an sampai 1990-an. Karena tidak ada regulasi yang ketat, negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Polandia ikut menangkap ikan, terutama jenis ikan pollock di wilayah ini. Akibatnya stok ikan pollock di donut hole menjadi kolaps.
Untuk mengatasi krisis ini, dibuatlah perjanjian Convention on the Conservation and Management of Pollock Resources in the Central Bering Sea. Dengan tujuan melindungi sumber daya laut dan mencegah penangkapan ikan pollock berlebihan. Saat ini, kegiatan penangkapan ikan di donut hole masih dibatasi karena populasi ikan belum sepenuhnya pulih.
3. Kaya akan sejarah

Laut Bering memiliki signifikansi sejarah dan prasejarah yang luar biasa. Selama glasial, permukaan laut global turun drastis. Penurunan ini mengungkap dasar laut yang dangkal di Laut Bering. Dan kemudian menciptakan jembatan darat yang luas dan dikenal sebagi Beringia.
Jembatan darat dari dasar laut Bering ini diyakini sebagai jalur migrasi utama yang memungkinkan manusia purba dan berbagai jenis hewan untuk bergerak dari Siberia ke Amerika Utara sekitar 20.000 tahun yang lalu.
Bahkan saat ini, Laut Bering menjadi perbatasan geopolitik yang paling sensitif di dunia karena melibatkan dua kekuatan global utama, yaitu Amerika Serikat dan Rusia. Perbatasan ini tidak hanya berupa garis di peta, tetapi mencakup isu-isu krusial seperti penangkapan ikan, sumber daya, energi, dan kepentingan militer.
4. Lautan paling berbahaya untuk pelayaran

Secara luas, Laut Bering dianggap perairan yang berbahaya khususnya bagi kapal penangkap ikan. Ini bukan karena legenda, melainkan kondisi lingkungan yang ekstrem dan statistik kecelakaan yang tinggi di sektor perikanan.
Lokasi Laut Bering yang berada di persimpangan antara Samudra Pasifik dan Kutub Utara menghasilkan pola cuaca yang brutal. Badai yang kuat dapat muncul dengan cepat, kemudian menghasilkan angin berkekuatan badai dan ombak raksasa yang tingginya mencapai puluhan meter.
Suhu air mendekati titik beku yang dapat menyebabkan bahaya fatal. Jika seseorang jatuh ke air, ia hanya punya beberapa menit sebelum hipotermia terjadi. Kondisi yang beku juga menyebabkan air laut menyentuh kapal dan membeku dengan cepat pada lambung dan superstruktur. Penumpukan es ini berisiko membuat kapal tidak stabil dan mungkin saja terbalik.
5. Rumah bagi kepiting besar dan kuat

Laut Bering terdiri dari ekosistem yang sangat beragam meskipun kondisi lingkungannya sangat ekstrem. Keragaman ekosistem Laut Bering berasal dari kombinasi faktor geografi dan oseanografi yang unik.
Hewan laut yang paling popular di sini adalah kepiting merah raja Alaskan dan kepiting salju. Kepiting-kepiting ini aman dikonsumsi dan menjadi komoditas makanan laut premium. Namun, penangkapan kepiting ini sering dianggap sulit karena ukurannya yang besar dan tebal. Penangkapan harus dilakukan dengan hati-hati karena ukurannya yang besar dan capitnya yang kuat bisa berpotensi melukai nelayan.
Laut Bering adalah perpaduan antara medan yang keras, menakjubkan, sekaligus bersejarah. Lautan ini menyimpan ikan-ikan yang menjadi sumber pangan manusia. Dan harus dijaga, serta jangan sampai terbawa arus perubahan iklim yang ekstrem.


















