5 Fakta Lembah Jiuzhaigou, Cagar Biosfer yang Ditetapkan UNESCO

Lembah Jiuzhaigou adalah lembah yang membentang lebih dari 72.000 hektar (72.000.000.000 m²) di sekitar Pegunungan Minshan, Cina. Tepatnya, lembah ini berada di tepi Dataran Tinggi Qinghai-Tibet dan bagian utara Provinsi Sichuan.
Lembah Jiuzhaigou dikenal sebagai cagar alam yang memiliki keindahan menakjubkan. Kamu kepo dengan Lembah Jiuzhaigou ini? Simak yuk kelima faktanya berikut ini!
1. Terbentuk karena aktivitas tektonik antara lempeng Yangtze dan lempeng Qinghai-Tibet

Bentang alam lembah Jiuzhaigou terdiri dari karst dataran tinggi yang terjadi karena aktivitas hidrologi, glasial, dan tektonik. Lembah ini terletak di sabuk yang menyimpang antara lempeng Yangtze dan lempeng Qinghai-Tibet. Gempa bumi juga bertanggung jawab untuk membentuk lanskap negeri dongeng ini.
Seperti namanya, lembah Jiuzhaigou terletak di daerah Jiuzhaigou yang sebelumnya dikenal sebagai daerah Nanping. Daerah ini berbasis di Provinsi Sichuan, dekat perbatasan Gansu. Lokasi tersebut memiliki zona penyangga seluas 231.661 sq. mi (600 sq. km).
2. Memiliki tiga bagian lembah yaitu Lembah Zechawa, Rize, dan Shuzheng

Tiga lembah masuk dalam daerah ini sehingga bentuknya mirip dengan huruf Y. Mengutip China Highlight, bagian itu yaitu Lembah Zechawa, Rize, dan Shuzheng. Lembah Zechawa dan Rize mengalir dari selatan dan bergabung di tengah di mana lembah Shuzheng berada.
Lembah Zehawa berada di sisi tenggara Jiuzhaigou dan membentang sepanjang 59.055,11 kaki (18.000 m). Saat melakukan perjalanan menuruni bukit, kamu dapat menikmati danau berbentuk bulan sabit tertinggi dan terbesar di sana yaitu Long Lake.
Lembah Rize memiliki panjang 59.055,11 kaki (18.000 m) dan merupakan cabang barat daya Jiuzhaigou. Orang biasanya mengunjungi tempat ini terlebih dahulu karena tempat ini memiliki variasi tempat yang paling mudah diakses. Saat menuruni bukit, wisatawan akan menemukan berbagai tempat bernilai pemandangan indah. Yang pertama adalah teras batu kapur yang dilestarikan di hutan kuno, kemudian mereka bisa menyaksikan hutan purba, yang mencakup batu berbentuk bilah, tebing di sekitarnya, pegunungan, dan lain sebagainya.
Lembah Shuzheng terletak di bagian utara Jiuzhaigou dan terletak di persimpangan. Pemandangan yang luar biasa dari tempat ini adalah hal yang paling pengunjung sukai. Mereka dapat menjelajahi Air Terjun Nuorilang di persimpangan, yang membentang dengan lebar 1.049,87 kaki (320 m) dan tinggi 98,42 kaki (30 m).
3. Dikenal sebagai lembah sembilan desa

Lembah Jiuzhaigou mendapatkan namanya dari sembilan pemukiman Tibet yang ada. Banyak penduduk Qiang dan Tibet yang mendiami wilayah terpencil tersebut. Namun, hingga tahun 1975, tidak banyak orang yang mengetahui tempat ini.
Sejak 1979, orang mulai mengakses kawasan ini untuk mencari kayu. Hal ini menyebabkan pemerintah Cina melarang aktivitas penebangan dan mengumumkan Lembah Jiuzhaigou sebagai taman nasional.
Melansir situs World Heritage Convertion, Biro Administrasi Situs Warisan Dunia Jiuzhaigou yang didirikan pada tahun 2006, memastikan situs tersebut mematuhi Pedoman Pelaksanaan Peraturan Provinsi Sichuan tentang Perlindungan Warisan Dunia dari Prefektur Aba.
Tujuh dari sembilan desa yang ada di sini masih berpenduduk. Shuzheng, Heye, dan Zechawa adalah aglomerasi utama yang dapat diakses dengan mudah oleh wisatawan. Mereka dapat melakukan perjalanan dari tenggara selokan utama Shuzheng untuk mencapai lembah Zharu dan mengunjungi tempat-tempat lain.
4. Ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfer Dunia

Tempat itu dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1992. Setelah itu, pada tahun 1997, dinyatakan sebagai Cagar Biosfer Dunia. UNESCO telah menorehkannya sebagai cagar bagi spesies tanaman dan hewan yang terancam punah, seperti panda raksasa. Alhasil, tempat ini menjadi museum alam yang digunakan untuk penelitian karst dan hidrologi.
Wisatawan yang berkunjung ke tempat ini selama bertahun-tahun telah berkembang, sehingga mempengaruhi tempat tersebut. Mengingat, keindahan alam tempat itu sangat terpengaruh. Karena itulah, untuk menghindarinya, UNESCO mendaftarkan situs ini sebagai Situs Warisan Dunia.
5. Dihuni oleh beberapa spesies hewan yang terancam punah

Jiuzhaigou adalah tempat dengan danau hutan yang menyempit, pegunungan, dan tiga lembah. Satwa liar adalah bagian dari hutan dan mencakup lebih dari 10 spesies vertebrata, di antara organisme hidup lainnya. Beberapa spesies yang terancam punah adalah bangau leher hitam, panda raksasa, burung pegar emas perut merah, rusa bibir putih, rusa kesturi hutan, burung lovebird, angsa, dan lain sebagainya.
Melansir China Today, Lembah Jiuzhaigou adalah rumah bagi 74 tanaman langka yang dilindungi secara nasional termasuk gingko, taxus chinensis, dan terdapat berbagai macam spesimen fosil, sisa-sisa glasial kuno, dan sebagainya yang memberikan nilai lembah di bidang perlindungan ekologis, penelitian ilmiah, dan wisata pemandangan.
Panda raksasa paling banyak terlihat di tempat ini dan alasannya adalah karena pohon bambu berbunga. Yang terpenting, hutan ini perlu dilindungi dari hama hutan untuk melindungi spesies tanaman, burung, dan hewan yang terancam punah. Panda raksasa yang sangat dilindungi ini juga menjadi simbol WWF.
Ekosistem di Lembah Jiuzhaigou terdiri dari sistem dataran tinggi dengan banyak pegunungan. Orang yang menyukai perpaduan gunung, flora, dan fauna dapat menjelajahi tempat ini. Namun, harus diperhatikan bahwa kelestarian alam adalah yang utama.