5 Fakta Menarik Kuda Friesian, Nyaris Punah Dua Kali!

- Kuda Friesian adalah kuda perang ksatria Eropa di abad pertengahan
- Kuda Friesian nyaris punah total di abad ke-20
- Satu-satunya warna yang diakui adalah hitam murni
Kuda Friesian adalah salah satu ras kuda yang paling mencuri perhatian. Ia memancarkan aura kemewahan berkat bulunya yang hitam legam, surai dan ekor yang tebal menjuntai, serta gerakan kaki yang terlihat dramatis. Kecantikan fisik yang luar biasa ini membuat Friesian dijuluki sebagai "Mutiara Hitam."
Keberadaan kuda ini telah melintasi berbagai babak sejarah yang ekstrem. Berasal dari provinsi Friesland di Belanda, kuda ini dikenal memiliki ketangguhan luar biasa dan telah bertahan selama berabad-abad. Ia menjadi andalan di medan perang, lalu bangkit lagi menjadi bintang di arena modern setelah hampir menghilang. Penasaran? Berikut lima fakta menarik tentang Kuda Friesian yang menarik untuk disimak.
1. Kuda perang ksatria Eropa di abad pertengahan

Kuda Friesian memiliki DNA seorang pejuang sejati. Ia merupakan salah satu kuda perang paling diandalkan dan terkenal yang ditunggangi para bangsawan Eropa selama Abad Pertengahan. Dilansir laman Mad Barn, ras ini diturunkan dari kuda-kuda perang terkenal yang pernah ditunggangi oleh para ksatria di Abad Pertengahan, di mana postur tubuhnya yang kuat sangat ideal untuk mengangkut beban berat baju zirah.
Sejarawan juga mencatat bahwa beberapa tokoh besar seperti Raja William I dan Raja Louis II dari Hongaria pernah menunggangi kuda jenis ini dalam pertempuran. Kuda ini memiliki tubuh yang kuat dan punggung yang lebar, sangat sesuai dengan kebutuhan militer pada masanya.
Selain kekuatannya, Friesian juga dikenal tenang, cerdas, dan mudah dilatih, sehingga setelah tidak lagi digunakan dalam perang, ras ini beralih peran menjadi kuda kereta yang disukai kalangan bangsawan karena tampilan dan perilakunya yang anggun.
2. Nyaris punah total di abad ke-20

Meskipun tangguh dan bersejarah, Kuda Friesian hampir terhapus dari muka bumi. Ras ini menghadapi dua kali periode kritis di mana populasinya menyusut hingga hampir punah seluruhnya. Dilansir laman Pferdegold, pada awal abad ke-20, masa depan kuda Friesian terlihat suram karena mereka berada di ambang kepunahan, namun berkat dedikasi para peternak, ras ini berhasil diselamatkan.
Kondisi ini terjadi saat kuda yang lebih ringan dan cepat menjadi tren baru, dan mesin mulai menggantikan kuda di sektor pertanian. Populasi Friesian murni sempat menyusut menjadi sangat sedikit. Beruntung, asosiasi pelestarian (KFPS) yang didirikan pada tahun 1879 bekerja keras. Upaya pemuliaan yang intensif akhirnya berhasil mengembalikan populasi kuda ini menjadi stabil saat ini.
3. Satu-satunya warna yang diakui adalah hitam murni

Identitas Kuda Friesian sangat erat kaitannya dengan warna hitam. Konsistensi warna ini merupakan hasil dari seleksi genetik yang ketat selama berabad-abad. Dilansir laman Payless Saddlery, seluruh tubuh Friesian harus berwarna hitam legam tanpa sedikit pun tanda putih di badan atau kaki. Selain itu, pemotongan bulu di bagian surai, ekor, atau kaki dianggap tidak sesuai dengan standar ras ini.
Ciri khas warna hitam pekat ini membuat Kuda Friesian mudah dikenali di mana pun. Penampilannya semakin menonjol dengan bulu tebal di bagian bawah kaki, surai panjang, dan ekor lebat. Kombinasi tersebut menjadi daya tarik visual yang membuat Friesian sering dipilih untuk tampil dalam film bertema sejarah maupun fantasi.
4. Gerakan kaki yang dramatis dan bintang di arena dressage

Kuda Friesian sering disangka sebagai kuda penarik beban berat (coldblood), padahal ia adalah kuda yang lincah dan bersemangat (warmblood). Keanggunannya dalam bergerak adalah ciri khasnya yang paling menonjol. Dilansir laman Animal Hearted, Kuda Friesian memiliki gerakan langkah yang tinggi dan hidup, yang membuatnya sangat cocok untuk dressage (tunggang serasi) karena postur dan langkahnya yang dramatis.
Postur tubuh Kuda Friesian yang tegap dengan leher melengkung dan langkah kaki tinggi merupakan hasil pengaruh kuda Andalusia Spanyol pada abad ke-16. Gerakan trotnya yang dinamis dan kuat membuat ras ini banyak digunakan dalam kompetisi dressage, di mana kemampuan mereka dalam menampilkan gerakan teratur dan presisi sangat dihargai.
5. Rentan masalah kesehatan genetik yang spesifik

Di balik pesona fisik dan kekuatannya, Kuda Friesian menghadapi sejumlah tantangan kesehatan yang perlu penanganan khusus. Pemuliaan yang sangat ketat untuk menjaga kemurnian ras telah membawa beberapa risiko genetik yang tidak terhindarkan. Dilansir laman Mad Barn, ras Friesian memiliki risiko penyakit genetik tertentu yang harus diwaspadai, termasuk dwarfism (kekerdilan) dan hydrocephalus (penumpukan cairan di otak).
Para peternak harus melakukan tes DNA secara rutin untuk menghindari masalah genetik ini. Selain itu, Friesian juga cenderung lebih rentan terhadap kondisi seperti kardiomiopati (masalah otot jantung) dan beberapa alergi tertentu. Fakta ini menegaskan bahwa kuda ini membutuhkan perawatan dan pengawasan kesehatan yang jauh lebih intensif dibandingkan banyak ras kuda lainnya.
Secara keseluruhan, Kuda Friesian adalah ras yang kuat dan bersejarah dengan ciri khas warna hitam legam. Dari masa perang hingga dunia modern, kuda ini tetap dikenal karena keanggunan dan ketahanannya. Upaya pelestarian yang berkelanjutan membuat Friesian tetap menjadi salah satu ras kuda paling berharga dan dikenal di dunia.


















