5 Fakta Menarik American Coot, Burung yang Sering Dikira Bebek!

American Coot merupakan salah satu spesies burung mandar-hitam yang berasal dari wilayah Amerika Utara. Bernama latin Fulica Americana, burung ini kerap disebut seperti bebek. Namun, mereka sejatinya tidak berada dalam satu spesies yang sama.
Selain itu, American coot juga mempunyai fakta menarik lainnya yang bisa kamu ketahui. Apa saja? Yuk, simak penjelasannya melalui informasi di bawah ini.
1. Sering dikira bebek, American coot berkerabat dekat dengan bangau

American coot disebut mirip seperti bebek. Hal ini tak mengherankan mengingat burung ini tipe yang lebih banyak dijumpai di kawasan perairan. Terlebih lagi, jika melihatnya ketika berada di atas air, karakteristik dari atas memang terlihat mirip.
Namun, burung ini sejatinya tidak berada dalam keluarga yang sama dan ordo yang berbeda. Menurut A-Z Animals, American coot termasuk ke dalam keluarga Rallidae. Burung ini lebih dekat kekerabatannya dengan burung bangau daripada bebek atau angsa.
Ketika berada di daratan, perbedaan yang menonjol dari American coot dengan bebek terletak pada bentuk kakinya. Mereka tidak punya selaput pada kaki seperti halnya bebek, dan jari-jari juga menghadap ke depan. Selain itu, bentuk kakinya juga lebih panjang.
2. American Coot mempunyai bentuk kaki yang unik

Keunikan American coot terletak pada kakinya. Dengan bulu dominan berwarna hitam, kaki burung ini berbentuk cukup panjang. Kakinya berwarna kuning kehijauan, tetapi pada jari-jarinya berwarna abu-abu gelap dengan jumlah tiga jari menghadap ke depan dan satu ke belakang.
Pada jari-jari kakinya, terdapat dua atau tiga lobus berdaging yang memberikan tampilan tersegmentasi. Lobus ini berguna untuk membantu mendorong mereka melewati air. Ini juga berfungsi untuk menstabilkan mereka ketika berada di tanah berawa-rawa.
3. Kerap ditemui di dekat perairan dan tersebar di wilayah Amerika

Seperti namanya, American coot tersebar di wilayah Amerika. Mereka biasanya tinggal di dekat perairan tawar, seperti danau, rawa-rawa, sungai, dan lahan basah lainnya. Burung ini juga bisa dijumpai di dekat perairan asin, tetapi hanya sementara ketika musim dingin.
Menurut Animal Diversity, American coot bermigrasi sesuai dengan musim. Selama musim panas, mereka berada di bagian utara Amerika Serikat hingga Kanada. Sementara, ketika musim dingin, mereka menuju selatan Amerika Serikat dari California hingga Florida.
American coot sebagian besar tinggal di sepanjang pantai secara permanen. Mereka juga bisa dijumpai di wilayah Meksiko, Karibia, sebagian Amerika Tengah, hingga sebagian kecil Kolombia dan pantai utara Venezuela ketika musim dingin. Selain itu, mereka juga bermigrasi melintasi sebagian besar Amerika Utara hingga Kanada pada musim semi.
Mengutip dari A-Z Animals, tempat tinggal ini berhubungan dengan pola makan mereka yang omnivora. Berbagai jenis makanan bisa dikonsumsinya. Burung ini dapat memakan serangga, invertebrata, ikan, hingga hewan-hewan kecil lainnya. Selain itu, mereka juga bisa mengonsumsi tanaman, termasuk spesies air dan yang ditemukan di darat, seperti alga.
4. Tipe burung yang menjaga wilayahnya dengan ketat

American coot merupakan burung yang hidup dengan kawanan. Sifat mereka yang suka berteman menjadikan jumlahnya banyak dijumpai secara berkelompok. Jumlah mereka bisa mencapai ribuan ketika melakukan migrasi. Namun, hal ini tidak berlaku ketika musim kawin.
Mereka hanya akan bersama dengan pasangannya untuk mempertahankan wilayahnya. Bahkan, burung ini tidak segan menyerang sesamanya demi melindungi. Tak cuma itu, burung atau hewan lain juga akan dihadapinya jika menganggu daerah teritorinya.
5. Tak banyak bertelur dan pola asuh indukan yang kejam

American coot biasanya bertelur sebanyak 8–12 butir dengan indukan hanya satu atau dua per tahunnya. Telur-telur ini membutuhkan waktu 23–25 hari untuk menetas. Setelah menetas, hampir separuhnya akan mati dalam minggu pertama. Spesies ini banyak yang mati setelah menetas akibat kelaparan karena perilaku indukan yang pilih kasih.
A-Z Animals menjelaskan bahwa indukan berperilaku pemilih. Mereka lebih memilih untuk merawat anakan yang berwarna bulu lebih cerah. Namun, seiring waktu warna tersebut akan memudar. Biasanya, burung yang terakhir menetas akan menjadi anakan favorit. Ini disebabkan warna mereka yang masih cerah sehingga diberi makan secara istimewa.
Lebih kejam lagi, anakan yang terpinggirkan ini kerap dimusnahkan oleh induknya. Semakin pudarnya warna cerah yang dimiliki anakan, mereka bisa menjadi sasaran untuk dilempar hingga dibunuh. Jika mereka beruntung, maka masa hidupnya bisa mencapai 20 tahun.
Dari sederet fakta di atas, terdapat alasan mengapa American coot sering dikira bebek. Namun, ada hal menarik lain yang bisa dilihat dari burung ini. Meski punya pola asuh yang kejam, burung ini memiliki keunikan tersendiri. Manakah fakta yang paling kamu sukai?