Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Kuda Kundudo, Spesies Langka yang Tersisa Puluhan Ekor

Kuda Kundudo
Kuda Kundudo (commons.wikimedia.org/Marco Vigano)
Intinya sih...
  • Kuda Kundudo adalah satu-satunya kuda feral di Ethiopia, hidup bebas di Pegunungan Kundudo.
  • Populasi Kuda Kundudo sangat terancam punah dan diklasifikasikan sebagai Sangat Terancam Punah.
  • Kuda Kundudo memiliki potensi besar sebagai daya tarik ekowisata di wilayah Harar, Ethiopia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ada populasi kuda liar yang kondisinya sangat mengenaskan. Mereka adalah Kuda Kundudo, kuda feral yang kini berjuang untuk tetap ada di pegunungan terpencil Ethiopia. Keberadaan mereka menjadi salah satu kisah konservasi paling kritis di dunia. Mengingat populasinya yang begitu sedikit, kehilangan satu ekor saja berarti kerugian besar bagi keragaman genetik global.

Kuda Kundudo memiliki sejarah unik sekaligus misterius. Dengan perkiraan jumlah yang kini hanya tersisa sekitar 30 ekor, kelangsungan hidup mereka benar-benar genting. Mari kita kenali lima hal penting tentang Kuda Kundudo, warisan alam yang keunikannya patut kita ketahui.

1. Satu-satunya kuda feral di Ethiopia

Kuda Kundudo
Kuda Kundudo (commons.wikimedia.org/Marcoetio)

Kuda Kundudo punya posisi istimewa di Ethiopia karena statusnya yang sangat langka. Mereka adalah satu-satunya populasi kuda yang hidup bebas dan liar (feral) di seluruh Ethiopia, berbeda dengan kuda domestik yang banyak ditemukan di dataran rendah. Kuda-kuda ini berhasil mempertahankan insting dan gaya hidup liar mereka di tengah tekanan domestikasi.

Mereka hanya ditemukan di wilayah terpencil Pegunungan Kundudo di Harar timur, sebuah lingkungan dataran tinggi yang menantang. Dilansir laman All Africa, kuda-kuda liar yang misterius ini memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologis di habitat mereka sebagai pemakan rumput, serta berkontribusi pada penyebaran benih tanaman asli.

Isolasi lingkungan ini membuat kuda-kuda ini mengembangkan adaptasi spesifik, namun sekaligus menjadi alasan utama mengapa kuda-kuda ini tidak pernah menyebar luas, membuat mereka sangat rentan terhadap risiko kepunahan lokal.

2. Status konservasi kritis dan nyaris punah

Kuda Kundudo
Kuda Kundudo (commons.wikimedia.org/Marcoetio)

Jumlah Kuda Kundudo benar-benar alarm bagi dunia konservasi. Populasi mereka terlalu kecil untuk dianggap aman dan kini diklasifikasikan dalam status Sangat Terancam Punah (Critically Endangered) oleh para ahli. Dilansir dari Cavallo Magazine, populasi liar mereka kembali terdokumentasi oleh peneliti setelah lama terabaikan, dan jumlah yang hanya tercatat 30 individu pada tahun 2022 membuat mereka dianggap hampir punah.

Upaya pemulihan populasi berjalan sangat lambat karena adanya berbagai tantangan di habitat alaminya, seperti persaingan dengan hewan ternak lain dan keterbatasan pakan yang memadai.

3. Asal-usul keturunan kuda perang

Kuda Kundudo
Kuda Kundudo (commons.wikimedia.org/Marcoetio)

Kisah Kuda Kundudo diselimuti misteri yang mendalam. Meskipun sudah menghuni Pegunungan Kundudo selama ratusan tahun, tidak ada catatan resmi yang bisa melacak asal-usul persis kuda-kuda ini. Hal ini menambah aura legendaris mereka. Kisah dari mulut ke mulut menjadi sumber utama sejarah yang dipercaya.

Masih dari laman Cavallo Magazine, para tetua di daerah itu meyakini bahwa kuda-kuda ini adalah keturunan prajurit berkuda yang terlibat dalam pertempuran antara pasukan Muslim Ahmed Gragn dan pasukan Kristen yang dipimpin Raja Atse Lebna Dengel dari Dinasti Solomon. Teori yang diyakini oleh tetua setempat ini sangat kuat, mengingat lokasi Pegunungan Kundudo dulunya adalah wilayah strategis dalam konflik bersejarah tersebut pada abad ke-16.

4. Terancam rusak akibat kurangnya manajemen lokal

Ilustrasi pekerja padang kuda
Ilustrasi pekerja padang kuda (pexels.com/Hulyaa Beyaz)

Ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup Kuda Kundudo sering kali datang dari faktor manusia, yaitu kurangnya pengetahuan yang tepat mengenai pengelolaan kuda di kalangan komunitas lokal. Setelah beberapa kuda sempat ditangkap dan didomestikasi secara sederhana, praktik manajemen yang tidak memadai justru memperburuk kondisi populasi yang sudah rentan.

Kurangnya pemahaman tentang perawatan kuda yang benar ini menjadi penghalang besar bagi upaya konservasi, termasuk menjaga keragaman genetik. Dilansir laman Haramaya University, upaya penyelamatan Kuda Kundudo sangat bergantung pada peningkatan kesadaran masyarakat lokal dan pelatihan yang tepat mengenai pengelolaan kuda, karena kurangnya pengetahuan menjadi ancaman besar bagi kelangsungan hidup spesies tersebut.

Ketika kuda-kuda ini tidak dikelola dengan standar yang memadai, mereka rentan terhadap pemanfaatan yang salah, stres, dan penurunan kesehatan secara umum, yang pada akhirnya sangat memengaruhi jumlah individu yang tersisa.

5. Potensi besar sebagai daya tarik ekowisata

Gunung Kundudo
Gunung Kundudo (commons.wikimedia.org/Marcoetio)

Di tengah tekanan kepunahan, Kuda Kundudo memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi penyelamat daerah. Mereka bisa diangkat menjadi daya tarik ekowisata utama di wilayah Harar, yang pada akhirnya dapat memberi pemasukan ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Rencana konservasi jangka panjang saat ini berfokus pada pembentukan cagar alam resmi di Pegunungan Kundudo. Otoritas Keanekaragaman Hayati Ethiopia berencana menjadikan kawasan Kundudo cagar alam yang dapat dibuka untuk pariwisata, tujuannya untuk menciptakan dampak ekonomi yang positif bagi daerah tersebut. Strategi ekowisata ini menjadi kunci. Jika kuda ini bernilai ekonomi bagi warga, insentif untuk melindungi mereka secara ketat akan jauh lebih besar.

Kisah Kuda Kundudo berada pada fase yang serba terbatas, dengan populasi yang terus menipis di Ethiopia. Kondisi ini menempatkan mereka dalam lingkaran upaya konservasi yang berjalan beriringan dengan perjalanan hidup kawanan kecil tersebut. Setiap langkah yang dilakukan menjadi bagian dari alur yang menjaga keberadaan mereka tetap berlangsung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Apa yang Terjadi Jika Hutan Gundul? Dampaknya Besar Terhadap Manusia!

25 Nov 2025, 18:59 WIBScience