5 Fakta Ilmiah Kaki Tokek, Rahasia Menempel di Dinding Tanpa Lem!

- Kaki tokek memiliki rambut mikroskopis super banyak
- Gaya Van der Waals menjadi kunci utama daya rekat kakinya
- Daya rekat kakinya bisa dikontrol dengan presisi tinggi
Pernahkah kamu memperhatikan tokek yang dengan santainya merayap di tembok rumah, bahkan di langit-langit tanpa terjatuh? Kemampuan ini tampak seperti kekuatan super di dunia hewan. Tapi ternyata, ada penjelasan ilmiah keren di balik kemampuan luar biasa tokek tersebut, lho! Penasaran nggak sih sama rahasianya? Yuk, simak lima fakta ilmiah kaki tokek selengkapnya di artikel ini!
1. Kaki tokek memiliki rambut mikroskopis super banyak

Fakta utama yang memungkinkan tokek berjalan di atas tembok adalah struktur kakinya yang unik. Dilansir National Geographic, di permukaan telapak kaki mereka terdapat jutaan rambut mikroskopis bernama setae. Menariknya lagi, masing-masing setae bercabang menjadi ratusan struktur lebih kecil yang disebut spatulae.
Jumlah setae ini luar biasa banyak, bisa mencapai 500.000 per kaki! Kombinasi ini menciptakan permukaan kontak yang sangat luas, sehingga kaki tokek bisa menempel bahkan di permukaan licin seperti kaca.
2. Gaya Van der Waals menjadi kunci utama daya rekat kakinya

Eits, mereka gak pakai lem, loh! Dilansir Journal of Experimental Biology, daya rekat kaki tokek berasal dari gaya Van der Waals, yaitu gaya tarik antar molekul. Spatulae yang super kecil itu bisa mendekat sangat rapat ke permukaan, bahkan mengikuti celah dan tekstur mikroskopisnya.
Meski gaya ini sangat lemah jika sendiri-sendiri, jumlahnya yang jutaan menciptakan total daya rekat yang besar. Ini menjelaskan kenapa seekor tokek bisa menempel di dinding meski beratnya cukup besar, semua berkat ‘cengkeraman molekuler’ ini.
3. Daya rekat kakinya bisa dikontrol dengan presisi tinggi

Canggihnya lagi, tokek bisa mematikan dan menyalakan daya rekatnya sesuka hati. Kok bisa? Mereka mengatur sudut kontak spatulae terhadap permukaan. Saat ingin menempel, sudutnya diturunkan hingga menyentuh maksimal (sekitar 30 derajat). Untuk melepas kaki, mereka cukup mengubah sudutnya sedikit saja dan voila, daya rekat langsung hilang. Proses ini terjadi dalam hitungan milidetik, makanya mereka bisa bergerak cepat tanpa terpeleset.
4. Bisa menempel di banyak permukaan, bahkan di permukaan berdebu

Penelitian menunjukkan bahwa setae di kaki tokek bisa tetap menempel bahkan di permukaan kasar, kotor, atau berdebu. Ini karena ujung spatulae yang fleksibel bisa menyusup masuk ke celah-celah mikroskopis. Uniknya, tokek juga bisa tetap menempel saat permukaan sedikit basah atau lembap, meskipun beberapa studi menunjukkan daya rekatnya bisa sedikit menurun saat kaki benar-benar terkena air.
5. Teknologi masa depan kini terinspirasi dari kaki tokek

Kaki tokek bukan cuma keren, tapi juga menginspirasi dunia teknologi! Para ilmuwan kini meniru struktur setae dan spatulae untuk menciptakan lem kering (dry adhesive) berbasis shape-memory polymer (SMP), yaitu material yang bisa berubah bentuk dan kembali ke bentuk aslinya saat terkena panas atau tekanan. Dilansir Advanced Science News, versi buatan dari kaki tokek ini sudah berhasil mengangkat logam, kaca, kayu, hingga permukaan nano, sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh lem kering biasa.
Teknologi ini bisa digunakan untuk sarung tangan pendaki dinding, robot pemanjat vertikal, dan sistem angkat lembaran kaca super tipis di industri display digital. Semua ini berkat inspirasi dari kaki tokek mungil yang sering kita abaikan di dinding rumah.
Jadi, kemampuan tokek menempel bukanlah sebuah sulap, melainkan sains! Siapa sangka, hewan kecil yang sering kita lihat di rumah ternyata menyimpan rahasia biomekanik luar biasa. Mulai dari rambut mikroskopis, gaya molekul, hingga kontrol sudut yang presisi, semuanya bekerja bersama membuat tokek menjadi ahli panjat terbaik di dunia hewan. Makin tahu, makin kagum, kan?