Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Gunung Tertua di Dunia, Gunung Makhonjwa

Gunung Makhonjwa (whc.unesco.org)

Gunung Makhonjwa merupakan bagian dari Pegunungan Barberton Makhonjwa di Afrika Selatan yang menjadi salah satu struktur geologi paling tua di planet ini. Dengan usia yang diperkirakan mencapai 3,6 miliar tahun, gunung ini menawarkan jendela unik untuk mempelajari sejarah awal Bumi.

Tidak hanya batuannya yang berusia purba, tetapi gunung ini juga menyimpan cerita tentang bagaimana kehidupan pertama di planet ini muncul dan berkembang. Sebagai situs yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia, Gunung Makhonjwa sangat penting bagi dunia sains. Berikut adalah lima fakta tentang Gunung Makhonjwa.

1. Diperkirakan berusia antara 3,2 hingga 3,6 miliar tahun

Gunung Makhonjwa (instagram.com/bridgethiltonbarber)

Gunung Makhonjwa yang menjadi bagian dari Pegunungan Barberton Makhonjwa dikenal sebagai salah satu struktur geologi tertua di dunia. Melansir laman crown.co, batuan vulkanik dan sedimen yang berada di gunung ini berasal dari 3,6 hingga 3,25 miliar tahun yang lalu, menjadikannya saksi sejarah dari era ketika Bumi baru mulai berkembang.

Selain itu, sumber lain mengonfirmasi bahwa usia gunung ini telah ada sekitar 3,5 miliar tahun. Hal tersebut menunjukkan betapa stabilnya kawasan ini selama miliaran tahun. Melalui sejarahnya, Gunung Makhonjwa menjadi jendela waktu yang memungkinkan para ilmuwan memahami proses geologis yang membentuk planet ini.

2. Terletak di tepi timur salah satu kerak benua tertua

Peta Afrika Selatan (commons.wikimedia.org/NordNordWest)

Lokasi Gunung Makhonjwa berada di tepi timur Kaapvaal Craton, salah satu kerak benua tertua di dunia. Kerak ini adalah salah satu bagian pertama dari Bumi yang berhasil stabil dan tetap utuh sejak masa pembentukannya. Formasi ini menjadi bukti bagaimana kerak benua berkembang di planet yang masih muda.

Dalam lapisan batuannya, terdapat rekaman jejak aktivitas vulkanik purba dan interaksi antara kerak dan atmosfer awal. Penelitian di wilayah ini memberikan gambaran bagaimana kondisi awal Bumi memungkinkan terbentuknya daratan pertama yang menjadi dasar kehidupan di masa berikutnya.

3. Mengandung tanda-tanda kehidupan paling awal di bumi

Gunung Makhonjwa (instagram.com/bridgethiltonbarber)

Melansir laman earthobservatory.nasa.gov, lapisan-lapisan yang ada di gunung ini menyimpan bukti beberapa bentuk kehidupan paling awal di bumi, termasuk mikrofosil, stromatolit, dan material lain. Pengambilan sampel geologi tersebut menunjukkan bahwa formasi batuan di gunung ini memiliki usia yang sangat tua.

Formasi Barberton Greenstone Belt, tempat gunung ini berada, menyimpan wawasan penting tentang evolusi kehidupan awal. Kehidupan mikroba ini menunjukkan bagaimana organisme sederhana mulai mengubah lingkungan sekitar mereka, yang pada akhirnya berkontribusi pada perkembangan atmosfer Bumi.

4. Terkenal dengan sejarah tentang tumbukan meteorit

Gunung Makhonjwa (whc.unesco.org)

Gunung Makhonjwa adalah saksi dari salah satu peristiwa tumbukan meteorit besar yang terjadi sekitar 3,26 miliar tahun lalu. Bukti ini ditemukan dalam bentuk lapisan spherule, yakni tetesan batuan cair yang terbentuk akibat tumbukan besar. Peristiwa ini tidak hanya mengubah struktur geologi setempat, tetapi juga memengaruhi iklim global pada masa itu.

Lapisan spherule tersebut memberikan wawasan tentang intensitas tumbukan meteorit di awal sejarah Bumi. Penelitian menunjukkan bahwa peristiwa ini mungkin menjadi salah satu pemicu perubahan besar dalam lingkungan Bumi, termasuk distribusi panas dan material yang membantu pembentukan kerak benua.

5. Menjadi rumah bagi jenis batuan vulkanik langka

Gunung Makhonjwa (instagram.com/bridgethiltonbarber)

Gunung Makhonjwa adalah rumah bagi komatiite, salah satu jenis batuan vulkanik ultramafik yang sangat langka. Batuan ini terbentuk pada suhu ekstrem, mencapai sekitar 1650°C, yang tidak biasa di permukaan Bumi modern. Hal ini menjadikan komatiite sebagai jendela untuk melihat bagaimana aktivitas vulkanik di awal sejarah planet berbeda dari saat ini.

Komatiite dari Gunung Makhonjwa terawetkan dengan sangat baik, memberikan data unik tentang evolusi geokimia Bumi. Batuan ini juga membantu ilmuwan memahami bagaimana mantel Bumi pada masa purba memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari yang kita kenal saat ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zaffy Febryan
EditorZaffy Febryan
Follow Us