5 Fakta Menarik Tokek Kerdil Biru Elektrik, Populer di Pasar Gelap!

- Tokek Kerdil Biru Elektrik hidup di habitat yang sangat sempit dan spesifik di Tanzania, Afrika Timur.
- Jantan dapat mengubah warna birunya sesuai suasana hati dan dilindungi penuh akibat eksploitasi perdagangan gelap.
- Spesies ini memiliki perbedaan warna yang sangat tegas antara jantan dan betina, serta penjualan ilegal yang marak dengan label palsu.
Tokek adalah jenis kadal kecil yang umum kita temui. Namun, di antara ribuan spesies tokek yang ada, Lygodactylus williamsi memiliki daya tarik visual yang luar biasa. Dijuluki Tokek Kerdil Biru Elektrik, hewan ini tampil mencolok dengan warna biru pirus metalik, sebuah warna yang langka pada reptil.
Kecantikan warna Tokek Kerdil Biru Elektrik justru menjadi penyebab penderitaannya. Tokek ini menjadi target utama para kolektor satwa eksotis. Mereka kini berada di ambang kepunahan karena eksploitasi dan perdagangan gelap. Berikut adalah lima fakta mengenai Tokek Kerdil Biru Elektrik yang menjadi incaran di pasar gelap internasional.
1. Ketergantungan hidup pada satu jenis pohon pandan

Tokek Kerdil Biru Elektrik hidup di habitat yang sangat sempit dan spesifik. Spesies ini bersifat endemik dan hanya ditemukan di dua kantong hutan kecil di Tanzania, Afrika Timur. Kehidupannya sangat bergantung pada pohon pandan tertentu, yaitu Pandanus rabaiensis, yang menjadi tempat berlindung sekaligus ruang aktivitas sehari-hari.
Keterbatasan sebaran ini membuat Lygodactylus williamsi berada dalam posisi yang rapuh. Dilansir laman Paignton Zoo, tokek ini hampir seluruh hidupnya bergantung pada satu jenis pohon screwpine. Ketika pohon tersebut ditebang atau rusak, dampaknya langsung terasa pada populasi tokek yang tinggal di sana, karena tidak banyak pilihan habitat lain yang bisa mereka tempati.
2. Jantan dapat mengubah warna birunya sesuai suasana hati

Mekanisme pertahanan dan komunikasi pada tokek jantan terlihat dari kemampuan mengubah warna tubuh sesuai kondisi tertentu. Warna biru pirus metalik yang mencolok dapat meredup dan berubah menjadi biru gelap yang lebih kusam dalam situasi tertentu.
Dilansir laman Biome Exotics, variasi warna tersebut berkaitan dengan kondisi internal tokek jantan. Spektrum warnanya dapat bergeser dari hitam dan abu-abu hingga biru elektrik yang terang, dipengaruhi oleh suasana hati, tingkat stres, dan suhu lingkungan. Perubahan warna ini juga berperan dalam interaksi sosial, seperti saat menjaga wilayah atau menghadapi pejantan lain dengan menampilkan kantung tenggorokan berwarna hitam.
3. Dilindungi penuh akibat eksploitasi perdagangan gelap

Perlindungan tingkat tertinggi diberlakukan untuk menekan risiko kepunahan akibat perdagangan. Masih dari laman Biome Exotics, Tokek Kerdil Biru Elektrik masuk dalam kategori Critically Endangered menurut IUCN dan tercantum di CITES Apendiks I sejak Januari 2017. Penetapan ini menggambarkan tingkat eksploitasi yang sangat serius terhadap spesies tersebut.
Status CITES Apendiks I berarti perdagangan komersial internasional untuk individu yang diambil dari alam liar dilarang sepenuhnya. Penempatan tokek ini dalam Apendiks I berkaitan langsung dengan maraknya perdagangan ilegal yang mendorong populasinya ke ambang kepunahan. Aturan ini bertujuan menekan penangkapan liar, meski pelaksanaannya masih sangat bergantung pada pengawasan dan penegakan hukum di wilayah asalnya.
4. Tokek jantan dan betina punya warna yang berlawanan

Spesies ini memiliki perbedaan warna yang sangat tegas antara jantan dan betina, dikenal sebagai dimorfisme seksual. Tokek jantan tampil dengan warna biru pirus yang sangat terang dan mudah terlihat saat aktif di siang hari.
Tokek betina tidak memiliki warna biru pada tubuhnya. Dilansir laman Reptile Centre, warna tubuh betina dan anakan berkisar dari perunggu hingga hijau kusam. Corak yang lebih samar ini membantu betina menyatu dengan lingkungan sekitar, terutama saat berada di area bertelur di sela-sela daun pandan.
5. Penjualan ilegal yang marak dengan label palsu

Meskipun sudah ada larangan ketat CITES Apendiks I, perdagangan ilegal tokek ini masih marak karena permintaan yang tinggi dari kolektor. Tokek liar yang ditangkap oleh pemburu tetap diselundupkan ke pasar internasional.
Penjual gelap sering memalsukan asal-usul tokek untuk menghindari hukum. Tokek hasil tangkapan liar kerap dijual dengan label palsu "hasil penangkaran". Pemalsuan ini bertujuan mengelabui pembeli dan mempersulit petugas pabean dalam menindaklanjuti penyelundupan.
Tokek Kerdil Biru Elektrik (Lygodactylus williamsi) yang berwarna mencolok sering diburu karena daya tariknya. Populasinya yang hanya ada di Tanzania membuatnya sangat rentan punah. Perlindungan habitat dan pengawasan perdagangan perlu dijalankan serius agar spesies ini tetap bertahan.


















